Semangat untuk Bersumbangsih
Jurnalis : Metasari (He Qi Utara), Fotografer : Metasari (He Qi Utara)Pada tanggal 5 Februari 2012 diadakan sosialisasi bagi relawan baru di Jing Si Books & Cafe Pluit. |
| ||
Awal Februari 2012, relawan Tzu Chi He Qi Utara melakukan kegiatan sosialisasi pertama di tahun 2012. Terdapat 60 relawan kembang yang hadir. Melihat begitu banyak orang yang ingin turut bersumbangsih membuat para relawan Tzu Chi pun bersemangat. Sosialisasi ini diadakan pada tanggal 5 Februari 2012, pukul 13.00 WIB di Jing Si Books and Cafe Pluit, Jakarta Utara. “Shixiong-Shijie mengenal Yayasan Buddha Tzu Chi awalnya dari mana?” tanya Evi Shijie sebagai pembawa acara. Para relawan kembang pada umumnya banyak menggenal Tzu Chi dari DAAI TV, selain itu banyak relawan kembang yang mengenal Tzu Chi dari kegiatan-kegiatan yang Tzu Chi lakukan seperti kegiatan rutin donor darah, baksos kesehatan, bantuan korban kebakaran hingga baksos pembagian beras cinta kasih. Banyak sekali relawan kembang (rompi) yang masih muda dan mereka sangat antusias untuk mengikuti kegiatan Tzu Chi. Pemutaran kilas balik kegiatan bulanan Tzu Chi selama satu tahun terakhir, mengingatkan kembali kejadian-kejadian bencana yang terjadi selama setahun terakhir, begitu banyaknya bencana yang terjadi baik di dalam maupun di luar negeri. Bencana yang terjadi disebabkan oleh perbuatan kita sendiri. Bumi adalah tempat dimana kita tinggal, bernapas dan beraktivitas, namun kita, manusia, yang menyebabkan bumi ini menjadi sakit.
Keterangan :
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia tidak hanya ingin membantu meringankan beban mereka yang kesulitan, namun Yayasan Buddha Tzu Chi juga ingin mengajarkan kepada semua orang untuk mengenal kata bersyukur dan berterima kasih. “Dalam budaya humanis Tzu Chi ada 3 prinsip yaitu, bersyukur (Gan En), menghormati/menghargai (Zun Zhong) dan cinta kasih (Ai). Mengajak semua untuk selalu memegang 3 prinsip budaya humanis Tzu Chi, melakukan dengan sepenuh hati, penuh pengertian, rendah hati dan bersikap tulus di dalam satu keluarga,” ujar Metasari Shijie. Seperti Hardiyanto, salah satu relawan yang rajin mengikuti kegiatan Tzu Chi. Bukan hanya ia saja namun para rombongan ibu-ibu PKK dari lingkungan tempat tinggalnya juga ikut serta dalam kegiatan Tzu Chi, “Saya mengenal Tzu Chi sudah cukup lama, pada saat kegiatan bakti sosial pengobatan massal di Kali Anyer. Dari saat itu saya mulai sering mengikuti kegiatan Tzu Chi, beberapa kali saya juga ikut dalam survei dan pembagian beras cinta kasih,” ceritanya. Ahog Shijie yang tergabung dalam rombongan Hardianto ingin lebih berkomitmen untuk bergabung masuk dalam barisan Tzu Chi dengan mengikuti pelatihan relawan abu putih yang akan diadakan pada tanggal 26 Februari 2012 di RSKB Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng. Semangat relawan kembang yang ingin turut bersumbangsih bagi banyak orang lain tampak pada akhir penutupan kegiatan sosialisasi ini. Devi Mutiara seorang mahasiswi yang hadir bersama kedua orang temannya dengan sangat antusias ingin segera mengikuti kegiatan Tzu Chi. “Setelah mengikuti sosialisasi Tzu Chi, saya ingin langsung mengikuti kegiatan rutinnya, saya langsung ingin jadi relawan dan mengenakan seragam,” ujar Devi dengan penuh bersemangat. Mampu bersumbangsih dengan sepenuh hati akan membuat hidup ini berguna bagi orang lain. Hendaknya kita dapat memanfaatkan waktu dengan baik untuk terus dapat bersumbangsih. Seperti biasanya para relawan Tzu Chi mengajak para peserta untuk melakukan doa bersama agar bumi ini terbebas dari bencana. Setelah itu acara pun ditutup dengan bersama-sama menyanyikan lagu isyarat tangan “Satu Keluarga”. | |||
Artikel Terkait
Sosialisasi Calon Anggota Tzu Ching di Universitas Prima Indonesia
31 Agustus 2023Sosialisasi calon anggota muda-mudi Tzu Chi atau Tzu Ching di Kampus Universitas Prima Indonesia dibalut dengan kegiatan pelestarian lingkungan. Ada 20 peserta baru yang melalui kegiatan ini dapat mengenal lebih dekat tentang Tzu Chi dan Tzu Ching.