Serah Terima Kunci Bangunan Madrasah Diniyyah Darrul Istiqomah

Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy Lianto, Relawan Tzu Chi Tangerang

Maksud hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai. Itulah yang dirasakan oleh Mistar, warga Kampung Ga Gunung, Desa Cirumpak, Kronjo, Tangerang  yang tinggal di sebuah rumah berukuran 3 x 3 meter. Keprihatinan Mistar adalah belum adanya Pondok Pesantren untuk anak-anak warga Kampung Ga Gunung belajar mendalami ajaran Islam. Dengan niat tulus dan semangat untuk mencerdaskan anak-anak warga dalam hal agama, ia pun membangun sebuah pondok sederhana dengan beratap dan berdinding  tembikar seadanya untuk dijadikan sebagai madrasah. Tepatnya tanggal 12 April  2012, kegiatan belajar mengajar pun dimulai. ”Di sini pondok pesantren belum ada, ya jadi ini wadah bagi anak-anak untuk mendalami agama, mengisi waktu luang anak-anak dengan hal yang positif,” kata Mistar.  Waktu belajar dimulai pada pukul 13.00 hingga 16.30 sore untuk pelajaran sehari-hari, dan malamnya selepas Maghrib anak-anak belajar mengaji. Tidak tanggung-tanggung, untuk mengisi waktu luang anak-anak, pengajaran dilaksanakan dari hari Senin hingga Minggu, kecuali Jumat.

Ustaz Mistar (peci) selaku guru pengajar dan pemimpin di Madrasah Diniyyah Darul Istiqomah merasa haru atas perhatian tulus dari relawan Tzu Chi.

Dua tahun berjalan, pengajian yang dilakukan terus berjalan, dan jumlah murid yang belajar pun semakin banyak. Bila pada awalnya masih dapat dihitung dengan jari, kini jumlah murid sudah mencapai 80 orang. “Maklum di sini belajar nggak ada pakai duit (gratis –red). Anak-anak cuma perlu datang tepat waktu dan serius,” ujar Mistar yang juga kerap dipanggil Ustaz Mistar oleh warga mengingat keaktifannya mengajar mengaji di desa tersebut.  Tidak hanya jumlah muridnya yang bertambah, bangunan yang digunakan juga bertambah tua dan tidak layak lagi digunakan. “Kalau hujan kehujanan, dan panas kepanasan,” terang Mistar pasrah.  Pasalnya  Mistar yang mengandalkan hidup pada usaha warung kecil di depan rumahnya tersebut tidak mampu untuk merenovasi bangunan madrasah yang telah usang. ”Saya hanya ngandelin usaha warung kecil ini buat hidup,” ungkap Mistar.

Sebuah Harapan Baru

Pada akhir tahun 2014, ketika terjadi banjir besar di desa mereka, relawan Tzu Chi Tangerang datang mengulurkan tangan untuk membantu meringankan beban warga dengan memberikan bantuan berupa beras. Dari kegiatan tersebut, Mistar pun meminta bantuan kepada relawan, apakah kiranya dapat juga membantu pembangunan kembali madrasah mereka yang telah koyak karena usia. Permintaan bantuan tersebut seakan membuka harapan baru bagi Mistar untuk  bangunan yang baru dan kokoh untuk murid-muridnya.

Minggu, 8 November 2015, seratus orang warga Kampung Ga Gunung, Desa Cirumpak datangmenghadiri acara serah terima kunci bangunan Madrasah Diniyyah Darul Istiqomah.

Relawan Tzu Chi, Edi Sheen, kala itu yang dimintakan bantuan untuk membangun kembali bangunan madrasah tersebut tidak langsung memberikan janji. Sekembalinya dari kegiatan pemberian bantuan beras, ia berdiskusi dengan para relawan lainnya tentang permohonan bantuan tersebut. Dan setelah menjalani proses survei, permohonan bantuan pembangunan kembali untuk Madrasah Diniyyah Darrul Istiqomah pun disetujui. Pembangunan dilaksanakan pada bulan September 2015, selepas warga merayakan Hari Raya Idul Adha, dan selesai dalam kurun waktu satu bulan lamanya.

Setelah rampung, relawan Tzu Chi pun berniat melakukan serah terima bangunan kepada warga. Tepatnya hari Minggu, 8 November 2015, pukul 09.00 WIB, warga Kampung Ga Gunung, Desa Cirumpak, Kronjo, Tangerang bersama 50 relawan Tzu Chi Tangerang merayakan hari istimewa tersebut. Hari itu, bangunan Madrasah Diniyyah Darul Istiqomah telah rampung dibangun dan dapat digunakan kembali oleh anak-anak.  Relawan pun menyajikan makanan onde sebagai camilan untuk dinikmati oleh para warga dan anak-anak. Melihat bangunan yang sudah jadi dan berdiri kokoh dengan berdinding bata dan beratap asbes, serta silaturahmi yang hangat dari relawan membuat Mistar tidak dapat berkata banyak pada hari itu. Ia hanya bisa terdiam, dan matanya berkaca-kaca. Wajahnya selalu tersenyum bahagia dan cerah. “Karena ada tekad kuat dari relawan Tzu Chi, untuk membantu membangunkan madrasah. Kini Madrasah sudah rampung, rapi dan nyaman. Merasa luar biasa dan terima kasih Tzu Chi telah mewujudkan janjinya,” ujar Ustaz Mistar saat menerima kunci bangunan Madrasah.

Puncak acara serah terima bangunan madrasah ditandai oleh pengguntingan pita oleh Danramil Kronjo,Tangerang,  Kapten Teguh dan Ketua Lu Lien Chu, Tzu Chi Kantor Penghubung Tangerang.

Di hari yang spesial tersebut, Mistar pun berharap bangunan yang baru ini bisa memberikan banyak manfaat untuk banyak orang. “Mudah–mudahan jalinan persaudaraan dengan Tzu Chi makin erat dan bisa membangun karakter anak-anak kita untuk taat agama dan bangsa,”  ujar Ustaz Mistar berharap.

Tidak hanya Ustaz Mistar yang merasa haru dengan berdirinya bangunan madrasah ini. Edi Sheen, relawan yang mengawasi proses pembangunan madrasah hingga rampung itu juga ikut bangga bisa memberikan sesuatu untuk warga desa. “Kini melihat bangunan sudah rampung, sangat terharu bisa mewujudkan sebuah bangunan layak huni untuk  anak-anak sekolah,” ujar Edi haru, “berharap dapat timbul benih-benih relawan Tzu Chi di sini, sehingga dapat membantu masyarakat sekitar.“



Bangunan Madrasah Diniyyah Darul Istiqomah sebelum dan sesudah direnovasi.

Artikel Terkait

Benih yang kita tebar sendiri, hasilnya pasti akan kita tuai sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -