Semua Menjadi Satu Keluarga
Jurnalis : Meity (Tzu Chi Palembang), Fotografer : Heri Wibowo dan Yessy (Tzu Chi Palembang)Xiau
Pu Sa Sharen membacakan kesalahan yang pernah ia lakukakn dihadapan mamanya dan
berjanji tidak akan mengulangi nya kembali. |
Bila setiap orang bersumbangsih cinta kasih, akan dapat merubah krisis menjadi
kesempatan hidup, serta merubah malapetaka menjadi berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -
Dalam
kegiatan ini para Xiau Pu Sa diajak untuk berkata benar dengan mengungkapkan kesalahan kesalahan apa saja yang pernah mereka lakukan melalui sebuah kertas. |
Ungkapan yang ditulis oleh Sharen pada saat kelas Budi Pekerti. |
memberi tahu bahwa perbuatan yang Dodo lakukan merupakan perbuatan yang salah ia pun menyadari atas kesalahan yang ia lakukakan. Tujuan dari menonton ensiklopedia ini agar para Xiau Pu Sa mengetahui bahwa berkata tidak benar merupakan hal yang tidak boleh dilakukan karena dapat merugikan diri sendiri dan kedepannya diharapakan para Xiau Pu Sa dapat menerapkan perkataan benar dalam kehidupan sehari hari agar tercipta komunikasi yang baik dan kenyamanan antara keluarga, teman serta lingkungan sekitarnya.
Diana seorang Xiau Pu Sa dengan lincah menceritakan hal hal apa saja yang ia dapatkan dalam kegiatan ini “Hari ini bisa nonton film yang ceritanya ada anak namanya Dodo disuruh beli es harusnya uang kembalian 1.000 tetapi penjualnya kasih 2.000, terus uang lebih itu bukannya dikembalikan malah dibelikan jeruk bearti Dodonya telah berbohong dan salah karena perbuat Dodo itu tidak terpuji. Lalu ada menulis tentang kesalahan-kesalahan yang kita lakukan kepada orang tua, Diana pernah berbohong sama mama terus bikin mama marah empat kali tapi mama maafin. Hari ini senang bisa belajar tentang kejujuran dan tidak mau berbohong lagi “.
Jujur Membuat Perasaan Bahagia
Para Xiau Pu Sa di berikan sebuah kertas berbentuk love untuk mereka tulis mengenai perbuatan apa saja yang telah mereka lakukan dengan berkata tidak benar kepada orang tua atau orang lain setelah itu Xiau Pu Sa membacakan sambil bersujud dan berikrar dihadapan orang tuanya sebagai tanda penyelesan terhadap perbuatan yang telah mereka lakukan dan berjanji tidak akan melakukan hal itu lagi serta memohon bimbingan kepada orang tuanya agar senatiasa mengingatkan para anaknya jika berbuat tidak benar. Suasana tampak haru dan bahagia karena pada hari ini para orang tua dapat mendengar pengakuan langsung dari anaknya yang dengan berani mengakui kesalahan kesalahan yang mereka lakukan dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Seperti yang di ungkapkan Sharen salah satu Xiau Pu Sa “kegiatan hari ini bagus , mendidik kita untuk lebih jujur karena setelah kita berbicara jujur rasanya lebih lega dan lebih bahagia serta pentingnya berbhakti kepada orang tua“. Hal yang sama diungkapkan oleh Mama Sharen yaitu A’i Agustina, “Hari ini dengan adanya kelas Budi Pekerti dapat membantu mendidik anak anak agar bisa berbicara jujur sama orang tua ini sangat baik, selama ini kita tidak tahu apakah anak ini berbohong atau tidak dengan adanya kegiatan yang diadakan Tzu Chi membuat mereka mau lebih terbuka dan mengakui kesalahan kesalahan yang diperbuat” .
Hellen Shijie selaku PIC Pendidikan mengungkapkan “Senang sekali mempunyai jodoh yang baik, kita bisa mengajak anak anak dari Wihara Amithaba untuk berkumpul di kelas budi pekerti ini walaupun hanya beberapa orang tua yang hadir. Kali ini tim Pendidikan melanjutkan tema kedua yaitu“ Berkata Benar” saya merasa senang melihat anak anak dapat mengungkapkan dan terbuka mengenai perbuatan salah apa saja yang pernah mereka lakukan mungkin mereka pernah berkata kasar, berkata tidak benar dan berbohong terhadap orang tua, saudara dan temannya. Kalau kita pernah berbohong pasti kita tidak akan bahagiakan. Dengan sebuah kertas berbentuk love mereka ungkapkan kesalahan yang pernah mereka lakukakan dengan bersujud dihadapan orang tua lalu berikrar agar kedepannya mereka tidak melakukan hal yang tidak baik lagi. Rasanya senang sekali bisa melihat anak dan orang tuanya saling merangkul meminta maaf dan sebagai orang tua pun dapat memaafkan kesalahan anaknya.”
Artikel Terkait
Gathering Misi Amal Tzu Chi Medan
28 Maret 2019Bumi Bersih dan Batin Berseri Melalui Daur Ulang
01 Agustus 2023Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mendapat kunjungan dari Johnny Chandrina yang merupakan Ketua He Xin Pelestarian Lingkungan, Sabtu 29 Juli 2022. Ia didampingi oleh para relawan lainnya dari Jakarta dan Batam.
Kebahagiaan Yang Didapat dari Memberi
01 Oktober 2020Pagi itu kelas dimulai dengan menonton video dengan tema Makna Kebahagiaan dan Bagaimana Bersikap kepada Orang Tua. Dalam video tersebut diceritakan tentang seorang anak yang hidup berdua dengan ayahnya. Namun sang anak sangat membenci ayahnya hingga akhirnya Ia menemukan rahasia besar sang ayah.