Senyum Bahagia dari Gigi Sehat

Jurnalis : Oriana Widjaja (He Qi Utara 1), Fotografer : Erli Tan

Baksos kesehatan gigi khusus anak digelar di Rusun Cinta Kasih Tzu Chi Muara Angke pada 14 Agustus 2016, Sebanyak 155 pasien anak-anak mengikuti kegiatan ini.

Pada hari Minggu, 14 Agustus 2016, sebanyak 68 relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia komunitas He Qi Utara 1 berkumpul di Rusun Cinta Kasih Tzu Chi Muara Angke untuk melakukan baksos gigi bagi anak-anak. Pukul 06.30 pagi, para relawan mulai mempersiapkan acara baksos seperti, membuang genangan air bekas hujan, mengepel lantai yang kotor, mendirikan tenda baksos, mempersiapkan peralatan medis dan obat-obatan, mempersiapkan makanan kecil, dan mengatur kursi-kursi untuk pasien.

Kegiatan baksos kesehatan gigi untuk anak-anak rusun Cinta Kasih Tzu Chi Muara Angke ini dibantu oleh 58 relawan social. Selain itu, Tzu Chi juga mendatangkan 13 relawan medis dari TIMA (Tzu Chi International Medical Association)  untuk mendukung kegiatan tersebut. Pada pukul 08.00 pagi, para pasien mulai berdatangan. Mereka membawa kupon baksos yang sebelumnya telah dibagikan lewat guru sekolah dan pengelola rusun. 

Relawan Tzu Chi memberikan pendampingan kepada para pasien, agar merasa nyaman saat pemeriksaan gigi.

Anak-anak mulai dari umur 3 - 12 tahun datang dengan ditemani oleh orang tua atau walinya selama proses pemeriksaan dan pengobatan gigi yang sakit. Dari hasil pendataan terdapat 155 anak yang mendaftar untuk baksos kesehatan gigi tersebut. Djuharti, salah satu relawan Tzu Chi yang juga merupakan guru sekolah, menuturkan bahwa kebanyakan orang tua anak-anak adalah nelayan dan pembantu rumah tangga. Para orang tua sering kali tidak ada di rumah ketika anak-anak selesai sekolah. “Anak-anak dari kecil sudah terbiasa untuk hidup mandiri,” ujar Djuharti.

Saat pemeriksaan gigi, banyak anak-anak yang kondisi giginya kurang terawat dan berlubang. Setelah bercakap-cakap dengan para orang tua, diketahui bahwa penyebabnya adalah kegemaran anak-anak makan coklat dan permen. Ada juga yang karena minum susu namun karena susunya masih tersisa di gigi, maka susu berubah menjadi asam yang dapat merusak gigi. 

Dokter dari TIMA (Tzu Chi International Medical Association) dibantu relawan Tzu Chi sedang menangani salah satu pasien dalam baksos kesehatan gigi di rusun Cinta Kasih Tzu Chi Muara Angke.

Keberanian anak-anak dalam proses pengobatan dalam baksos kesehatan gigi ini ditunjukan oleh Ica. Ia merupakan pasien gigi gingsul yang baru berumur 7 tahun, Ica dengan berani membuka mulutnya agar dokter bisa mencabut gigi depannya yang tumbuh di atas. Meskipun sakit, Ica mengerti bahwa giginya perlu dicabut agar posisi gigi dapat lebih rapih dan baik. Yani, ibunda Ica mengatakan bahwa putrinya adalah anak yang pintar “Ia tidak perlu dibujuk dan langsung berani memeriksakan giginya ke dokter.” Ungkap Yani.

Anak-anak yang telah selesai diperiksa giginya mendapatkan souvenir yang disiapkan sendiri oleh relawan Tzu Chi. Mereka dengan semangat berbaris untuk mendapatkan souvenir. Banyak anak-anak yang sebelumnya mengeluh giginya ngilu dan sakit karena berlubang, sekarang dengan tersenyum bahagia dan mengatakan kalau giginya sudah tidak sakit lagi. 

Ica (7), pasien gigi gingsul, didampingi ibundanya,Yuli, pasca pencabutan dan pengobatan dalam baksos kesehatan gigi.

Kesadaran merawat gigi secara teratur dan benar harus dimulai dari usia dini. Untuk itulah Yayasan Buddha Tzu Chi mengadakan baksos kesehatan gigi untuk anak-anak agar mereka sadar betapa pentingnya menjaga kebersihan gigi. Selain mendapatkan kesempatan untuk memeriksa gigi ke dokter dan mendapatkan perawatan, anak-anak beserta orang tua mendapatkan penyuluhan dari relawan Tzu Chi mengenai cara menyikat gigi yang benar. Tujuannya supaya kedepannya anak-anak bisa memelihara kesehatan dan kebersihan tidak hanya untuk diri mereka sendiri tapi juga untuk lingkungan sekitarnya. 


Artikel Terkait

Cinta Kasih yang Menyentuh Hati Masyarakat

Cinta Kasih yang Menyentuh Hati Masyarakat

22 Desember 2014 Baksos pengobatan ke-34 Tzu Chi Pekanbaru diadakan pada hari Minggu, 14 Desember 2014. Sebanyak 49 Bodhisatwa Tzu Chi Pekanbaru (termasuk 4 Dokter, 2 Apoteker dan 2 Perawat) turun ke halaman Rumah Bu Haji untuk bersumbangsih dan berbagi untuk masyarakat Rumbai, tepatnya di Jl. Yos Sudarso.
Kasih Sayang Kepada Pui Inoq

Kasih Sayang Kepada Pui Inoq

21 Oktober 2016

Yayasan Buddha Tzu Chi Cabang Sinar Mas, Xie Li Kalimantan Timur mengadakan bakti sosial kesehatan umum di wilayah lalu di wilayah Jak Luay, Kalimantan Timur pada tanggal 1 Oktober 2016.

Baksos Tzu Chi ke-100: Memulihkan Asa Hendri

Baksos Tzu Chi ke-100: Memulihkan Asa Hendri

13 Oktober 2014 Penyakit merupakan momok terbesar bagi setiap insan, terlebih bagi mereka yang berasal dari kalangan kurang mampu. Jika terkena penyakit, mereka tidak lekas memeriksakan ke dokter justru membiarkannya. Ini dilakukan mereka bukan karena tidak ingin sembuh, tetapi lantaran ketidakberdayaan untuk menanggung biaya pengobatan yang besar.
Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -