Senyum Warga, Kebahagiaan Relawan

Jurnalis : Pungki Arisandi (Tzu Chi Tj. Balai Karimun), Fotografer : Beverly, Melvin, Yogie Prasetyo (Tzu Chi Tj. Balai Karimun)

Relawan Tzu Chi membantu membawakan beras salah satu warga lansia. Ia pun menggandeng sang nenek dengan lembut pada baksos pembagian beras tanggal 21 Spetember 2014.

Kesempatan berbuat baik belum tentu datang untuk kedua kalinya. Untuk itu kita harus bersyukur dan menggenggam kesempatan tersebut, karena tidak semua orang memiliki jalinan jodoh baik. Demikian juga para insan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali bersatu hati membagikan beras cinta kasih Tzu Chi kepada masyarakat kurang mampu di Karimun. Sebelum pembagian beras dilaksanakan, para relawan sudah melakukan pendataan warga sekaligus membagikan kupon pengambilan beras seminggu sebelumnya (14/9).

Minggu, 21 September 2014, pembagian beras cinta kasih ini dilaksanakan di halaman Polres Karimun. Relawan yang hadir dalam kegiatan Baksos  kali ini sebanyak 114 orang. Pukul 07.00 WIB, para relawan sudah berkumpul di kantor Tzu Chi untuk menyiapkan beras yang akan dibagikan. Antusias dan sukacita terpancar di wajah para relawan.

Sumbangsih Tzu Chi dalam meringankan beban warga Karimun telah mendapatkan dukungan dari pemerintah setempat. “Kita sebagai makhluk sosial harus saling membantu. Saya berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan,” ujar Indra Pramana, Wakil Kepala Polres Karimun. “Semoga Tzu Chi dapat dikenal masyarakat luas,” tambahnya.

Para insan Tzu Chi bergotong royong mengangkat dan menyusun beras di tempat yang telah dipersiapkan di halaman Polres Karimun.


Indra Pramana, Wakil Kepala Polres Karimun menyambut baik kegiatan yang dilakukan Tzu Chi untuk membantu meringankan beban warga kurang mampu.

Rasa Syukur yang Mendalam
Dihari yang cerah tersebut menggambarkan kebahagiaan yang dirasakan para warga. Mereka pun dengan semangat melangkahkan kakinya menuju lokasi pembagian beras cinta kasih ini. Melihat senyum sukacita para warga, relawan pun semakin bergelora dalam melakukan sumbangsih hari ini. Salah satunya Een (28). Ia sangat bergembira usai menerima beras yang bisa membantu memenuhi kebutuhan pokoknya. Relawan Tzu Chi pun membantu membawakan beras dengan berat 20 kg menuju rumahnya. Dari kejauhan nampak lima orang di rumah cukup kecil dengan atap penuh lubang. Mereka adalah suami dan anak-anak Een. Dengan gembira menyambut kehadiran ibunya yang membawa benda berharga bagi mereka.

“Hati-hati ya, jalannya becek,” kata Een kepada relawan. Jalan menuju rumah Een memang becek akibat hujan yang turun dengan derasnya pada malam sebelumnya. “Ya beginilah kondisi rumah saya, tadi malam tidak bisa tidur karena atap rusak, air masuk ke rumah,” ucap Een.

Rumah Een sudah lama mengalami kerusakan pada atapnya. Bahkan ia mengaku sudah beberapa kali mengajukan surat permohonan bantuan kepada pemerintah daerah Karimun untuk memperbaiki tempat tinggalnya. Een hanya mengandalkan rejeki suaminya yang bekerja sebagai nelayan. Pendapatan dari melaut yang diperoleh suaminya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja. “Saya sudah beberapa kali ajukan surat, tetapi sampai sekarang belum ada tidak lanjut dari pemerintah,” ucap Ibu empat anak ini.

Mendapat beras cinta kasih dari Tzu Chi, Een mengaku bersyukur. “Saya dan keluarga sangat berterima kasih kepada Buddha Tzu Chi atas bantuan beras yang sangatlah penting untuk keluarga kami,  karena saya belum pernah mendapatkan bantuan beras. Semoga Buddha Tzu Chi semakin maju,“ tutur Een.

Berbeda dengan Fatmawati (47), beliau seorang janda  lima anak. Namun, tidak ada satu pun anaknya yang peduli dan merawatnya. Terlebih lagi kesehatan Fatmawati yang semakin menurun akibat penyakit jantung. “Saya tinggal sendiri di rumah. Untuk makan sehari-hari saya membuka warung kecil yang tidak seberapa penghasilannya,” ucap Fatmawati. Seorang ibu tentu menginginkan bisa bercengkerama bersama buah hati tercinta. Fatmawati pun berharap bisa berkumpul bersama anak-anaknya dalam suka maupun duka. “Dari lubuk hati yang paling dalam, saya tidak mengharapkan uang dari anak-anak saya. Saya hanya ingin kasih sayang dan perhatian dari mereka,“ tutur Fatmawati sambil mengusap tetasan air matanya.

Een (kiri) bersama relawan Tzu Chi berada di rumahnya yang mengalami kerusakan pada bagian atap. Ia merasa bersyukur atas bantuan beras yang diterimanya.


Relawan Tzu Shao, Desica (kiri) dan Irine, bahu membahu membantu seorang warga untuk mengangkat beras. Senyum sukacita pun terpancar karena bisa membantu warga.

Menggenggam Kesempatan Baik
Beras cinta kasih Tzu Chi telah berhasil dibagikan sebanyak 597 karung beras kepada warga kurang mampu. Sebelum meninggalkan lokasi pembagian beras, para insan Tzu Chi berkumpul memberikan sharing pengalaman dan perasaan yang mereka alami. Para relawan pun senang bisa berbagi dengan sesama pada kesempatan baik ini.

Ketua Tzu Chi Tanjung Balai Karimun, Ruxin, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada relawan yang telah bersatu hati menggenggam kesempatan baik itu. “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada para Bodhisatwa karena sudah mau meluangkan waktunya untuk berbagi kebahagiaan dan menyukseskan kegiatan ini,” ujar Ruxin Shijie. “Semoga kegiatan ini dapat terus berlanjut, semoga para Bodhisatwa semakin banyak, sehingga lebih mudah untuk mewujudkan kehidupan yang aman, damai, dan sejahtera untuk masyarakat di seluruh dunia,” lanjutnya.


Artikel Terkait

Senyum Warga, Kebahagiaan Relawan

Senyum Warga, Kebahagiaan Relawan

25 September 2014 Kesempatan berbuat baik belum tentu datang untuk kedua kalinya. Untuk itu kita harus bersyukur dan menggenggam kesempatan tersebut, karena tidak semua orang memiliki jalinan jodoh baik. Demikian juga para insan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali bersatu hati membagikan beras cinta kasih Tzu Chi kepada masyarakat kurang mampu di Karimun.
Butiran Beras yang Mengalirkan Cinta Kasih untuk Sesama

Butiran Beras yang Mengalirkan Cinta Kasih untuk Sesama

07 Oktober 2014 Kantor Penghubung Tzu Chi Jambi kini kembali mengadakan acara pembagian beras. pembagian dilakukan di 3 kelurahan seperti, Kelurahan Sungai Asam, Kelurahan Sulanjana dan Kelurahan Budiman. sebanyak 1000 karung beras dibagian ke warga kurang mampu.
Menghadapi kata-kata buruk yang ditujukan pada diri kita, juga merupakan pelatihan diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -