Semangat Terus Hani

Jurnalis : Lina Violin (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Lina Violin, Elvi (Tzu Chi Pekanbaru)

Relawan memberikan perhatian kepada anak-anak di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI).

Sabtu, 27 Juli 2024 sebanyak 8 relawan Tzu Chi Pekanbaru dari Xie Li Hangtuah mengadakan kunjungan kasih ke Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) yang beralamat di Jalan Kartini no. 56A Pekanbaru. YKAKI adalah sebuah yayasan yang membantu anak-anak pejuang Kanker dan menyediakan Rumah Singgah (Rumah Kita) bagi pasien dan keluarga (berasal dari luar kota) yang sedang menjalani pengobatan. Kunjungan kasih ini merupakan kunjungan rutin setiap pekan dari Tzu Chi Pekanbaru dalam rangka memberikan bantuan buah-buahan untuk menunjang nutrisi anak-anak.

Kanker dapat menimpa siapapun termasuk pada anak-anak dan inilah yang dialami ananda Hanifah Nurliana (12). Hani terkena penyakit mata saat berusia 6 tahun. Saat itu sering merasakan nyeri di dekat mata dan penglihatan berkurang. Awalnya Hani didiagnosa terkena glukoma, tapi setelah pemeriksaan lebih lanjut ternyata dokter memvonis Hani terkena kanker mata. Saat ini Hani sudah menjalani kemoterapi sebanyak 8 kali dan mata sebelah kiri sudah diangkat dan diganti mata palsu yang tidak bisa melihat dan hanya berfungsi sebagai aksesoris mata.

Meskipun dalam sakitnya, Hani tetap menggali potensi dirinya untuk dikembangkan. Hani rajin belajar mengaji, Da’i, Hafidz, dan bernyanyi. Dari ketekunannya, baru-baru ini Hani terpilih sebagai Dara Cilik Riau Inspiring 2024. Sebelumnya Hani juga banyak menjuarai beberapa perlombaan.

Hani mempersembahkan lagu yang berjudul “Harta Berharga” dan Hani memberikan semangat kepada teman-teman yang mempunyai kondisi serupa.

Dalam pertemuan hari itu, Hani mempersembahkan sebuah lagu "Harta Berharga" buat relawan. Hani mengatakan tidak merasa takut walaupun terkena kanker, ia justru bersemangat dan tetap berprestasi serta menggapai mimpi setinggi mungkin.

"Janganlah takut pada kanker karena kanker itu pasti bisa disembuhkan, jadi kita harus selalu semangat,” kata Hani yang bercita-cita menjadi dokter agar bisa melayani orang.

Dari seorang anak kecil, relawan meneladani pikiran murni dan semangat yang begitu besar seperti yang tertuang dalam kata perenungan Master Cheng Yen, “Semangat dan keberanian tidak boleh hilang dan keyakinan diri tidak boleh tidak ada. Di dunia ini tidak ada hal yang tidak bisa dan tidak berdaya untuk dilakukan, perlu dikhawatirkan adalah tiadanya keinginan untuk berbuat.”

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Semangat dalam Menghargai Kehidupan

Semangat dalam Menghargai Kehidupan

15 Agustus 2024

Semangat Elrose, seorang penerima bantuan menginspirasi para relawan Tzu Chi Pekanbaru. Dalam keadaan sakit, Elrose sangat menghargai kehidupannya dan tetap berusaha hidup mandiri. "Selama 2 tahun dibantu Tzu Chi, saya merasa sangat tertolong," ungkap Elrose haru.

Aaron yang Kini Sudah Dapat Berkomunikasi dengan Sempurna

Aaron yang Kini Sudah Dapat Berkomunikasi dengan Sempurna

13 Mei 2024

Jie Tju Foeng, Denasari, juga Lie San Ying begitu gembira saat bertemu Aaron, penerima bantuan Tzu Chi berupa biaya implan koklea tahun 2014 dan 2017. Ketiga relawan senior ini sekaligus takjub karena Aaron dapat berkomunikasi dengan sempurna.

Tak Sekadar Wadah Berbuat Baik, Tapi Juga Wadah Melatih Diri

Tak Sekadar Wadah Berbuat Baik, Tapi Juga Wadah Melatih Diri

11 Desember 2024

Mirayanti tak bisa bayangkan bagaimana jadinya jika hari itu relawan Tzu Chi tak datang ke kos-nya. Pada 3 November 2024, tim relawan menemukannya dalam kondisi kritis dan membawanya ke rumah sakit.

Orang yang berjiwa besar akan merasakan luasnya dunia dan ia dapat diterima oleh siapa saja!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -