Sentuhan Hati Dalam Kunjungan Kasih

Jurnalis : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung)
 
 

foto Dalam setiap kunjungannya Relawan Tzu Chi bersama penghuni panti selalu bernyanyi dan bergembira bersama.

Rutinitas merupakan bagian hidup manusia yang berujung pada kesibukan. Akan tetapi, bagi para relawan Tzu Chi, ketika hidup berbelit dengan kesibukannya masing-masing, mereka senantiasa berusaha menyampingkan dahulu kesibukannya untuk mengikuti salah satu agenda rutin Tzu Chi, yaitu melakukan kunjungan kasih ke panti-panti sosial. Untuk kali ini, pada tanggal 26 April 2012, para relawan Tzu Chi Bandung melakukan kunjungan kasih ke Panti Wreda Senjarawi yang berlokasi di Jl. Jeruk, no. 7, Bandung.

 

Kehadiran para relawan Tzu Chi di panti ini  adalah untuk melayani opa dan oma yang menjalani hidup jauh dari keluarganya. Misalnya saja dengan membagikan makanan, mencukur rambutnya dan memberikannya pijatan. Ataupun juga mengajak bernyanyi bersama untuk meramaikan suasana, hingga menuntun mereka yang beberapa diantaranya sudah mengalami kesulitan untuk berjalan, baik itu karena faktor usia maupun karena sakit.

Selain itu, komunikasi langsung dengan tatap muka merupakan salah satu cara yang cukup efektif untuk membuat hati opa dan oma menjadi nyaman. Setidaknya, para opa dan oma bisa mencurahkan isi hatinya untuk melenyapkan batin yang selama ini dipendam.

 “Sepertinya mereka kangen sama keluarganya, sampe nangis pas cerita. Sedih keluarganya nggak ada yang nengokin. Jadi tau kalo mereka ternyata sangat-sangat senang kalo dikunjungi. Katanya : ‘sering-sering ke panti ya jadi ada temen ngobrol’,” ujar salah satu Tzu Ching, Anita Octavia, dengan mata yang berkaca-kaca sembari menirukan ucapan salah satu oma dengan haru.

Rasa bahagia itu terasa baik ketika maupun sesudah melayani opa dan oma. Rasa bahagia yang dapat dirasakan bersama-sama. “Menyenangkan sekali jadi bisa menghibur opa dan omanya juga. Terus bisa nyanyi-nyanyi bersama, terus tadi ada potong rambut, sama potong kuku juga, terus bisa suapin opa omanya juga, menyenangkan pokoknya, membagi kebahagiaan sama oma opanya,” kata Anita.

foto   foto

Keterangan :

  • Kehadiran dan perhatian relawan Tzu Chi membawa kebahagiaan bagi para opa dan oma di Penti Wreda Senjarawi (kiri).
  • Relawan baru Tzu Chi Bandung, Yuyu Kurniadi (kiri), bersama Tzu Ching Bandung, Anita Octavia (kanan), bersama-sama menuntun opa yang sudah kesulitan berjalan (kanan).

Membutuhkan Cinta Kasih         
Atas dasar cinta kasih para relawan Tzu Chi senantiasa hadir ke panti ini. Kepedulain dari para relawan Tzu Chi ini mendapat tanggapan positif dari salah satu penghuni, yaitu oma Marta Pujosumarto. Bagi oma Marta, para relawan Tzu Chi dapat memahami bahwa cinta kasih itu sangat dibutuhkan oleh seluruh umat manusia.

 “Saya amat senang, saya sudah baca juga buku dan majalahnya sebagian, ya disitu mengatakan menyalurkan kasih, cinta kasih itu sangat-sangat dibutuhkan ya untuk setiap umat, bahkan binatang pun membutuhkan kasih apalagi manusia. Nah, ini saya amat menghargai,”

Oma Marta merasa hatinya tersentuh karena masih ada yang peduli keberadaan para penghuni panti. Menurut oma yang telah berusia 79 tahun ini ,meskipun diberbagai belahan dunia banyak terjadi konflik, namun masih banyak juga umat manusia yang memiki rasa cinta kasih.

 “Begitu masih banyak umat manusia yang memperhatikan orang lain apalagi dengan opa oma ini yang sudah lanjut usia. Memang sering kali juga memikirkan hal itu (ada perhatian dari orang lain-red) ya walaupun saya masih bisa untuk bergerak ini dan itu kadang-kadang saya memikirkan hanya bawa dalam doa supaya Tuhan juga mengirim (orang lain yang perhatian-red), Tuhan juga menolong, ya ternyata inilah yang saya saksikan benar-benar. Ya jadi biarpun gejolak dalam dunia ini penuh dengan kekejaman ya tetapi kasih itu masih ada dari umat manusia, itu satu penghargaan yang luar biasa, ya, biarpun agama lain, ya, tidak semua sama agama tetapi kasih itu sangat dibutuhkan,” tuturnya.

Oma Marta pun berharap, agar para relawan Tzu Chi selalu setia mengunjungi panti  ini. Hal tersebut mengingat di usianya yang sudah senja dan jauh dari keluarga para opa dan oma membutuhkan perhatian yang lebih. “Harapan saya semoga itu akan berlanjut (kunjungan kasih-red), apalagi dengan opa oma ini yang ya umurnya tinggal berapa sih jadi kenangan,” harap oma Marta.

Ketika manusia memasuki usia senja, kasih sayang yang lebih tentu saja amat dibutuhkan. Dan bagi kita yang masih muda, ataupun memiliki fisik yang masih kuat, alangkah baiknya dapat meluangkan sebagian waktu yang dimiliki untuk saling berbagi. Dilayani dan dimanjakan adalah harapan yang tersimpan di hati para penghuni panti. Dan tidak ada salahnya, kita yang memiliki nasib lebih baik dari mereka bersama-sama mewujudkan harapan tersebut.
  
 

Artikel Terkait

Memantapkan Hati di Jalan Bodhisatwa

Memantapkan Hati di Jalan Bodhisatwa

05 Januari 2010 Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Perwakilan Batam mengadakan pelatihan relawan pada 15 Desember 2009. Ada 3 narasumber asal Taiwan yang sharing tentang mengalang dana dan hati untuk menginspirasi para pengusaha. Dengan demikian, maka akan semakin banyak orang yang memiliki hati Bodhisatwa.
Bazar Nyonya Bacang Vegetarian

Bazar Nyonya Bacang Vegetarian

06 Juni 2022

Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan Bazar Nyonya Bacang Vegetarian. Keuntungan dari acara ini akan digunakan untuk pembangunan kantor Tzu Chi Karimun nantinya.

Suara Kasih: Kebahagiaan Terbesar

Suara Kasih: Kebahagiaan Terbesar

02 April 2012 Lihatlah Bodhisatwa di Afrika Selatan yang kaya secara spiritual meski hidup kekurangan. Meski hidup di tengah kondisi sulit, mereka tetap bersumbangsih sebagai Bodhisatwa dunia.
Umur kita akan terus berkurang, sedangkan jiwa kebijaksanaan kita justru akan terus bertambah seiring perjalanan waktu.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -