Seribu Harapan dari Pohon Sungkai

Jurnalis : Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas, Fotografer : Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas
 
 

foto
Sabtu, 20 April 2013, relawan Tzu Chi Kalimantan Selatan melakukan kegiatan pelestarian lingkungan yang bertema, “Melestarikan Lingkungan Mulai dengan Penanaman Seribu Pohon Sungkai”.

Hari memang panas terik. Peluh bercucuran membasahi wajah. Tampak sebagian relawan memakai topi untuk mengurangi teriknya matahari. Tapi, di balik semua itu suasana gembira terpancar dari wajah setiap relawan yang sedang melakukan penanaman pohon Sungkai. Sesekali terdengar candaan khas relawan yang diselingi dengan tawa renyah untuk mengurangi keletihan karena panas. Di bawah terik itu pula tampak Firman Limbong Shixiong didampingi Untung Sidauruk Shixiong tampak asyik mengangkat bibit pohon Sungkai untuk ditanam. Tangan mereka semua tampak penuh tanah tapi tidak dihiraukannya. Sudah puluhan bibit Sungkai yang mereka tanam.

Melihat hal itu, relawan yang lain tidak mau ketinggalan. Belum sampai satu jam bibit Sungkai sudah mau habis, padahal panitia menyiapkan seribu lebih bibit Sungkai, sesuai dengan tema kegiatan pada hari itu, yaitu “Melestarikan Lingkungan Mulai dengan Penanaman Seribu Pohon Sungkai”. Di sisi lain, terlihat juga H. Suhardi Shixiong memberi contoh cara menanam bibit kepada beberapa Shijie yang tampak kesulitan karena tanahnya lengket dan berair.

Sebagai penanggung jawab Misi Lingkungan Hidup Xieli Kalimantan Selatan 2, Suhardi Shixiong mempunyai harapan besar dari kegiatan ini. “Kegiatan penanaman seribu pohon Sungkai di Sawita ini cukup bagus karena bisa jadi penggerak bagi kebun-kebun lain diXieli Kalimantan Selatan 2. Bukan hanya pohon Sungkai, bisa juga dikembangkan pada jenis tanaman lain seperti tanaman yang sudah langka misalnya,” tutur H. Suhardi Shixiong sambil membawa bibit.

foto   foto

Keterangan :

  • Walaupun hari panas terik, tetapi tak menyurutkan semangat para relawan untuk melakukan penghijauan (kiri).
  • Seluruh relawan yang berjumlah kurang lebih 85 orang melakukan pradaksina menuju lokasi penanaman yang terletak di areal terbuka (kanan).

Kegiatan pelestarian lingkungan ini sendiri dilaksanakan pada tanggal 20 April 2013. Dimulai pukul 14.00 WITA di lingkungan empelasemen Sawita Estate. Dalam sambutanya, Ketua Xie Li Kalimanta Selatan 2 Firman Limbong Shixiong menyampaikan, “Betapa pentingnya menanam pohon untuk melestarikan lingkungan. Satu batang pohon itu bisa menyerap 50kg CO2 pertahun sehingga apabila kita menanam seribu pohon maka akan menyerap 50 ton CO2 setiap tahun, yang tentunya akan membantu mengurangi pemanasan global.”

Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu Satu Keluarga yang diikuti dengan gerakan isyarat tangan oleh seluruh relawan. Setelah dilakukan penyerahan bibit Sungkai secara simbolik dari Ketua Xieli Kalimantan Selatan 2 kepada panitia, seluruh relawan yang berjumlah kurang lebih 85 orang melakukan pradaksina menuju lokasi penanaman yang terletak di areal terbuka.

“Sebenarnya ada yang luar biasa dari kegiatan ini, yaitu para relawan yang bersimpatik dan yang telah menyiapkan kegiatan ini. Harapan kita ke depan kegiatan dan jiwa-jiwa seperti ini bisa tersebar secara rata dan meluas di semua relawan yang terdapat di Xieli Kalsel 2,” tutur Untung Sidauruk Shixiong mengomentari jalannya kegiatan secara keseluruhan.

  
 

Artikel Terkait

Khidmatnya Doa Bersama Waisak di Pematang Siantar

Khidmatnya Doa Bersama Waisak di Pematang Siantar

05 Juni 2024

Para relawan Tzu Chi di Pematang Siantar mengadakan Doa Bersama Waisak di Aula Perguruan Sultan Agung pada hari Minggu, 26 Mei 2024. Perayaan Waisak ini juga dihadiri para pemuka agama.

Muda-mudi Cinta Lingkungan

Muda-mudi Cinta Lingkungan

23 Mei 2011
Banyak pula hal yang kadang terjadi di luar kendali tanpa kita sadari yang dapat kita ubah agar menjadi pribadi yang ramah lingkungan seperti tidak memakai sumpit daur ulang (sumpit sekali pakai), menghindari penggunaan styrofoam, menggunakan sapu tangan untuk menggurangi penggunaan kertas tissue dan hemat dalam pemakaian air.
Ramai-ramai Melatih Diri di TIMA Indonesia

Ramai-ramai Melatih Diri di TIMA Indonesia

10 Juli 2017

“Saya mantap mau menjadi anggota TIMA. Di sini memang beda seperti tempat lain. Misalnya baksos, bukan untuk menolong orang lain saja, tapi ada pengembangan diri. Jadi kita juga bisa berkembang menjadi insan yang lebih baik,” ujar dr. Revie Rendita Suhardi (27) saat mengikuti pelatihan calon anggota TIMA Indonesia, di Tzu Chi Center Jakarta, Minggu, 9 Juli 2017.

Walau berada di pihak yang benar, hendaknya tetap bersikap ramah dan bisa memaafkan orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -