Seragam Sebagai Identitas
Jurnalis : Virny Arpriliyanty (He Qi Barat), Fotografer : Rudy Darmawan (He Qi Barat)
|
| ||
Salah satu relawan kembang yang pada hari itu dilantik dan telah resmi menjadi relawan abu putih adalah Cenni Shijie. Ia sudah menjadi relawan kembang sejak bulan Agustus tahun lalu. Ketertarikannya pada setiap kegiatan Tzu Chi mendorong dirinya untuk menjadi relawan abu. “Saya sudah mengikuti banyak kegiatan seperti kunjungan kasih, daur ulang, panti jompo, panti anak jalanan, isyarat tangan, bersih-bersih, dan lainnya. Dari semuanya saya paling tertarik pada kegiatan panti anak jalanan, namun rata-rata saya suka semua kegiatan,” kata Cenni Shijie. Menurut Cenni Shijie, sejak menjadi relawan kembang, ia disambut dan dibimbing dengan baik oleh relawan lain yang lebih senior. Ia tidak merasakan adanya diskriminasi walaupun saat itu dirinya masih memakai rompi Tzu Chi. Dari awal ia sudah merasa menjadi bagian dari keluarga besar Tzu Chi. Saat ditanya mengenai arti dari seragam Abu yang ia terima, Cenni menjawab dengan bijaksana “Seragam abu menjadi sebuah identitas bagi saya sebagai relawan Tzu Chi. Itu juga menandakan sebuah peningkatan tanggung jawab. Yang penting bukanlah seragamnya tapi niat dan kerja kerasnya dalam bersumbangsih.” Setelah menerima seragam, Cenni bertekad untuk lebih giat melakukan pelatihan diri. Menurutnya yang paling penting adalah bagaimana kita mendidik dan melatih diri kita sendiri untuk melakukan hal-hal yang berujung dengan kebaikan. Cenni ingin membuat lebih banyak orang bergabung dalam barisan panjang relawan Tzu Chi, karena dengan menjadi bagian dari Tzu Chi merupakan sebuah jodoh baik yang harus disyukuri. Namun jodoh baik itu baru bisa menjadi jodoh luar biasa jika diikuti dengan lebih banyak melakukan kebajikan bagi dunia dan segala isinya.
| |||
Artikel Terkait
![Menanam Ladang Berkah di Pulau Nias](https://www.tzuchi.or.id/uploads/pictures/a_020512-1.jpg)
Menanam Ladang Berkah di Pulau Nias
22 Mei 2012Membersihkan Bumi, Membersihkan Batin
23 Maret 2021Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional dan Hari Bhakti Rimbawan, 11 relawan Tzu Chi Sinar Mas komunitas Serpong 1 melakukan pembersihan Suaka Margasatwa Muara Angke, Jakarta Utara.
![Gempa Palu dan Lombok: Bantuan Bagi Korban Gempa di Palu dan Lombok](https://www.tzuchi.or.id/uploads/pictures/63420181003_12a.jpeg)
Gempa Palu dan Lombok: Bantuan Bagi Korban Gempa di Palu dan Lombok
05 Oktober 2018Mendengar kabar duka gempa berkekuatan 7,4 skala Richter diikuti tsunami yang melanda Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat petang (28 September 2018), keesokan harinya relawan Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi segera berkoordinasi untuk bergerak memberikan bantuan. Proses pemberian bantuan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kepada para korban bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala terus dilakukan sejak keberangkatan relawan kloter pertama (1 Oktober 2018) yang memberikan bantuan di Makassar, Sulawesi Selatan maupun relawan kloter kedua (2 Oktober 2018) di Palu, Sulawesi Tengah.
Tiga bulan sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 6,4 SR juga mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 29 Juli 2018 dan menimbulkan korban jiwa, dan ratusan orang luka-luka, serta merusak ribuan rumah di wilayah Lombok Timur dan Lombok Utara. Atas kejadian tersebut, Tzu Chi Indonesia memberikan bantuan langsung kepada para korban luka berat gempa Lombok berupa santunan biaya hidup.