Semangat Melatih Nilai Humanis

Pada Sabtu, 30 Mei 2015, insan Tzu Chi Indonesia Perwakilan Sinar Mas Xie Li Siak mengadakan pelatihan relawan abu putih yang kedua di Sungai Rokan Training Centre, Riau.

Pada Sabtu, 30 Mei 2015, insan Tzu Chi Indonesia Perwakilan Sinar Mas Xie Li Siak mengadakan pelatihan relawan abu putih yang kedua di Sungai Rokan Training Centre, Riau. Pelatihan ini memberikan kesempatan kepada relawan yang sudah lama berkecimpung dalam kerelawanan Tzu Chi untuk membagikan pengalamannya.

Terdapat 70 orang relawan yang hadir pada pelatihan abu putih kali ini. Diah Anggraini yang memandu acara ini memulai pelatihan dengan mengajak para peserta menyanyikan lagu Mars Tzu Chi dan Mars Sinar Mas. Selain itu, pada kesempatan ini, pemahaman para peserta mengenai visi dan misi Tzu Chi semakin diperdalam.

Para peserta diberi materi agar dapat mendalami filosofi Tzu Chi.

Acara dilanjutkan dengan pemahaman mengenai pradaksina yang dibawakan oleh Mohon Simbolon. Seperti diutarakan kepada para peserta, Mohon menjelaskan bahwa pradaksina dapat menjadi wadah melatih diri terutama kebijaksanaan dan pemahaman dalam diri. Para peserta kemudian diajak untuk mempraktikkan langsung bagaimana cara melakukan pradaksina.

Usai itu, pelatihan dilanjutkan dengan sharing dari Ryan, relawan lain yang menjelaskan mengenai Aula Jing Si. Ryan bercerita bahwa Aula Jing Si mencerminkan perjalanan  Master Cheng Yen menyebarkan cinta kasih ke seluruh dunia dan tak terkecuali Indonesia.

Para peserta juga diajak mempraktikkan langsung cara melakukan pradaksina.

Tak berselang lama, para peserta kembali diganjar materi lain yaitu mengenai salah satu sila Tzu Chi: tidak berpolitik. Materi ini dibawakan oleh Goh yang dulunya merupakan politisi. Sejak bergabung dengan Tzu Chi, Goh sudah meninggalkan profesinya tersebut.

Master Cheng Yen berharap setiap orang jangan hanya menjadi sebutir benih yang baik, tetapi harus tumbuh menjadi sebatang pohon yang berbuah cinta kasih universal yang besar. Tujuan pelatihan ini adalah memupuk sehingga benih cinta kasih yang telah ada dalam diri para relawan dapat tumbuh subur seperti harapan Master Cheng Yen.