Seperti Membangun Rumah Sendiri

Jurnalis : Apriyanto , Fotografer : Apriyanto
 
foto

Lu Lien Chu, relawan Tzu Chi saat berinteraksi dengan salah satu pekerja di acara sosialisasi. Lien Chu mengaku sangat gembira bisa hadir dan berpartisipasi, sebab selain bisa berkenalan dengan pekerja ia juga bisa memperkenalkan budaya humanis Tzu Chi.

Jumat 7 Agustus 2009, Tzu Chi kembali mengadakan sosialisasi dan ramah tamah kepada para pekerja yang membangun Aula Jing Si. Ini adalah sosialisasi dan ramah tamah kedua setelah diadakan pada Jumat 31 Juli lalu. “Tujuannya adalah memperkenalkan budaya humanis Tzu Chi kepada para pekerja,” kata Eric Yudo salah satu relawan Tzu Chi. Hal ini juga dibenarkan oleh Suriadi, menurutnya dengan diberikan sosialisasi ini diharapkan para pekerja dapat melakukan tugasnya dengan senang hati sehingga mereka membangun Aula Jing Si bagaikan membangun rumah sendiri.

Dampak Global Warming

Pada kesempatan ini, Suriadi menjelaskan mengenai krisis alam yang terjadi di bumi dan cara melestarikan lingkungan dengan mendaur ulang sampah. Menurut Suriadi, global warming sudah memberikan dampak yang jelas bagi kehidupan di bumi. Wilayah-wilayah yang seharusnya tidak berhujan justru berhujan, dan sebaliknya daerah yang berhujan menjadi  tidak berhujan. Tidak hanya itu, mencairnya gunung-gunung es di kutub utara juga membawa dampak pada kenaikan permukaan air laut. Suriadi mengilustrasikan jika global warming ini tidak teratasi, maka beberapa tahun yang akan datang permukaan air laut pada tiga kota di Indonesia— Jakarta, Semarang, dan Jepara – akan mengalami peningkatan yang drastis hingga dapat menenggelamkan sebagian pesisir pantai.

Karena itu untuk menanggulangi hal ini, Tzu Chi mengajak kepada para pekerja untuk giat melestarikan lingkungan dengan mendaur ulang sampah plastik, kertas, kaleng, dan menghemat penggunaan sumber alam yang sangat berharga, air. Suriadi menjelaskan, sampah yang diolah secara bijak akan memiliki manfaat bagi khalayak luas, prinsipnya sampah menjadi emas dan emas menjadi cinta kasih. “Nanti bila ada orang yang sembuh dari sakit hernia, itu adalah sumbangan dari Bapak-Ibu. Bila nanti Tzu Chi bangun rumah dan sekolah cinta kasih itu juga sumbangan dari Bapak-Ibu,” jelas Suriadi.

foto  foto

Ket : - Wendy, Manajer Proyek menaruh apresiasi yang besar pada Tzu Chi, terutama di bidang kemanusiaan.
            Tanpa memperhatikan perbedaan, suku, agama dan ras, semua menjadi satu kesatuan demi
            kemanusiaan. (kiri)
         - Isyarat tangan yang ditampilkan dalam setiap sosialisasi menjadi ciri khas budaya kemanusiaan Tzu Chi.
            (kanan)

Wendy Kuncoro selaku manajer proyek turut merasa prihatin dengan krisis lingkungan yang sedang dialami, khususnya di Indonesia, di mana kini perubahan cuaca tidak lagi menentu. Menurutnya, ini adalah persoalan serius yang harus melibatkan semua orang untuk peduli dan menjaga lingkungannya sendiri. Dengan diadakannya sosialisasi, Wendy berharap agar para pekerja yang terlibat dalam pembangunan Aula Jing Si lebih memahami Tzu Chi, nilai-nilai kemanusiaan dan peduli lingkungan. Dengan lebih disiplin serta tidak membuang sampah sembarangan. “Mudah-mudahan dengan diadakannya acara ini, mereka bisa mengerti dan juga mereka bisa membangun proyek ini dengan hati. Jadi mereka merasa ini adalah bangunan mereka sendiri. Otomatis mutunya akan lebih baik karena mereka menganggap milik sendiri,” harap Wendy.

Membangkitkan Budaya Humanis
Melihat keseriusan Tzu Chi pada kegiatan sosial kemanusiaan dan lingkungan, Wendy menaruh apresiasi yang besar pada organisasi ini, menurutnya, “Tzu Chi adalah suatu organisasi yang luar biasa terutama di bidang kemanusiaan, tanpa memperhatikan perbedaan, suku, agama, dan ras. Semuanya jadi satu demi kemanusiaan.” 

foto  foto

Ket : - Suriadi menerangkan dampak buruk global warming, seperti perubahan iklim yang tidak menentu dan
            naiknya permukaan air laut. Suriadi mengajak para pekerja untuk peduli terhadap lingkungan dengan cara             menghemat air dan mendaur ulang sampah. (kiri)
         - Acara sosialisasi ditutup dengan ramah tamah dan makan bersama. Para pekerja menyambutnya dengan
           gembira, dan relawan Tzu Chi pun berharap para pekerja yang hadir dapat menikmati semua rangkaian            acara sosialisasi ini. (kanan)

Lu Lien Chu, relawan Tzu Chi Tangerang yang pada hari itu mendapatkan giliran mengisi sosialisasi ini, menerangkan bahwa kegiatan ini diadakan untuk membangkitkan budaya humanis di antara para pekerja sehingga bisa membangkitkan kesadaran untuk melestarikan lingkungan. “Hari ini saya senang sekali bisa bertemu dengan teman-teman di sini (para pekerja –red), sebab pembangunan Aula Jing Si bukan hanya untuk umat Buddha (saja) tetapi untuk semua umat. Harapannya hari ini bisa berkenalan dengan mereka dan mengajak bergabung  di Tzu Chi,” jelas Lien Chu.  

 

 

 

Artikel Terkait

Berbagi 1.000 Paket Takjil Menjelang Berbuka Puasa

Berbagi 1.000 Paket Takjil Menjelang Berbuka Puasa

27 April 2022

Menjelang waktu berbuka puasa, Perkumpulan Muda-Mudi Mahasiswa Tzu Chi Indonesia (Tzu Ching Indonesia), bersama insan Tzu Chi He Qi Timur membagikan 1.000 paket takjil, Minggu, 24 April 2022.

Tanam Bakau, Aksi Nyata Tzu Chi Hospital dan DAAI TV bagi Bumi

Tanam Bakau, Aksi Nyata Tzu Chi Hospital dan DAAI TV bagi Bumi

05 Oktober 2023

Dalam rangka menjaga keberlangsungan pohon bakau di Indonesia, sejumlah staf Tzu Chi Hospital dan DAAI TV bersatu hati menanam bibit pohon bakau di Desa Sawah Luhur, Serang. Aksi tanam 1.000 bibit pohon dari jenis Rhizophora ini diikuti sekitar 50 karyawan.

Tzu Chi Biak Membangun Rumah Pak Bunci

Tzu Chi Biak Membangun Rumah Pak Bunci

04 April 2017 Sabtu, 1 April 2017, untuk pertama kalinya Tzu Chi Biak meresmikan Rumah Cinta Kasih. Rumah tersebut adalah sebuah rumah milik Daniel Rumadas (65) yang dibangun kembali karena kondisi yang sudah tidak layak huni.
Luangkan sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh pada pendapat diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -