Relawan Tzu Chi, Sjafini Widjaja memeluk gan en hu Nidia Elyvia, sorang relawan Daai Mama di Sekolah Cinta Kasih Cengkareng yang menderita kanker payudara.
Rasa bahagia tak bisa lagi disembunyikan Nidia Elyvia (44) saat relawan Tzu Chi berkunjung ke rumah rumahnya di wilayah Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat. Tak seperti orang yang sedang sakit, dengan wajah penuh ceria Nidia berbincang dan bercanda bersama tiga orang relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Barat 1. Padahal dibalik keceriaan Nidia seorang Gan En Hu (penerima bantuan Tzu Chi) yang menderita kanker payudara.
Sebelum Nidia dinyatakan menderita kanker payudara Nidia tidak menaruh curiga pada benjolan di sekitar payudaranya. “Awal Desember 2022, waktu itu sudah tau ada benjolan tapi belum tau kalau sakit itu (kanker). Pertama benjolannya kecil, saya obatin pakai balsam dan lain-lain, saya pikir hilang, tetapi kok ada lagi,” cerita Nidia. Seperti biasanya, Nidia tetap beraktivitas normal.
Lama-kelamaan benjolan di sekitar payudara Nidia semakin membesar. “Lama-lama kok keluar dari kulit dan menonjol, setelah itu pendarahan. Saya beraktivitas seperti biasa dengan keadaan saya sakit,” ungkapnya.
Suasana hangat dan penuh keceriaan saat relawan Tzu Chi mengunjungi rumah gan en hu Nidia Elyvia di wilayah Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat.
Hingga bulan Februari 2023, tubuh Nidia nge-drop akibat pengaruh dari benjolan di payudaranya tersebut. “Akhirnya saya masuk RSCK Tzu Chi di Cengkareng selama lima hari. Saya ditranfusi darah sampai habis lima kantong. Setelah dibiopsi (pengambilan jaringan tubuh) kata dokternya saya didiagnosa sakit ca mammae / karsinoma payudara (kanker payudara),” jelas Nidia.
Tak pernah tebersit dalam benak Nidia akan menderita penyakit kanker payudara. Ia pun sempat menerawang bagaimana anaknya nanti. “Pas dokter diagnosis ya saya tarik napas, lemas, dan nggak bisa bilang apa-apa. Selalu, yang namanya sakit begini sebagai ibu pasti ingat anak,” kata Nidia. “Sempet down, beberapa kali saya juga menangis kepikiran bagaimana kedepannya saya?’ tetapi ada support dari keluarga, dari teman,” tambahnya.
Akhirnya Nidia menjalani pengobatan kemoterapi hingga operasi pengangkatan kanker payudaranya yang secara finansial dibantu oleh saudara orang tuanya. Suami Nindia sendiri bekerja menjadi sales lampu dengan penghasilan tidak menentu dan anaknya juga masih bersekolah. Setelah serangkaian pengobatan selama 1 tahun lebih, kondisi finansial Nidia sangat terpuruk dan ia memutuskan untuk mengajukan bantuan ke Yayasan Tzu Chi karena sudah kesulitan untuk membiayai pengobatannya.
Dalam beberapa kesempatan, relawan juga menjenguk gan en hu Nidia Elyvia setelah kemoterapi di rumahnya.
Setelah disurvei oleh relawan, pengajuan permohonan bantuan Nidia pun disetujui oleh Yayasan Tzu Chi. Yayasan Tzu Chi membantu permohonan Nidia berupa biaya pengobatan dengan jumlah yang telah ditentukan dan biaya transportasi untuk berobat ke rumah sakit sejak 15 Juni 2023. “Membantu sekali, karena bantuan dari Tzu Chi untuk transport dan biaya yang tidak dicover BPJS,” ungkap Nidia.
Kangen Menjadi Daai Mama
Sebelum sakit, Nidia aktif menjadi relawan Daai Mama di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng. Ia berkeinginan sekali untuk kembali berkegiatan setelah pulih dari sakit. “Kangen banget (menjadi relawan Daai Mama), pokoknya kangen ketemu shijie-shijie semua dan anak-anak. Banyak yang saya ingat, kumpul-kumpul, kadang ada rapat, pementasan drama, dan lain-lainnya,” kenang Nidia. “Energi positif pasti ada, makanya mau ikut lagi kalau udah sehat,” ucap Nidia dengan penuh semangat.
Rasa kangen itu bukan hanya dirasakan oleh Nidia. Para relawan Daai Mama lainnya pun juga merasa kangen dan kerap kali menanyakan kondisi kesehatan Nidia saat menjalani pengobatan. “Ada (yang suka bertanya), ‘shijie apa kabar? Bagaimana menjalani pengobatan?’ Saya jawab sekarang saya lagi kemo. Sangat bahagia banget (ditanya kabar dan kondisinya),” cerita Nidia.
Walaupun menderita kanker payudara, Nidia Elyvia tetap bersemangat menjalani aktivitas hari-hari. Hanya saja ia harus mengukur kegiatan mana yang boleh dan mana yang tidak.
Motivasi dari banyak pihak (keluarga, teman-teman, relawan Tzu Chi) menjadikan Nidia lebih bersemangat lagi dalam menjalani pengobatan. “Nggak ada pikiran sama sekali (menyerah). Sampai saat ini terbukti saya bisa berjuang. Sejak selesai operasi, saya mulai bangkit, bangkit, bangkit dan berusaha kedepannya dan optimis bisa sembuh,” ungkap Nidia.
“Pokoknya kita pasien kanker harus berpikir positif, berpikir happy, dan keep smile. Kuncinya itu, jangan berpikir saya sakit ini, saya lemas, pokoknya lihat ke depan, jangan kebelakang,” tambahnya bersemangat.
Mendapat perhatian yang begitu tulus dari relawan Tzu Chi, Nidia mengucapkan terima kasih karena sudah dibantu untuk proses pengobatan dan penyembuhan dirinya. “Untuk Tzu Chi saya sangat berterima kasih sudah menerima saya menjadi Daai Mama dan membantu saya dengan segala apa pun. Intinya saya sangat berterima kasih, gan en buat Tzu Chi udah banyak bantu saya sampai sekarang dan support dari relawannya,” kata Nidia.
Selain berkunjung dan melihat kondisi kesehatan terkini, relawan juga memberikan bingkisan berupa sembako kepada Nidia Elyvia.
Sjafini Widjaja, relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Barat 1 yang mengunjungi Nidia pada Kamis, 4 Januari 2024 bersama dua relawan lainnya bahagia melihat kondisi Nidia saat ini. Sjafini menceritakan para relawan merasa kehilangan saat tau Nidia sakit dan tidak bisa mengikuti kegiatan Daai Mama. “Jadi kalau ada kegiatan, Nidia bisa membuat suasananya menjadi hidup. Begitu kami dengar Nidia sakit, semuanya kaget ‘waduh bagaimana ini?,” kenang Sjafini.
Dalam beberapa kesempatan, relawan juga menjenguk Nidia saat dirawat di rumah sakit dan saat menjalani pemulihan di rumah. Pada kunjungan kali ini, Sjafini juga senang melihat kondisi Nidia terus membaik. Pada kunjungan kasih ini para relawan Tzu Chi saling melepas kerinduan, tertawa, bercanda, berpelukan, dan saling menyemangati.
“Saya melihat Nidia sama seperti dahulu saja, seperti tidak ada sakitnya. Harapan saya dan teman-teman, semoga Nidia cepat sehat. Bisa aktif kembali dalam kegiatan Tzu Chi. Kalau senang di Daai Mama, masih banyak anak-anak yang butuh perhatiannya, kasih sayangnya, dan keceriaannya,” harap Sjafini.
Editor: Anand Yahya