Sepatu Baru di Tahun Ajaran Baru

Jurnalis : Juliana Santy, Fotografer : Juliana Santy
 
 

fotoRelawan Tzu Chi dengan penuh kasih sayang memberikan sepatu kepada anak-anak SD Dinamika di Bantar Gebang Bekasi.

 

Keramaian telihat di salah satu ruang kelas SD Dinamika Bantar Gebang, Bekasi. Sejumlah murid-murid tampak berlarian dan sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing di saat beberapa relawan sedang mengajarkan murid-murid kelas 1 SD ini membaca huruf alfabet (abjad). Mereka maju satu per satu dan dengan malu-malu melafalkan huruf yang ditunjuk oleh relawan.

 

 

 

SD Dinamika ini tampak berbeda dari sekolah lainnya karena berada di pinggiran tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang, Bekasi.  Sekolah ini dibangun oleh Yayasan Dinamika Indonesia pada tahun 1995 dan khusus diperuntukkan bagi anak-anak para pemulung yang tinggal di TPA Bantar Gebang, Bekasi.

Minggu 14 Agustus 2011, sejumlah relawan Tzu Chi datang dalam kegiatan rutin mereka – mengajar di sekolah ini. Namun kunjungan hari itu berbeda dari biasanya, relawan tidak hanya datang mengajar tetapi juga membagikan sepatu kepada murid-murid sekolah SD DInamika. Erna Shijie, relawan yang mengkoordinir pembagian ini mengatakan bahwa sepatu ini dibagikan karena anak-anak baru saja memulai ajaran baru. Sebanyak 240 pasang sepatu dibagikan pada hari itu.

foto  foto

Keterangan :

  • Minggu 14 Agustus 2011, relawan Tzu Chi membagikan sepatu baru kepada 240 murid SD Dinamika Bantar Gebang, Bekasi. (kiri)
  • Sofian tak menghiraukan sepatu barunya, ia dengan tekun terus menulis huruf-huruf yang diajarkan relawan.(kanan)

Satu per satu kelompok anak-anak dibimbing oleh para relawan untuk berbaris mengambil sepatu, keceriaan pun terlintas di wajah mereka. Saat menerima sepatu relawan pun segera menamai sepatu tersebut agar tidak mudah tertukar karena motif dan warna sepatu yang hampir sama. Setelah itu mereka pun kembali ke ruang kelas masing-masing dan menaruh sepatu mereka di atas meja untuk dilihat. Aku pun datang menghampiri murid-murid yang asyik berbicara mengenai sepatu tersebut, tiba-tiba seorang anak bertanya, “Kakak, ini sepatu baru bukan?” saat kujawab itu adalah sepatu baru, seorang anak  menjawab dengan polosnya, “Ya nggak apa-apa sepatu baru atau bukan aku senang dapat sepatu.” Anak itu bernama Royan, sambil memegang sepatu tersebut ia berkata ingin menggunakan sepatu tersebut saat Lebaran tiba.  

Lain dengan Royan yang terus melihat sepatu barunya, teman sekelas Royan yang bernama Sofian tampak serius menulis huruf alphabet pada bukunya dan membiarkan sepatunya tergeletak di atas mejanya. Ia tak terusik dengan suasana kelas yang bising. Setelah selesai menulis wajahnya menunjukkan kegembiraan, ia pun segera melihat sepatunya dan segera memasukkannya ke dalam tas. Relawan yang mengajarkannya merasa sangat senang melihat muridnya sangat tekun menulis huruf yang diajarkannya.

  
 

Artikel Terkait

Gubernur Sumut Sukses Ikuti Program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh

Gubernur Sumut Sukses Ikuti Program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh

13 Desember 2021

Gubernur sumatra Utara, Edy Rahmayadi berhasil mengikuti putaran ketiga Program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh yang digelar oleh relawan Tzu Chi Medan.

Internasional: Bantuan Bagi Korban Banjir

Internasional: Bantuan Bagi Korban Banjir

15 Juli 2011
Lebih dari 500.000 orang menjadi korban bencana topan yang melanda Filipina pada tanggal 16 Juni. Relawan Tionghoa dan Filipina segera menolong Kota Marikina, kawasan Metro Manila, dimana mereka menyampaikan bantuan kepada korban topan Ketsana.
Bahagia Dalam Perhatian

Bahagia Dalam Perhatian

06 Februari 2015 Bagi oma opa, berkumpul dengan relawan merupakan kebahagiaan bagai berkumpul kembali dalam satu keluarga besar. Mereka berharap bisa berkumpul kembali dengan lebih banyak relawan pada kunjungan berikutnya.
Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -