Sentuhan Hati Dalam Kunjungan Kasih
Jurnalis : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung) Dalam setiap kunjungannya Relawan Tzu Chi bersama penghuni panti selalu bernyanyi dan bergembira bersama. |
| ||
Kehadiran para relawan Tzu Chi di panti ini adalah untuk melayani opa dan oma yang menjalani hidup jauh dari keluarganya. Misalnya saja dengan membagikan makanan, mencukur rambutnya dan memberikannya pijatan. Ataupun juga mengajak bernyanyi bersama untuk meramaikan suasana, hingga menuntun mereka yang beberapa diantaranya sudah mengalami kesulitan untuk berjalan, baik itu karena faktor usia maupun karena sakit. Selain itu, komunikasi langsung dengan tatap muka merupakan salah satu cara yang cukup efektif untuk membuat hati opa dan oma menjadi nyaman. Setidaknya, para opa dan oma bisa mencurahkan isi hatinya untuk melenyapkan batin yang selama ini dipendam. “Sepertinya mereka kangen sama keluarganya, sampe nangis pas cerita. Sedih keluarganya nggak ada yang nengokin. Jadi tau kalo mereka ternyata sangat-sangat senang kalo dikunjungi. Katanya : ‘sering-sering ke panti ya jadi ada temen ngobrol’,” ujar salah satu Tzu Ching, Anita Octavia, dengan mata yang berkaca-kaca sembari menirukan ucapan salah satu oma dengan haru. Rasa bahagia itu terasa baik ketika maupun sesudah melayani opa dan oma. Rasa bahagia yang dapat dirasakan bersama-sama. “Menyenangkan sekali jadi bisa menghibur opa dan omanya juga. Terus bisa nyanyi-nyanyi bersama, terus tadi ada potong rambut, sama potong kuku juga, terus bisa suapin opa omanya juga, menyenangkan pokoknya, membagi kebahagiaan sama oma opanya,” kata Anita.
Keterangan :
Membutuhkan Cinta Kasih “Saya amat senang, saya sudah baca juga buku dan majalahnya sebagian, ya disitu mengatakan menyalurkan kasih, cinta kasih itu sangat-sangat dibutuhkan ya untuk setiap umat, bahkan binatang pun membutuhkan kasih apalagi manusia. Nah, ini saya amat menghargai,” Oma Marta merasa hatinya tersentuh karena masih ada yang peduli keberadaan para penghuni panti. Menurut oma yang telah berusia 79 tahun ini ,meskipun diberbagai belahan dunia banyak terjadi konflik, namun masih banyak juga umat manusia yang memiki rasa cinta kasih. “Begitu masih banyak umat manusia yang memperhatikan orang lain apalagi dengan opa oma ini yang sudah lanjut usia. Memang sering kali juga memikirkan hal itu (ada perhatian dari orang lain-red) ya walaupun saya masih bisa untuk bergerak ini dan itu kadang-kadang saya memikirkan hanya bawa dalam doa supaya Tuhan juga mengirim (orang lain yang perhatian-red), Tuhan juga menolong, ya ternyata inilah yang saya saksikan benar-benar. Ya jadi biarpun gejolak dalam dunia ini penuh dengan kekejaman ya tetapi kasih itu masih ada dari umat manusia, itu satu penghargaan yang luar biasa, ya, biarpun agama lain, ya, tidak semua sama agama tetapi kasih itu sangat dibutuhkan,” tuturnya. Oma Marta pun berharap, agar para relawan Tzu Chi selalu setia mengunjungi panti ini. Hal tersebut mengingat di usianya yang sudah senja dan jauh dari keluarga para opa dan oma membutuhkan perhatian yang lebih. “Harapan saya semoga itu akan berlanjut (kunjungan kasih-red), apalagi dengan opa oma ini yang ya umurnya tinggal berapa sih jadi kenangan,” harap oma Marta. Ketika manusia memasuki usia senja, kasih sayang yang lebih tentu saja amat dibutuhkan. Dan bagi kita yang masih muda, ataupun memiliki fisik yang masih kuat, alangkah baiknya dapat meluangkan sebagian waktu yang dimiliki untuk saling berbagi. Dilayani dan dimanjakan adalah harapan yang tersimpan di hati para penghuni panti. Dan tidak ada salahnya, kita yang memiliki nasib lebih baik dari mereka bersama-sama mewujudkan harapan tersebut. | |||
Artikel Terkait
Baksos Kesehatan di Awal Tahun 2011
19 Januari 2011 Mengawali fungsi Posko Daur Ulang Tzu Chi Pekanbaru yang baru di Jalan Handayani serta memperkenalkan Tzu Chi kepada masyarakat sekitarnya, maka pada tanggal 9 Januari 2011 diadakan Baksos Kesehatan Tzu Chi.Survei Bedah Rumah di Desa Kresek
10 Maret 2020Program Bebenah Kampung yang dilaksanakan Tzu Chi Indonesia terus dilanjutkan karena memberi banyak manfaat bagi masyarakat. Kini, program ini akan dilakukan di Desa Kresek, Tangerang, Banten. Sebanyak 24 rumah tidak layak huni disurvei relawan pada Senin, 9 Maret 2020.