Sentuhan Kasih
Jurnalis : Juliana Lie (Tzu Chi Medan), Fotografer : Saliman (Tzu Chi Medan) Sentuhan pada tubuh para lansia di panti jompo ini akan meresap hingga menyentuh hati mereka yang sudah lama hidup sebatang kara tanpa sanak keluarga. | Kamis, 20 Maret 2008, 50 insan Tzu Chi Medan berangkat menuju Panti Jompo HISOSU yang beralamat di Jl. Iman Bonjol, Dusun Kenanga-Brahrang. Mengikuti himbauan Master Cheng Yen untuk aktif mengurangi emisi karbon dioksida dalam kehidupan sehari-hari, insan Tzu Chi menghemat pemakaian mobil. Mereka pun berdesak-desakan dalam beberapa unit kendaraan. |
Panti Jompo HISOSU didirikan pada tahun 1960-an, dan dulunya bernama Rumah Miskin Tionghoa yang beralamat di Rambung Barat, Binjai. Saat itu, penghuni panti hanya 7 orang. Seiring bertambahnya waktu, jumlah penghuni panti bertambah banyak dan dipindahkan ke lokasi sekarang. Tahun 1995, panti ini berganti nama menjadi Panti Jompo HISOSU, dengan pimpinan sekarang bernama Sugianto (55 tahun). Menurut penuturannya, penghuni panti adalah para lansia yang hidup sebatang kara, tanpa sanak saudara yang mengurusi lagi. Di panti ini mereka tinggal tanpa pungutan biaya apapun. Penghuni saat ini berjumlah 30 orang lansia, terdiri atas 17 pria dan 13 wanita, yang termuda berusia 55 tahun dan tertua 84 tahun. Pagi yang cukup cerah ini, bertepatan dengan hari besar Maulid Nabi Muhammad SAW. Insan Tzu Chi mengisi hari libur dengan berbagi kasih bersama para penghuni panti jompo ini. Awal kegiatan berupa perayaan ulang tahun bagi para lansia yang berulang tahun di bulan Maret. Mereka diajak meniup lilin dan memotong kue tart. Selanjutnya, para relawan memotong rambut, menggunting kuku, mencukur kumis, memijat, dan melulur para lansia. Wajah mereka terlihat sangat berbahagia. Di balik kesepian mereka, ternyata masih ada yang mau memberikan perhatian. Dokter TIMA juga tidak ketinggalan untuk memberikan pelayanan kesehatan, meliputi pemeriksaan tekanan darah dan pemberian tambahan vitamin. Ket : - Di awal kunjungan, para relawan merayakan ulang tahun para lansia yang lahir di bulan Maret. Mereka Cia Seng Lai (68 tahun), telah 5 tahun lamanya menghuni panti. Setiap ada yang datang berkunjung, dia selalu menangis karena teringat pada keluarganya yang sudah lama berpisah darinya. Sedangkan seorang lansia perempuan bernama Yanti (72 tahun) yang telah 4 tahun lamanya berada di panti, mulanya ditemukan terlantar seorang diri oleh sebuah yayasan sosial dan kemudian dititipkan ke Panti Jompo HISOSU. Menurut Sugianto, semua para penghuni panti biasanya tinggal di sini hingga meninggal dunia. Jarang sekali yang dibawa pulang oleh sanak keluarga mereka. Setelah menyantap makan siang yang disediakan oleh insan Tzu Chi, para lansia dihibur dengan persembahan bahasa isyarat tangan berjudul Satu Keluarga dan Biarkanlah Cinta Kasih Universal Tersebar ke Seluruh Dunia. Setelah itu dilanjutkan dengan permainan interaktif, dimana bila para orang tua dapat mengucapkan kata-kata yang baik, mereka akan diberi hadiah. Kebiasaan ini sering diungkit oleh Master Cheng Yen, bahwa kita harus senantiasa "bertutur kata yang baik, berniat baik, dan melakukan hal-hal yang baik" . Semoga dengan mengucapkan kata-kata baik ini, tercipta niat baik dalam hati yang nantinya dapat membuahkan karma baik dalam sisa kehidupan mereka. Salah seorang relawan yang baru pertama kali ikut kegiatan Tzu Chi, Widya (41 tahun) menuturkan bahwa hatinya sangat tersentuh sejak tiba di panti, melihat begitu banyaknya orang tua yang kesepian. Ia pun teringat kepada kedua orangtuanya sendiri di rumah yang seharusnya dapat lebih ia sayangi lagi. Ket : - Kalau kita diingatkan untuk merawat para orang tua di panti jompo ini dengan baik, terlebih sikap kita pada Setiap kehidupan tentu ada batas akhirnya, menjadi tua merupakan sebuah proses kehidupan, sambil memberikan kehangatan kepada para orang tua, kita dapat menyaksikan penderitaan mereka, sekaligus bersyukur atas kehidupan sendiri. Rasa syukur ini perlu diimplementasikan dalam tindakan nyata dengan berbuat lebih banyak lagi bagi mereka yang membutuhkan. Acara berakhir dengan mengantarkan para lansia kembali ke kamar masing-masing. Di tempat tidur setiap lansia diletakkan sebuah kartu kasih berisi kata perenungan dari Master Cheng Yen. Semoga setiap saatnya kata-kata baik ini terngiang di dalam hati, serta membangkitkan niat dan pikiran baik dalam diri mereka. Walau pendampingan hanya berlangsung selama 4 jam, semoga cinta kasih yang terkandung di dalamnya dapat bersirkulasi terus, baik dalam diri para lansia mau pun pada diri para relawan. | |
Artikel Terkait
Dapat Mendonorkan Darah adalah Sebuah Berkah
02 Maret 2023Komunitas relawan Tzu Chi di Xie Li Radial kembali mengadakan donor darah yang bekerja sama dengan PMI Kota Palembang. Kegiatan donor darah rutin ini terus berlanjut karena masih dibutuhkannya pasokan darah di PMI.
Menerima Alat Bantu Dengar, Kesunyian Nurzatifah Berakhir
25 Maret 2022Berkat jalinan jodoh yang baik antara Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, PT Kasoem Hearing Center dan Komunitas dokter THT. Kini Tifah sudah bisa mendengar dengan jelas kembali.