Semua Menjadi Satu Keluarga

Jurnalis : Meity (Tzu Chi Palembang), Fotografer : Heri Wibowo dan Yessy (Tzu Chi Palembang)
Xiau Pu Sa Sharen membacakan kesalahan yang pernah ia lakukakn dihadapan mamanya dan berjanji tidak akan mengulangi nya kembali.

Bila setiap orang bersumbangsih cinta kasih, akan dapat merubah krisis menjadi kesempatan hidup, serta merubah malapetaka menjadi berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -

Dalam kegiatan ini para Xiau Pu Sa diajak untuk
berkata benar dengan mengungkapkan
kesalahan kesalahan apa saja yang pernah
 mereka lakukan melalui sebuah kertas.
Masa-masa perkembangan anak adalah masa penting. Setiap anak memiliki tahap pertumbuhan dan perkembangan yang memerlukan ketelitian dari orang tua agar bisa mencapai puncak perkembangan yang baik terutama pada saat anak-anak tumbuh dewasa. Peranan orang tua sangatlah penting selain memberikan pengajaran yang layak (Ilmu Pengetahuan) orang tua juga harus menanamkan nilai budi pekerti yang baik tujuannya agar anak dapat berbhakti kepada orang tua, pembentukan karakter yang baik, berkata benar, saling menghargai satu sama lain dan mempunyai kepedulian terhadap orang lain dan lingkungan. 

Kini simpul jalinan jodoh kembali terikat pada tanggal 2 Maret 2014 Pukul 09.30 - 11.30 WIB untuk kedua kalinya Tzu Chi KP Palembang mengadakan Kegiatan Pelestarian Lingkungan dan Kelas Budi Pekerti  di Vihara Amithaba. Tampak jalinan kasih lebih erat dan keakraban lebih terjalin karena terlihatnya interaksi  antara relawan, Xiau Pu Sa (Bodhisatwa cilik) dan umat sudah membaur menjadi satu kelurga sehingga tak canggung untuk saling berbagi. 
 Kegiatan Pelestarian Lingkungan dan Kelas  Budi Pekerti  dimulai, para relawan menuju halaman vihara untuk melakukan kegiatan daur ulang dan Xiau Pu Sa ke ruangan untuk kelas budi pekerti. Sebanyak 35 Xiau Pu Sa mengikuti Kelas Budi Pekerti. Dalam kegiatan ini tim pendidikan  mengambil  Tema “ Berkata Benar “ untuk melanjutkan tema sebelumnya yaitu “Berbakti kepada orang tua. Dengan duduk tenang dan rapi  para Xiau Pu Sa mendengarkan  Fifi shijie dan Septiani shijie menjelaskan secara singkat mengenai Yayasan Buddha Tzu Chi kemudian bersama sama menonton ensiklopedia “Jujur“ dengan menceritakan seorang anak bernama Dodo yang tidak jujur mengetahui hal ini temannya

Ungkapan yang ditulis oleh Sharen pada saat kelas Budi

 Pekerti.


memberi tahu bahwa perbuatan yang Dodo lakukan merupakan perbuatan yang salah ia pun menyadari atas kesalahan yang ia lakukakan. Tujuan dari menonton ensiklopedia ini agar para
Xiau Pu Sa mengetahui bahwa berkata tidak benar merupakan hal yang tidak boleh dilakukan karena dapat merugikan diri sendiri dan kedepannya diharapakan para Xiau Pu Sa dapat menerapkan perkataan benar dalam kehidupan sehari hari agar tercipta komunikasi yang baik dan  kenyamanan antara keluarga, teman serta  lingkungan sekitarnya.

Diana seorang Xiau Pu Sa dengan lincah menceritakan hal hal apa saja yang ia dapatkan dalam kegiatan ini  “Hari ini bisa nonton film yang ceritanya ada anak namanya Dodo disuruh beli es harusnya uang kembalian 1.000 tetapi penjualnya kasih 2.000, terus uang lebih itu bukannya dikembalikan malah dibelikan jeruk bearti Dodonya telah berbohong dan salah karena perbuat Dodo itu tidak terpuji. Lalu ada menulis tentang kesalahan-kesalahan yang kita lakukan kepada orang tua, Diana pernah berbohong  sama mama terus bikin mama marah empat kali tapi mama maafin. Hari ini senang bisa belajar tentang kejujuran dan tidak mau berbohong lagi “.

 Jujur Membuat Perasaan Bahagia

Para Xiau Pu Sa di berikan sebuah kertas berbentuk love untuk mereka tulis mengenai perbuatan apa saja yang telah mereka lakukan dengan berkata tidak benar kepada orang tua atau orang lain setelah itu Xiau Pu Sa membacakan sambil bersujud dan berikrar dihadapan orang tuanya sebagai tanda penyelesan terhadap perbuatan yang telah mereka lakukan dan berjanji tidak akan melakukan hal itu lagi serta memohon bimbingan kepada orang tuanya agar senatiasa mengingatkan para anaknya jika berbuat tidak benar. Suasana tampak haru dan bahagia karena pada hari ini para orang tua dapat mendengar pengakuan langsung dari anaknya yang dengan berani mengakui kesalahan kesalahan yang mereka lakukan dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Seperti yang di ungkapkan Sharen salah satu Xiau Pu Sa “kegiatan hari ini bagus , mendidik kita untuk lebih jujur karena setelah kita berbicara jujur rasanya lebih lega dan lebih bahagia serta pentingnya berbhakti kepada orang tua“. Hal yang sama diungkapkan oleh Mama Sharen yaitu A’i Agustina, “Hari ini dengan adanya kelas Budi Pekerti dapat  membantu mendidik anak anak agar bisa berbicara jujur sama orang tua ini  sangat baik, selama ini kita tidak tahu apakah anak ini berbohong atau tidak dengan adanya kegiatan yang diadakan Tzu Chi  membuat mereka mau lebih terbuka dan mengakui kesalahan kesalahan yang diperbuat” .

Agar lebih menambah semangat dan kecerian para shijie bersama sama Xiau Pu Sa menyanyikan dan gerakan tangan “di sini senang di sana senang” dan Shou YuSatu Keluarga tampak senyuman kebahagian terpancar dari wajah polos mereka, wajah yang penuh senyum bagi setiap orang yang melihatpun ikut merasa kebahagian tersebut.

Hellen Shijie selaku PIC Pendidikan mengungkapkan “Senang sekali mempunyai jodoh yang baik, kita bisa mengajak anak anak dari Wihara Amithaba untuk berkumpul di kelas budi pekerti ini walaupun hanya beberapa orang tua yang hadir. Kali ini tim Pendidikan melanjutkan  tema  kedua yaitu“ Berkata Benar” saya merasa senang melihat anak anak dapat  mengungkapkan dan terbuka mengenai perbuatan salah apa saja yang pernah mereka lakukan mungkin mereka pernah berkata kasar, berkata tidak benar dan berbohong terhadap orang tua, saudara dan temannya. Kalau kita pernah berbohong pasti kita tidak akan bahagiakan. Dengan sebuah kertas berbentuk love mereka ungkapkan kesalahan yang pernah mereka lakukakan dengan bersujud  dihadapan orang tua  lalu berikrar agar kedepannya mereka tidak melakukan hal yang tidak baik lagi. Rasanya senang sekali bisa melihat anak dan orang tuanya saling merangkul meminta maaf dan sebagai orang tua pun dapat memaafkan kesalahan anaknya.”


Artikel Terkait

Gathering Misi Amal Tzu Chi Medan

Gathering Misi Amal Tzu Chi Medan

28 Maret 2019
Tzu Chi Medan terbagi atas empat komunitas yaitu Medan Timur, Medan Utara, Medan Selatan dan Medan Barat. Dalam gathering Misi Amal ini masing-masing komunitas berbagi tentang bagaimana mereka membantu para pemohon bantuan dan bagaimana relawan mendampingi si pemohon dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi? 
Bumi Bersih dan Batin Berseri Melalui Daur Ulang

Bumi Bersih dan Batin Berseri Melalui Daur Ulang

01 Agustus 2023

Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mendapat kunjungan dari Johnny Chandrina yang merupakan Ketua He Xin Pelestarian Lingkungan, Sabtu 29 Juli 2022. Ia didampingi oleh para relawan lainnya dari Jakarta dan Batam.

Kebahagiaan Yang Didapat dari Memberi

Kebahagiaan Yang Didapat dari Memberi

01 Oktober 2020

Pagi itu kelas dimulai dengan menonton video dengan tema Makna Kebahagiaan dan Bagaimana Bersikap kepada Orang Tua. Dalam video tersebut diceritakan tentang seorang anak yang hidup berdua dengan ayahnya. Namun sang anak sangat membenci ayahnya hingga akhirnya Ia menemukan rahasia besar sang ayah.

Dengan keyakinan yang benar, perjalanan hidup seseorang tidak akan menyimpang.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -