Seperti Kehangatan Keluarga

Jurnalis : Devi Yanti (He Qi Barat), Fotografer : Merry Christine (He Qi Barat)

Para relawan Tzu Chi tidak hanya memberikan dukungan materi kepada para penghuni rumah singgah melainkan juga dukungan moril.

Kamis, 17 Juli 2014, relawan Tzu Chi dari He Qi Barat menjadwalkan kunjungan ke rumah singgah pasien kanker yang terletak di daerah Slipi, Jakarta Barat. Kekhawatiran melanda para relawan Tzu Chi karena cuaca tampak tidak menentu. Selain itu, kondisi lalu lintas menuju tempat yang didirikan oleh Yayasan CISC (Cancer Information and Support Center) itu juga padat merayap. Keterlambatan menjadi momok karena selain kunjungan, para relawan berencana melakukan buka puasa bersama penghuni rumah singgah yang juga adalah penderita kanker.

Akan tetapi kekhawatiran para relawan sirna ketika tiba di rumah singgah pukul 4 lebih 30 menit. Buka puasa yang pertama kali diadakan oleh para relawan ini dimulai dengan pengenalan Yayasan Buddha Tzu Chi kepada penghuni rumah singgah yang mayoritas beragama Muslim. Acara kemudian dilanjutkan dengan pengenalan Yayasan CISC oleh Uya Riesya yang juga merupakan pengurus rumah singgah. “Setitik kasih yang diberikan bapak-ibu kepada kami merupakan kebahagiaan terbesar yang kami rasakan,” ungkap Uya Riesya.

Para relawan bernyanyi bersama penghuni rumah singgah dengan lantunan gitar dari seorang penderita kanker payudara sambil menunggu waktu berbuka.


Isyarat tangan juga diperagakan oleh para relawan Tzu Chi. Penghuni rumah singgah juga ikut memperagakan.

Penyakit yang mereka derita seolah sirna manakala relawan Tzu Chi tiba. Tak henti-hentinya mereka menorehkan senyum di wajah mereka. Sambil ngabuburit, para relawan dan penghuni rumah singgah bernyanyi bersama yang diiringi oleh petikan gitar dari seorang penghuni rumah singgah yang diketahui menderita kanker payudara. Tak sampai di situ, keceriaan dilanjutkan dengan persembahan isyarat tangan berjudul “Satu Keluarga oleh relawan Tzu Chi.

Tak terasa azan magrib pun berkumandang. Setelah melakukan shalat, para penghuni rumah singgah bersama-sama menikmati minuman manis yang telah disediakan relawan. Buka puasa bersama ini menjadi kali pertamanya para penghuni rumah singgah mencicipi makanan vegetarian.


Bantuan materiil diharapkan dapat memberikan dukungan dan semangat bagi para penghuni rumah singgah.


Jhonny Chandrina, salah satu relawan Tzu Chi memberikan memberikan sosialisasi Xiang Ji Fan kepada peserta. Mereka pun akhirnya diberikan sebungkus Xiang Ji Fan

Layaknya Keluarga
“Relawan Buddha Tzu Chi ramah banget, nggak memberikan jarak dengan pasien. Kami kan penderita kanker. Kanker kan identiknya ngeriin, harus jaga jarak. Tapi relawan Buddha Tzu Chi nggak memberikan kesan seperti itu,” ucap Lita Isrtiyana saat ditanya tentang kesannya terhadap relawan kunjungan relawan Tzu Chi. Bahkan gadis 26 tahun yang menderita tumor hidung ini juga sempat menitikkan air mata saat melihat begitu banyak relawan dari Yayasan Buddha Tzu Chi yang datang menengoknya. Seolah mendapatkan keluarga baru. Hal inilah yang dirasakan Lita yang memang tidak memiliki sanak saudara di Jakarta.

Hal yang sama juga diungkapkan Watini, istri Lasiman, penghuni rumah singgah. “Kita senang sekali ada bapak-bapak, ibu-ibu, adik-adik yang mengunjungi kita hari ini. Kita jadi merasa ada saudara, walaupun sebenarnya gak ada saudara,” ujar wanita asal Lampung tersebut.

Acara dilanjutkan dengan pemberian bantuan kepada penghuni rumah singgah. Bantuan berisi perlengkapan sehari-hari, sebuah tikar dan sekotak mi instan vegetarian. Tak lupa juga relawan memberikan sebungkus xiang ji fan (nasi instan Jing Si) dalam rangka sosialisasi xiang ji fan kepada khalayak umum.

Tak ada pesta yang tak usai. Isyarat tangan “Apa Kan Cui Gu (ayah menarik kerbau) menjadi penutup acara buka bersama kali ini. Acara ini berusaha memberi semangat kepada para penderita kanker di rumah singgah agar tetap semangat dan berbahagia. Seperti yang dikatakan oleh Master Cheng Yen, “Cinta Kasih yang tulus dapat menghangatkan batin semua orang yang sedang menderita dan bersedih”. 


Artikel Terkait

Seperti Kehangatan Keluarga

Seperti Kehangatan Keluarga

21 Agustus 2014

Tak terasa azan magrib pun berkumandang. Setelah melakukan shalat, para penghuni rumah singgah bersama-sama menikmati minuman manis yang telah disediakan relawan. Buka puasa bersama ini menjadi kali pertamanya para penghuni rumah singgah mencicipi makanan vegetarian.

Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -