Semangat Para Penerima Bantuan Tzu Chi di Tahun yang Baru
Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul KhotimahPertemuan Gan En Hu Tzu Chi Bogor yang pertama kali di tahun 2018 ini berlangsung dengan suasana yang akrab layaknya keluarga besar. Apalagi Gan En Hu yang jumlahnya 12 orang turut serta membawa keluarganya ditambah 3 anak asuh yang hadir. Sementara relawan Tzu Chi sekitar 17 orang.
Semangat baru di tahun yang baru ditunjukkan para penerima bantuan Tzu Chi (Gan En Hu) Bogor dalam pertemuan Gan En Hu yang pertama tahun ini, Minggu, 7 Januari 2018. Ini tak lepas dari upaya para relawan Tzu Chi Bogor yang terus memotivasi mereka untuk selalu memiliki pikiran yang positif.
Saat sesi sharing, para Gan En Hu tak ragu untuk maju mengutarakan pendapatnya. Di antaranya Rudy Santoso (71) warga Karadenan, Bogor, Jawa Barat. Rudy berharap agar tahun ini bisa berbuat banyak untuk membantu orang lain.
“Keinginan saya, apa yang bisa saya bantu di Depo Daur Ulang Tzu Chi misalnya, ya saya bantu supaya ada timbal balik, tidak saya saja yang ditolong,” kata Rudy.
Setelah dimulai dengan pemilahan barang daur ulang dan membersihkan taman, para Gan En Hu dan relawan masuk dalam ruangan untuk menonton tayangan Master Cheng Yen Bercerita. Ada juga sesi sharing, dan games yang penuh canda tawa.
Rudy mengaku selalu terhibur setelah mengikuti pertemuan Gan En Hu.
Sekitar tiga tahun terakhir, Rudy yang sudah sepuh ini mendapatkan bantuan biaya hidup dari Tzu Chi Bogor setiap bulannya. Separuh ia gunakan untuk membayar biaya mengontrak rumah, separuh lagi untuk keperluan sehari-hari. Rudy mencari nafkah dengan mereparasi alat elektronik seperti blender, TV, dan kulkas. Meski begitu, permintaan reparasi yang diterimanya sangat jarang. Salah satunya karena makin canggihnya peralatan teknologi saat ini.
Sementara itu istrinya, Yana
(70) membuat kue seperti bolu kukus yang dititipkan ke warung tetangga. Sedangkan
anak perempuan semata wayangnya yang berusia 36 tahun menderita keterbelakangan
mental. Karena itu bantuan dari Tzu Chi Bogor merupakan salah satu hal yang
sangat disyukuri Rudy. Tak hanya membuat bebannya terasa lebih ringan, ia juga merasa
memiliki keluarga baru yang selalu memperhatikannya. Karena itu Rudy rajin
datang ke pertemuan Gan En Hu meski
harus tiga kali berganti angkutan umum untuk sampai di Depo Pelestarian
Lingkungan Tzu Chi Bogor, lokasi gathering
Gan En Hu.
Sebelum menerima bantuan, satu per satu Gan En Hu berbincang dengan para relawan. Dengan cara ini, relawan jadi lebih tahu secara mendalam keadaan para penerima bantuan.
Acara ditutup dengan makan siang bersama.
“Senang ikut pertemuan ini, saya dapat inspirasi, bisa bertukar pikiran, bisa seperti rekreasi juga. Saya juga sering saya ajak anak saya supaya ada perubahan. Anak saya sudah tiga kali saya ajak ke sini. Sekarang dia agak lebih rajin, lebih mendengar apa yang orang tua beritahu,” kata Rudy. Setiap ada penuangan celengan pun, Rudy juga selalu membawa celengannya.
Melihat semangat para Gan En Hu, para relawan Tzu Chi Bogor pun menjadi tambah semangat. Lenny, relawan Tzu Chi Bogor yang fokus di pemberian bantuan bagi Gan En Hu berdoa agar kehidupan Gan En Hu semakin membaik.
“Kami ingin penerima bantuan itu kalau yang sakit ya bisa sembuh lalu bisa mandiri lagi. Kan ada juga kepala keluarga yang sakit, ada juga istri yang sakit bisa sembuh, bisa terbantu, lalu meringankan penderitaan mereka juga,” harap Lenny.
Editor : Arimami Suryo A.
Artikel Terkait
Waspada Silent Killer Hipertensi
07 Juni 2024Tzu Chi Batam mengundang para Gan En Hu (penerima bantuan Tzu Chi) untuk "pulang" ke Aula Jing Si, dan membawa pulang bekal ilmu dan wawasan yang bermanfaat dari materi yang dibawakan oleh dokter dari TIMA Batam.
Berbagi Rasa Syukur dengan Penerima Bantuan
12 April 2023Relawan He Qi Utara 2 menyelenggarakan Gathering Gan En Hu (Penerima bantuan jangka panjang) yang rutin diadakan pada awal bulan di Basement Gedung DAAI TV.
Gigih Berjuang, Tak Ada Kata Menyerah
18 April 2023Setelah tiga jam berjibaku dengan kemacetan, sampai juga Susanti dan Maria di rumah Fatimah (45), seorang ibu rumah tangga penderita asma akut. Oleh Tzu Chi, ia dibantu biaya pengobatan yang tak di-cover oleh layanan BPJS.