Senyum Baru di Wajah Salma Maziyah

Jurnalis : Khairun Nisa (Tzu Chi Cabang Sinar Mas) , Fotografer : Khairun Nisa (Tzu Chi Cabang Sinar Mas)

Proses penjemputan di rumah Salma di Desa Jernih, Kecamatan Air Hitam.

“Makna kebahagiaan bukan terletak pada keberadaan harta benda, melainkan pada keberadaan cinta kasih dalam hati”
-Kata Perenungan Master Cheng Yen-

Salma Maziyah saat ini berusia 2 tahun 4 bulan. Ia lahir dengan bibir sumbing. Salma memiliki dua kakak. Ayahnya bekerja sebagai petani karet. Sementara ibunya, ibu rumah tangga. Keluarga ini tinggal di Desa Jernih, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Jambi.

Kondisi ekonomi keluarga yang minim membuat orang tua Salma belum bisa memberikan pengobatan yang memadai. Jodoh relawan dengan Salma terjadi saat perayaan ulang tahun Kecamatan Air Hitam. Saat itu relawan Xie Li Jambi 2 di Unit Sungai Merak Estate (SMKE) hadir dan melihat kondisi Salma. Relawan segera melakukan survei dan menindaklanjutinya dengan membawa Salma ke RS dr. Bratanata Jambi pada tahun 2023.

Orang tua Salma tampak cemas menunggu anaknya di depan ruang operasi.

Salma didampingi relawan tak lama setelah menjalani operasi.

Perjalanan lima jam ditempuh relawan untuk mencari pengobatan bagi Salma. Namun saat itu dokter tidak memberikan izin setelah melihat kondisi tubuh Salma yang sangat kurus, lemas, dan mengalami gizi buruk. Berat badannya saat itu tidak lebih dari 4 kg. Dokter menyarankan untuk membawa Salma pulang dan fokus untuk meningkatkan berat badannya dan melengkapi kebutuhan gizi yang diperlukannya terlebih dulu.

Sejak itu, relawan terus memberi pendampingan bagi Salma. Pemberian makanan pendukung gizi diberikan relawan secara berkala. Dan setelah satu tahun melakukan perbaikan gizi, kini berat badan Salma mencapai 8 kg. Pada 18 Maret 2024, relawan kembali membawa Salma ke RS. dr. Bratanata Jambi. Saat itu harapan sekaligus kecemasan menyeruak di benak relawan dan orang tua Salma. Apakah kali ini akan berhasil dilakukan tindakan operasi? Atau justru harus kembali lagi untuk memperbaiki gizi?

Linawati (kiri), relawan Tzu Chi turut menjenguk Salma di RS dr. Bratanata.

Begitu sampai di RS dr. Bratanata, relawan membawa Salma periksa ke dokter. Dari hasil pemeriksaan, dokter menyarankan untuk segera dilakukan operasi malam itu juga. Kabar ini melegakan relawan dan orang tua Salma. Al Usri, ayah Salma tak berhenti berucap syukur. “Alhamdulillah akhirnya anak saya akan dioperasi. Selama ini kami sangat berharap agar Salma bisa seperti anak yang lain, tidak kesusahan saat makan dan minum.  Dan saat besar nanti tidak minder dengan kondisinya dan merasa cantik layaknya anak perempuan di luar sana,” ujarnya bahagia.

Malam itu sekitar pukul 21.00 WIB Salma masuk ke ruang operasi. Orang tua Salma mengaku cemas saat menunggu anaknya di depan ruang operasi. Ibunya tak berhenti berdoa untuk kelancaran operasi dan kesembuhan anaknya. Operasi berlangsung kurang lebih 2 jam. Setelah itu Salma langsung dibawa ke kamarnya dengan digendong ibunya. Pengaruh obat bius tak berlangsung lama, sehingga pada malam itu Salma lebih banyak menangis karena rasa sakit yang dirasakannya.

Foto bersama setelah kontrol pertama pasca Salma operasi.

Setelah menginap selama dua hari di rumah sakit, Salma diperbolehkan pulang. Dokter menjadwalkan Salma melakukan kontrol lagi pada Senin (25/3/25). Sehingga relawan memutuskan untuk menginap di mess kantor perwakilan Jambi (JMBO) mengingat jauhnya lokasi kebun ke Kota Jambi. Dokter mengatakan hasil kontrolnya baik dan direncanakan tiga bulan lagi untuk kontrol kembali. Kemudian enam bulan lagi dapat dilakukan operasi kedua untuk bagian langit-langit mulutnya.

Kebahagiaan tak hanya dirasakan orang tua Salma, tapi juga Dwi Asih Susanti, relawan yang mendampingi. “Tentu kami ikut bahagia dengan berhasilnya operasi tahap pertama ini. Lelah kita terbayar. Semoga nanti operasi yang kedua juga bisa berjalan lancar, sehingga Salma bisa lebih percaya diri,” ujarnya.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Membahagiakan Warga Sumatera Barat dengan Operasi Katarak dan Bibir Sumbing

Membahagiakan Warga Sumatera Barat dengan Operasi Katarak dan Bibir Sumbing

24 Februari 2017

Cuaca Kota Padang cerah ketika Relawan Tzu Chi dan TIMA Jakarta memulai baksos pengobatan Katarak dan Pterygium, Jumat, 24 Februari 2017. Baksos yang digelar di RS Tentara Dr. Reksodiwiryo Padang ini akan berlangsung selama tiga hari hingga Minggu, 26 Februari 2016. 

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-111: Kebahagiaan yang Tak Ternilai

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-111: Kebahagiaan yang Tak Ternilai

31 Maret 2016

Enang bahagia setelah anaknya berhasil menjalani operasi hernia dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-111 di RSUD Cianjur pada 18-20 Maret 2016.

Operasi Bibir Sumbing yang Membawa Harapan

Operasi Bibir Sumbing yang Membawa Harapan

03 Juni 2021

Tzu Chi Sinar Mas komunitas Xie Li Sumsel 1 melakukan operasi bibir sumbing dan hernia di RS Siloam Silampari, Lubuk Linggau, Sumatra Selatan Sabtu, 22 Mei 2021.

Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -