Siswa Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng dari TK, SD, SMP, SMA, dan SMK melaksanakan kegiatan penuangan celengan bambu Tzu Chi yang bertujuan untuk ikut bersumbangsih membantu orang lain.
Riuh para siswa Sekolah Cinta kasih (SCK) Tzu Chi Cengkareng mulai terdengar pagi itu, Kamis, 12 Desember 2024. Dari rumah, para siswa ini juga sudah membawa celengan bambu berisi koin cinta kasih yang akan dituangkan serentak, mulai dari TK, SD, SMP, SMA, dan SMK Sekolah Cinta kasih Tzu Chi Cengkareng.
Dimulai dari tingkat SMP, para siswa pun mulai berbaris dan menuruni anak tangga gedung sekolah. Sambil membawa celengan bambu, mereka mengikuti instruksi dari para guru dan tim Sekretariat Eksternal Tzu Chi Indonesia yang mendampingi kegiatan tersebut. Para siswa dengan penuh kesabaran mereka pun menunggu giliran untuk bisa ikut bersumbangsih untuk membantu kegiatan Tzu Chi.
Kepala Sekolah SMA Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Purwanto, S.S., M.Pd (tengah), memberikan instruksi kepada siswa saat menuangkan celengan bambu.
Setelah isi celengan bambu dituang, tim Sekretariat Eksternal Tzu Chi Indonesia melakukan pendataan dengan memindai barcode yang tertera di celengan bambu Tzu Chi.
“Kami hari ini melakukan penuangan celengan bambu, itu dari tingkat TK, SD, SMP, SMA, dan SMK. Kami membiasakan praktik ini satu tahun 2 kali dan jika ada bencana alam kita juga melakukan penggalangan dana untuk membantu korban bencana,” ungkap Kepala Sekolah SMA Cinta Kasih, Purwanto, S.S., M.Pd.
Lebih lanjut Purwanto pun mengapresiasi para siswa SCK yang antusias dan bersemangat mengumpulkan koin demi koin setiap harinya hingga celengan bambu mereka penuh. Lewat penuangan celengan pula, SCK juga ingin mengajarkan kepada para siswanya untuk memiliki rasa kepedulian terhadap sesama sejak dini.
“Antusias mereka bagus sekali, bahkan ada anak-anak yang bilang ‘Pak, boleh dong tidak 6 bulan sekali’. Jadi di sini kami mengajarkan bagaimana anak mulai mempunyai kebiasaan bersumbangsih dengan tulus, dana yang kecil tetapi amal besar. Dan anak-anak yang sudah tingkat lanjut ya (SMA dan SMK) mereka menyadari ini membangun hati yang peduli kepada orang lain dan membangun hati yang bersyukur. Ini yang mau kita raih dan bangun,” jelas Purwanto.
Benedict Oktavian (kiri) dan Irish (kanan) saat menuangkan koin cinta kasih yang mereka sisihkan dan kumpulkan dari uang saku.
Kebahagiaan para siswa SD Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng saat menunggu giliran menuangkan celengan bambu yang mereka bawa dari rumah masing-masing.
Hari itu, gemerincing suara koin-koin cinta kasih terus terdengar. Dengan penuh doa dan harapan, para siswa pun mulai menuangkan isi celengan bambunya sambil bersukacita. Seperti yang dirasakan oleh Irish (14), siswi SMP Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng. “Senang, celengan saya banyak isinya hehe. Apalagi koin-koin ini kan buat bersumbangsih, saya berharap bisa membantu orang lain yang membutuhkan,” ungkap siswi kelas 9C SMP Cinta Kasih tersebut.
Kebahagiaan juga dirasakan Benedict Oktavian (17), siswa SMA Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng. Bersama dengan teman-temannya, ia mulai menuangkan isi celengan bambunya yang ia kumpulkan dari uang saku. “Kadang kalau ada ya setiap hari, kalau tidak ada ya dua hari sekali masukin koin ke celengan bambu,” ungkap Benedict.
Ia juga berharap apa yang dilakukan oleh para siswa SCK dapat terus dilakukan apalagi untuk membantu sesama. “Senang bisa nyumbang dan berkontribusi untuk Tzu Chi dalam membantu orang lain dan mendukung kegiatan kemanusiaan. Buat teman-teman semangat, semoga bisa terus mengumpulkan donasi lewat celengan bambu Tzu Chi,” kata Benedict.
Salah seorang siswa TK Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng dengan penuh sukacita menuangkan celengan bambu dibantu oleh relawan.
Setelah menuangkan isi celengan bambu, tim Sekeretariat Eksternal Tzu Chi Indonesia juga melakukan pendataan dengan memindai barcode yang tertera di celengan bambu milik para siswa. Hari itu, sebanyak 2.418 siswa SCK Tzu Chi Cengkareng dengan semangat Dana Kecil, Amal Besar merasakan kebahagiaan karena telah ikut berkontribusi untuk mendukung kegiatan kemanusiaan Tzu Chi Indonesia.
Editor: Metta Wulandari
Sitemap