Semangat Melestarikan Lingkungan
Jurnalis : Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Galvan, Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung) Sampah-sampah yang terkumpul di depo didominasi oleh sampah plastik, seperti botol dan gelas plastik. Namun hal tersebut ditanggapi oleh relawan Tzu Chi dengan sukacita, demi menjaga dan melestarikan lingkungan. |
| ||
Kata Perenungan Master Cheng Yen tersebut telah mengilhami para insan Tzu Chi untuk memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan. Selain itu, dengan berlandaskan hati yang bersih dan tulus para relawan Tzu Chi memulai langkahnya dengan mengumpulkan sampah-sampah anorganik yang dapat didaur ulang, dan hasilnya digunakan untuk misi kemanusiaan. Pemilahan ini berlangsung di kantor Tzu Chi Bandung, Jl. Ir. H. Juanda No. 179, Bandung. Sebanyak 11 relawan Tzu Chi turut ambil bagian dalam pemilahan sampah tersebut. Banyaknya sampah yang terkumpul di depo tak mengurungkan niat mulia para insan Tzu Chi untuk mewujudkan misi pelestarian lingkungan. Pagi itu tanggal 14 April 2011 sekitar pukul 09.00 WIB, para relawan Tzu Chi terlihat sibuk memilah sampah-sampah seperti botol plastik, kardus, alumunium, dan botol kaca. Selain itu sebagian relawan pun membersihkan tanaman yang tercampur dengan sampah-sampah lainnya. Kegiatan ini bertujuan untuk menyelamatkan bumi yang kian memprihatinkan akibat dari pencemaran lingkungan. Kegiatan daur ulang ini telah menggugah hati para relawan untuk mendalami dan memahami kembali misi Tzu Chi tentang pelestarian lingkungan. Para insan Tzu Chi kini lebih peduli dengan menerapkan pola hidup yang bersih, peduli terhadap lingkungan, dan sampah, serta terus mendukung program pelestarian lingkungan Tzu Chi.
Keterangan :
Walaupun sampah-sampah tersebut menimbulkan bau tak sedap, namun para relawan Tzu Chi mengatasinya dengan berbagai cara, saling bertukar pengalaman dan bercanda ria membuat kegiatan tersebut menjadi lebih menyenangkan, juga membuat para relawan jadi lebih bersemangat lagi ketika melakukan pemilahan sampah anorganik. Di samping itu, kegiatan ini telah membangkitkan rasa cinta para insan Tzu Chi terhadap lingkungan. Menurut Yvonne Maria Tan (43), salah satu relawan yang baru saja bergabung bersama Tzu Chi, kegiatan ini sangatlah baik karena selain mengurangi efek global warming juga menyadarkan seluruh insan manusia bahwa pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan. ”Saya terus terang baru pertama kali ikut daur ulang, di Jakarta sih suka dan saya memang aktifnya di sana. Untuk daur ulang yang ini (daur ulang di Bandung -red) baru petama kali,” tutur wanita yang berasal Jakarta dan kini menetap di Bandung.
Keterangan :
Dengan adanya kegiatan ini Yvonne mengaku menjadi lebih menghargai profesi para pemulung sampah. “Permasalahan sampah terus berlanjut dan mengakibatkan global warming, dan kita dapat melihat dari segi banyaknya bencana yang telah terjadi di dunia ini. Saya terkesan dengan Tzu Chi, karena dengan begini mereka bisa menciptakan lingkungan yang bagus,” tambahnya. Kesadaran akan lingkungan harus dimulai sejak dini, karena hal tersebut akan mempengaruhi kehidupan generasi yang akan datang. Untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat bisa memulai dengan langkah yang sederhana seperti, mengumpulkan sampah-sampah anorganik, membuang sampah pada tempatnya, dan menanam tumbuh-tumbuhan di halaman rumah kita. Karena kelestarian lingkungan adalah tangggung jawab seluruh insan di dunia untuk menciptakan dunia yang indah dan terhindar dari segala bencana. | |||
Artikel Terkait
Tak Patah Arang, Inspirasi dari Orang Tua Elena
07 Juni 2018Menjadi Relawan Pemerhati Rumah Sakit dengan Sepenuh Hati
14 Desember 2020Memupuk Benih Baik dengan Berdana
07 Juli 2015Satu bulan lebih bencana telah berlalu, Nepal yang kini telah memasuki fase pemulihan masih tetap membutuhkan uluran bantuan dari para donatur untuk membantu memulihkan Nepal. Oleh karena itu penggalangan dana peduli Nepal terus dilakukan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi.