Senantiasa Menjalin Jodoh yang Baik

Jurnalis : Mimi, Mettayani (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Relawan Tzu Chi Pekanbaru
 

fotoRelawan Tzu Chi dan anak-anak Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Pekanbaru tengah menghibur para donor darah dengan isyarat tangan. Kamis, 13 Mei 2010, Tzu Chi Pekanbaru bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) kembali mengadakan kegiatan donor darah.

Tanggal 13 Mei 2010 yang jatuh pada hari Kamis, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Penghubung Pekanbaru bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) kembali mengadakan kegiatan donor darah. Kantor penghubung yang baru saja diresmikan ini (Tanggal 16 Maret 2010-red) menjadi tempat diadakannya donor darah tersebut. Kegiatan ini tidak dilakukan di tempat umum sebagaimana biasanya, agar masyarakat di Pekanbaru dapat lebih mengenal Tzu Chi. Kegiatan donor darah ini berhasil mengumpulkan 102 kantong darah, juga menjadi tempat berkumpul bagi masyarakat dari segala kalangan untuk bisa bersumbangsih dan berbagi kasih dengan sesama.

Mengenal dari Teman
“Saya mengenal Tzu Chi dari perusahaan saya bekerja, PT. Ivomas. Di Ivomas sendiri, melalui Tzu Chi ada kegiatan seperti pembagian sembako kepada mereka yang kurang mampu. Setiap bulan secara rutin perusahaan menyisihkan sebagian kecil penghasilan kami untuk didanakan kepada Tzu Chi,“ kata Kelik Sugiono, di sela menyantap makanan sehat setelah selesai donor darah.
Gan Pao Kok mengatakan, “Mengenal Tzu Chi dari seorang relawan yang bernama Harmin. Walaupun baru mengenal kurang lebih satu tahun, dan tidak memiliki cukup banyak waktu untuk langsung bersumbangsih, namun dapat mengenal Tzu Chi merupakan hal yang sungguh sangat disyukuri.”

Kegiatan donor darah ini mendapat respon yang baik dari masyarakat. Hal tersebut terlihat dari banyaknya masyarakat yang turut serta. Melihat respon masyarakat yang begitu antusias mengikuti kegiatan ini, membuat relawan Tzu Chi Pekanbaru semakin bersemangat untuk melakukan kegiatan-kegiatan serupa di kemudian hari.
Dengan diadakannya kegiatan donor darah ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang tergerak hatinya untuk bisa berbagi kasih dengan sesama dan berbuat sesuatu hal yang bisa membantu orang yang membutuhkan.

Tidak hanya sampai di sini. Seusai kegiatan donor darah acara dilanjutkan dengan ramah tamah (Gan En Hui) dengan relawan dan pasien baksos pengobatan hernia, katarak, bibir sumbing, dan bedah minor yang diselenggarakan pada tanggal 20-21 Maret 2010 lalu. Relawan Tzu Chi Pekanbaru mengharapkan bahwa tali kasih yang telah terjalin ini tidak hanya sampai pada hari baksos tersebut, namun juga mengajak para pasien untuk mengenal Tzu Chi lebih dekat sehingga dapat menginpirasi para penerima bantuan untuk ikut bersumbangsih menyebarkan cinta kasih.

foto  foto

Ket :  - Relawan Tzu Chi menghibur dan berterima kasih kepada para pendonor yang telah bersedia                 menyumbangkan darahnya untuk membantu sesama. (kiri)
           - "Gan en (terima kasih)....," kata Mei Kiau, relawan Tzu Chi Pekanbaru kepada seorang pendonor. (kanan)

Ramah Taman dengan Para Pasien
Acara ini dibuka dengan kata sambutan dari Ketua Tzu Chi Pekanbaru, Lutiana, yang mengucapkan terimakasih kepada anggota masyarakat yang telah mempercayakan pengobatannya kepada Yayasan Buddha Tzu Chi dan juga kepada seluruh relawan yang turut bersumbangsih dalam pelaksanaan baksos tersebut. Acara “Gan En Hui” ini juga diisi dengan peragaan isyarat tangan “Senyuman Terindah” dan “Sebuah Dunia yang Bersih”, pengenalan Kisah Tzu Chi, Visi Misi Tzu Chi, dan Perjalanan Tzu Chi di Indonesia oleh Hong Thay, sharing dengan para pasien dan ditutup dengan doa bersama serta isyarat tangan “Satu Keluarga”.

Ali Muzar dalam sharingnya berbagi cerita kepada kita semua bahwa, “Saya pertama-tama mengenal Yayasan Buddha Tzu Chi dari Bapak Yuszamri. Beliau adalah Ketua RW II Buluh Cina Pasir Putih. Selama ini saya mengalami penyakit tumor daging (seberat 1,4 kg -red) yang tumbuh pada lengan tangan sebelah kiri saya selama 14 tahun. Setelah adanya bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi yang mengadakan Bakti Sosial di Rumah Sakit Lancang Kuning, saya mendapatkan bantuan operasi gratis sehingga penyakit yang selama ini saya derita dapat disembuhkan. Saya sangat berterima kasih banyak kepada Yayasan Buddha Tzu Chi.“ Sang Ketua RW, Bapak Yuszamri juga menambahkan bahwa setiap adanya info kegiatan seperti ini beliau pasti akan selalu sebarkan kepada warganya.

Ketika melewati kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Pekanbaru dan membaca spanduk kegiatan donor darah, telah menggugah hati seorang bapak bernama Purwinanto—mantan pasien Hernia dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-65 lalu— untuk ikut bersumbangsih. Sang bapak pun begitu antusias untuk mendaftarkan diri. Namun setelah dilakukan pemeriksaan, kondisi beliau pada hari tersebut tidak memungkinkan untuk melakukan pendonoran karena baru 1 bulan selesai menjalani operasi. Namun tekad dan niat baiknya yang tulus untuk bersumbangsih merupakan hal yang patut menjadi inspirasi bagi kita semua, walaupun dalam kesehariannya sang bapak hanya sebagai pedagang jagung keliling.

foto  foto

Ket :  -Ketua Tzu Chi Pekanbaru. Lutiana, memberikan penjelasan tentang manfaat menabung di celengan bambu             untuk kemanusiaan kepada seorang bapak yang pernah ditangani dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi bulan             Maret lalu. (kiri)
         -Agar masyarakat Pekanbaru lebih mengenal tentang Yayasan Buddha Tzu Chi, media cetak (Buletin dan             Majalah Tzu Chi) menjadi sarana untuk menyebarluaskan cinta kasih kepada sesama. (kanan)

Insan Tzu Chi di Pekanbaru berharap bahwa dengan diselenggarakannya dua momen ini, benih cinta kasih yang disebarkan akan tumbuh, dipupuk, dibina, dan dilestarikan kepada seluruh insan manusia di bumi ini, khususnya Pekanbaru. Seperti pesan Master Cheng Yen, “Sertakan saya dalam perbuatan baik, jangan sertakan saya dalam perbuatan jahat.”

  

 

 

 
 

Artikel Terkait

HUT Tzu Chi ke-25: Mengenalkan Sejarah Perjalanan Tzu Chi Indonesia

HUT Tzu Chi ke-25: Mengenalkan Sejarah Perjalanan Tzu Chi Indonesia

10 September 2018
Dalam rangka memperingati ulang tahun Tzu Chi yang ke-25, banyak kegiatan yang dilakukan relawan Tzu Chi. Tak ketinggalan pameran budaya humanis 25 tahun Tzu Chi Indonesia yang memperlihatkan sejarah perjalanan Tzu Chi Indonesia.
Sepuluh Tahun Kelas Budi Pekerti: Keceriaan Peserta Kamp Er Dong Ban

Sepuluh Tahun Kelas Budi Pekerti: Keceriaan Peserta Kamp Er Dong Ban

27 Oktober 2015

Keceriaan dan tawa anak-anak memenuhi penutupan Kelas Budi Pekerti Tzu Chi (Er Dong Ban) yang diadakan pada tanggal 24-25 Oktober 2015 di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Acara penutupan ini dikemas dengan kegiatan Kamp Bimbingan Budi Pekerti yang diikuti oleh 270 peserta kelas budi pekerti.

Saling Peduli dan Saling Menyayangi Sesama

Saling Peduli dan Saling Menyayangi Sesama

13 Juni 2018

Di momen jelang Idul Fitri ini dengan niat yang tulus para relawan Tzu Chi Bandung kembali menebar cinta kasih pada sesama. Kali ini, 9 Juni 2018, relawan melaksanakan kunjungan kasih kepada delapan pasien yang ditangani oleh Tzu Chi Bandung.

Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -