Senantiasa Menjalin Jodoh yang Baik
Jurnalis : Mimi, Mettayani (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Relawan Tzu Chi Pekanbaru
|
| |
Mengenal dari Teman Kegiatan donor darah ini mendapat respon yang baik dari masyarakat. Hal tersebut terlihat dari banyaknya masyarakat yang turut serta. Melihat respon masyarakat yang begitu antusias mengikuti kegiatan ini, membuat relawan Tzu Chi Pekanbaru semakin bersemangat untuk melakukan kegiatan-kegiatan serupa di kemudian hari. Tidak hanya sampai di sini. Seusai kegiatan donor darah acara dilanjutkan dengan ramah tamah (Gan En Hui) dengan relawan dan pasien baksos pengobatan hernia, katarak, bibir sumbing, dan bedah minor yang diselenggarakan pada tanggal 20-21 Maret 2010 lalu. Relawan Tzu Chi Pekanbaru mengharapkan bahwa tali kasih yang telah terjalin ini tidak hanya sampai pada hari baksos tersebut, namun juga mengajak para pasien untuk mengenal Tzu Chi lebih dekat sehingga dapat menginpirasi para penerima bantuan untuk ikut bersumbangsih menyebarkan cinta kasih.
Ket : - Relawan Tzu Chi menghibur dan berterima kasih kepada para pendonor yang telah bersedia menyumbangkan darahnya untuk membantu sesama. (kiri) Ramah Taman dengan Para Pasien Ali Muzar dalam sharingnya berbagi cerita kepada kita semua bahwa, “Saya pertama-tama mengenal Yayasan Buddha Tzu Chi dari Bapak Yuszamri. Beliau adalah Ketua RW II Buluh Cina Pasir Putih. Selama ini saya mengalami penyakit tumor daging (seberat 1,4 kg -red) yang tumbuh pada lengan tangan sebelah kiri saya selama 14 tahun. Setelah adanya bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi yang mengadakan Bakti Sosial di Rumah Sakit Lancang Kuning, saya mendapatkan bantuan operasi gratis sehingga penyakit yang selama ini saya derita dapat disembuhkan. Saya sangat berterima kasih banyak kepada Yayasan Buddha Tzu Chi.“ Sang Ketua RW, Bapak Yuszamri juga menambahkan bahwa setiap adanya info kegiatan seperti ini beliau pasti akan selalu sebarkan kepada warganya. Ketika melewati kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Pekanbaru dan membaca spanduk kegiatan donor darah, telah menggugah hati seorang bapak bernama Purwinanto—mantan pasien Hernia dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-65 lalu— untuk ikut bersumbangsih. Sang bapak pun begitu antusias untuk mendaftarkan diri. Namun setelah dilakukan pemeriksaan, kondisi beliau pada hari tersebut tidak memungkinkan untuk melakukan pendonoran karena baru 1 bulan selesai menjalani operasi. Namun tekad dan niat baiknya yang tulus untuk bersumbangsih merupakan hal yang patut menjadi inspirasi bagi kita semua, walaupun dalam kesehariannya sang bapak hanya sebagai pedagang jagung keliling.
Ket : -Ketua Tzu Chi Pekanbaru. Lutiana, memberikan penjelasan tentang manfaat menabung di celengan bambu untuk kemanusiaan kepada seorang bapak yang pernah ditangani dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi bulan Maret lalu. (kiri) Insan Tzu Chi di Pekanbaru berharap bahwa dengan diselenggarakannya dua momen ini, benih cinta kasih yang disebarkan akan tumbuh, dipupuk, dibina, dan dilestarikan kepada seluruh insan manusia di bumi ini, khususnya Pekanbaru. Seperti pesan Master Cheng Yen, “Sertakan saya dalam perbuatan baik, jangan sertakan saya dalam perbuatan jahat.”
| ||
Artikel Terkait

Suara Kasih: Mengatasi Kesulitan dengan Cinta Kasih
15 Agustus 2012 Saat saya beranjak dari kamar baca, saya mendengar bahwa desa yang berada di belakang Griya Jing Si tergenang air dan terjadi tanah longsor. Mendengar kata tanah longsor, sejujurnya, sejak dahulu, saya sangat mengkhawatirkan masalah ini.
Gempa Lombok: Survei Tanggap Bencana
16 Juli 2013 Gempa dengan kekuatan 5,4 Skala Richter menghabiskan seribuan rumah dengan kondisi rusak berat dan tujuh ribuan rumah dengan kondisi rusak ringan dan rusak sedang yang tersebar di 18 desa.