Senantiasa Bersyukur

Jurnalis : Dina (He Qi Utara), Fotografer : Stephen Ang (He Qi Utara)

fotoMaster Cheng Yen berkata bahwa menjadi orang yang baik tidaklah susah,namun menjadi orang yang baik saja tidaklah cukup, jadi kita harus menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Dari dasar hati yang paling dalam sesungguhnya setiap orang suka berbuat kebaikan. Secara hakiki itulah kebaikan tiada tara yang tersimpan dalam diri setiap insan di muka bumi ini. Sayangnya tidak semua orang dapat memancarkan kebaikan yang ada di dalam dirinya untuk sebuah kebaikan bagi sesama dan bumi ini, namun menjadi orang yang baik saja tidaklah cukup, setiap insan harus benar-benar menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

 

“Jangan Hanya Menjadi Orang Baik” Itulah topik yang di bahas dalam acara bedah buku He Qi Utara pada hari Kamis 9 Februari 2012, di Jing Si Books & Café, dengan pembicara Andy Wang, relawan yang berasal dari Tzu Ching. Master Cheng Yen berkata, “Menjadi orang yang baik tidaklah susah, namun menjadi orang yang baik saja tidaklah cukup, jadi kita harus menjadi pribadi yang lebih baik lagi.”

Andy Shixiong mengatakan bahwa orang baik saja bisa membiarkan hal–hal buruk terjadi seperti menghilangkan nyawa makhluk lain yang sama dengan mencuri, minum-minuman beralkohol atau berjudi, hal buruk ini dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.  Orang baik secara manusiawi tentu  memiliki sisi buruknya karena orang yang baik tidak menyadari hal buruk yang telah dilakukan. Tapi di Tzu Chi terdapat 10 sila yang akan membimbing kita menjadi pribadi yang baik dan menjaga ketenangan hati. Master berkata “berbuat baik adalah kewajiban jika hati sudah baik tapi tutur kata masih jelek belumlah menjadi orang yang baik, hendaknya bertutur kata dan bersikap lemah lembut.”

Selain sharing dengan peserta bedah buku yang hadir, Andy shixiong juga memberikan tayangan video pendek yang menceritakan tentang betapa kita harus bersyukur karena memiliki fisik yang lengkap dan selalu menghargai setiap kekurangan maupun kelebihan kita. Salah satu peserta yang hadir Wahyuni Shijie menuturkan bahwa di balik setiap masalah pasti ada hikmahnya. Rintangan dapat membuat kita belajar menerima hal yang pahit dalam hidup ini dan waktu begitu berharga untuk di sia-siakan.

Andy shixiong menuturkan, seseorang bisa menjadi pribadi yang baik pada dasarnya karena pengaruh lingkungan terutama lingkungan keluarga. Orang tua dan anak harus dapat saling mengerti. Orang tua hendaknya selalu menyayangi anaknya dan memberkahi anaknya dengan tidak selalu merasa khawatir yang berlebihan terhadap keadaan anak, sedangkan sebagai seorang anak, berbakti yang sesungguhnya adalah tidak cukup hanya menuruti perkataan orang tua melainkan harus berperilaku lemah lembut dan membuat hati orang tua senang.

Menjadi pribadi yang baik tidak di dapat secara instan namun harus melalui beberapa proses yang bisa membentuk pribadi yang baik, antara lain dengan bersyukur. Bersyukurlah karena bisa hidup. Lalu menghormati, jika rasa syukur telah ada maka hati dengan leluasa akan menghormati semua kekurangan dan kelebihan orang lain, karena tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Dan proses yang ketiga adalah cinta kasih, dengan cinta kasih kita belajar untuk mengasihi diri sendiri dan orang lain.

foto   foto

Keterangan :

  • Kamis 9 Februari 2012, sejumlah relawan mengikuti bedah buku di Jing Si Books & Cafe Pluit (kiri).
  • Sebanyak 29 relawan mengikuti bedah buku yang bertema "Jangan Hanya Menjadi Orang Baik" yang dibawakan oleh Andy Wang Shixiong (kanan).

Berani Memikul Tanggung Jawab
Setiap insan Tzu Chi haruslah berani memikul tanggung jawab, kenapa harus memikul tanggung jawab, karena Master mengatakan sudah tidak ada waktu lagi. Waktu membentuk kehidupan, dengan memikul tanggung jawab berarti setiap insan Tzu Chi bagaikan pelita yang menerangi pelita lainnya, sehingga cinta kasih bisa terus berlanjut ke setiap orang dan tak akan pernah habis.

Orang yang  berani memikul tanggung jawab akan menciptakan kehidupan yang bermakna. Kehidupan yang bermakna ini haruslah memiliki 3 hati, yaitu yang pertama hati seorang anak kecil. Anak kecil memiliki hati yang polos, tiada diskriminasi dan perbedaan karena di hati mereka semua manusia adalah sama. Seperti halnya Master Cheng Yen mendirikan Rumah Sakit tanpa memandang perbedaan. Karena cinta kasih dan di sertai dengan sebuah tekad maka Rumah Sakit Tzu Chi dapat berdiri hingga saat ini. Dengan membantu orang lain sama dengan membantu diri sendiri.

Yang kedua, hati yang berani seperti seekor singa. Satu niat baik yang timbul bisa menjadi satu hal yang baik, itulah yang Master Cheng Yen sadari pada saat mendirikan Rumah Sakit, di mana semua orang berpikir tidak akan mungkin Master bisa mendirikan Rumah Sakit. Namun karena dengan adanya tekad dan keberanian seperti seekor singa, akhirnya Master dapat mewujudkan sebuah Rumah Sakit Tzu Chi yang berlandaskan cinta kasih.

Ketiga adalah hati yang memiliki daya tahan tinggi seperti seekor unta. Dengan ketahanan diri seekor unta, semua tantangan dan rintangan dalam hidup dapat di terima dengan hati yang lapang. Walaupun hidup kadang sulit namun dengan kesabaran dan ketekunan akhirnya keberhasilanlah yang di capai. Begitu juga dengan perjuangan Master saat mendirikan rumah sakit, walaupun tanah untuk mendirikan Rumah Sakit telah didapat namun karena belum berjodoh dengan tanah tersebut akhir Master menunda pembangunan rumah sakit, pada akhirnya Master menemukan sebuah tanah yang benar–benar cocok untuk membangun rumah sakit.

Di samping harus memiliki 3 hati di atas, dalam memikul sebuah tanggungjawab terutama  di Tzu Chi seseorang haruslah dapat menyelami Dharma ke hati, berprilaku dan mempraktikkan Dharma. Selain itu setiap insan Tzu Chi harus dapat menjadi “pasukan semut” yang membantu Master Cheng Yen dalam menjalankan Misi dan Visi Tzu Chi. Sebuah kebaikan akan mendatangkan kebahagiaan ketika dilakukan dengan bijaksana dan kebaikan yang di bingkai dengan rasa syukur dan cinta kasih akan mengubah kebaikan menjadi mulia dan bermakna.

  
 

Artikel Terkait

Mewariskan Sumber Mata Air Bersih di Biak

Mewariskan Sumber Mata Air Bersih di Biak

16 Oktober 2017
Derap langkah kaki relawan Tzu Chi dan warga Desa Dofyo Wafor mantap dan sejalan. Hari itu, Jumat, 6 Oktober 2017 mereka menuruni jalan aspal dan menembus semak belukar yang masih rimbun menuju area mata air di Desa Dofyo Wafor. Bukan untuk bertamasya, tapi untuk bersama-sama membersihkan areal mata air.
Kebajikan Besar Akumulasi dari Perbuatan Kecil

Kebajikan Besar Akumulasi dari Perbuatan Kecil

05 Desember 2017
Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun terus menghimpun berkah. Seperti pada Jumat, 1 Desember 2017, di Hari Libur Nasional itu relawan mengalang hati masyarakat melalui kegiatan pembagian celengan bambu di daerah Meral, Tanjung Balai Karimun. 
Mengajak Orang Bervegetaris Lewat Katering Makanan Vegetarian

Mengajak Orang Bervegetaris Lewat Katering Makanan Vegetarian

06 Oktober 2023

Menyambut Bulan Tujuh Penuh Berkah, para relawan Tzu Chi di Komunitas Xie Li Jambi bersatu hati menyukseskan Tzu Chi Catering Vegetarian untuk mengajak masyarakat belajar menjadi vegetaris.

Hadiah paling berharga di dunia yang fana ini adalah memaafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -