Relawan Tzu Chi memberikan Paket Beras Cinta Kasih kepada warga Krukut dengan menerapkan budaya humanis Tzu Chi.
Bangun pagi di hari Minggu (17 April 2022), sudah biasa sebagai relawan Tzu Chi, hati gembira menuju Kantor Kelurahan Krukut karena mau ikut memberikan paket beras dan bisa bertemu lagi dengan warga yang sudah pernah kita temui sewaktu membagi kupon paket beras minggu lalu.
Sesampainya di depan halaman Kantor Kelurahan Krukut terlihat dua tenda ukuran sedang warna biru bertuliskan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan dua tenda kecil lainnya. Tendanya diisi oleh dokter, suster, bidan dan petugas administrasi.
Rupanya kali ini pembagian paket beras berbarengan dengan pemberian vaksin Merdeka kepada warga Kelurahan Krukut.
“Kegiatan penyuntikan vaksin berlangsung dari 11 April sampai 24 April 2022 yang diselenggarakan oleh empat pilar yaitu TNI, Polri, Pemda, Tenaga Kesehatan. Nama vaksin booster adalah vaksin Merdeka,” kata AKP M. Silaban, dari Polsek Tamansari, Jakarta Barat.
Heri Limbong dari Satpol PP DKI Jakarta menambahkan, “Masyarakat sekarang sudah sadar bahwa vaksinasi adalah untuk kesehatan masing-masing. Satpol PP siap memberikan perlindungan kepada warga dan menjaga agar protokol kesehatan tetap dilaksanakan.”
Dari kiri ke kanan, tampak Heru dari LinMas Kelurahan Krukut, Heri Limbong dari Satpol PP, AKP M. Silaban dari Polsek Tamansari. Ketiganya saling bersinergi mendukung kelancaran kegiatan ini.
Sementara Heru dari Bimbingan Masyarakat warga Krukut dibantu Heri Limbong menceritakan bahwa sebelumnya ada woro-woro (warga berkeliling dari rumah ke rumah) untuk mengajak warga Krukut supaya mau divaksin booster (vaksinasi Covid-19 yang ketiga).
Dokter Sherla dari Puskesmas Tamansari menceritakan bahwa sudah ada 53 % warga Kecamatan Tamansari yang mendapat booster, yaitu sejumlah 51.193 warga sesuai data tanggal 15 April 2022. Ada juga vaksin Sinovac untuk dosis kedua anak dan remaja, lalu vaksin Astrazeneca untuk dewasa dosis 1, 2 dan booster. Warga Jakarta bisa datang untuk mendapat pelayanan vaksin atau booster dengan membawa KTP.
Melangkah ke dalam halaman Kantor Kelurahan Krukut, tampak relawan Tzu Chi sudah berdatangan, halaman kantor terlihat sangat bersih, paket beras sudah tertata rapi, dan semua anggota pasukan oranye (PPSU) sudah hadir sedang membantu persiapan, briefing pagi segera dimulai.
Sri Wahyuni, warga Krukut RW 01, RT 03 dalam antrian nomor 1 untuk mengambil paket beras dari Tzu Chi.
Tepat Pukul 08.57 WIB pelaksanaan bakti sosial dimulai dengan mempersilahkan masuk kepada 10 (sepuluh) orang pertama.
Sri Wahyuni (biasa dipanggil Ibu Uni) dan Saani adalah orang pertama dan kedua yang menerima paket beras dari Tzu Chi kali ini. Keduanya adalah warga RW01 RT03 yang rumahnya berdekatan. Mereka sudah antri dari sekitar Pukul 07.20 WIB karena jadwal tertulis untuk RW 01 adalah dari Pukul 08.00 - 08.15 WIB.
Di rumah Ibu Uni yang berlantai tiga yang terbuat dari bahan kayu dan tripleks ada 15 keluarga yang tinggal menjadi satu. Ibu Uni yang sudah ditinggal suami mempunyai tiga anak. Kali ini Ibu Uni datang mewakili Ibunda Murdianah yang tidak bisa hadir mengambil paket beras karena usia yang sudah lanjut (68 tahun) dan tidak kuat berdiri lama. “Paling satu minggu kali ya (beras 10 kilogram) habis untuk lima orang,” kata Bu Uni.
“Sebenarnya bantuan ini untuk siapa saja yang berhak mendapatkannya, apakah Lansia, janda atau anak yatim?” tanya Bu Uni.
Saya menjawab bahwa Yayasan Buddha Tzu Chi memberikan bantuan kepada semua warga yang berhak tanpa kecuali. Untuk memudahkan pelaksanaan Tzu Chi meminta data dari pihak Kelurahan Krukut.
Ketika ditanya apa yang dirasa masih kurang, Bu Saani menjawab, “Saya sekeluarga ada tujuh orang, beras 10 kilogram masih kurang.” Relawan pun menjelaskan kepada Bu Saani bagaimana proses pembagian beras, dan bagaimana menghargai semua berkah yang diterima.
Saani, warga Krukut lainnya. Saani tinggal tidak jauh dari rumah Sri Wahyuni. Ia berterima kasih atas perhatian dari insan Tzu Chi.
Sewaktu berjalan kembali ke pintu gerbang Kelurahan Krukut, tampak Widosari dan Eric Darmadi, relawan Tzu Chi lainnya sedang menunggui seorang ibu bertongkat satu yang sedang duduk di pinggir jalan di depan Kelurahan Krukut.
Ibu Suwanah namanya, umur 66 tahun, dan tinggal di RW 5, RT 5, Krukut, Taman Sarim Jakarta Barat. Sejak dua tahun belakangan beliau menderita sesak napas dan sakit di kaki sebelah kanan, “Kadang-kadang sakitnya lari ke pinggang,” ungkapnya.
Relawan Tzu Chi membantu membawakan paket beras dan memapah dari sisi sebelah kiri Ibu Suwanah sambil berjalan menuju ke tempat parkir untuk mencari bajaj. Petugas PPSU membantu mencarikan bajaj. Kemudian relawan Tzu Chi mencarikan tempat berteduh dari sinar matahari sambil menunggu bajaj. Kelihatan jelas Bu Suwanah napasnya tidak lancar ketika sedang berbicara.
Anaknya ada seorang dan sedang di rumah mencuci pakaian yang jumlahnya sangat banyak, termasuk pakaian Bu Suwanah dan tidak bisa ditinggal. Karena itulah Bu Suwanah dengan terpaksa datang sendirian walaupun dalam keadaan tidak sehat.
Ketika sedang asik mengobrol, bajajnya sudah datang. Dengan langkah kaki berat dan tertatih-tatih Bu Suwanah berjalan menuju bajaj.
“Ya Allah ada (relawan Tzu Chi dan petugas) yang bisa bantu. Ahamdulillah, terima kasih banyak ya, ya Allah. Bismillah, Bismillah irohmanirohim. Allahuakbar. Tarik napas ya Allah,” kata Bu Suwanah sambil berjalan mendekati bajaj dan naik ke dalam bajaj dibantu oleh relawan Tzu Chi.
“Tunggu Pak jangan jalan dulu,” kata relawan Tzu Chi kepada sopir bajaj.
“Terima kasih banyak ya Ci, terima kasih banyak ya om,” kata Bu Suwanah dengan tersengal-sengal sambil tersenyum lebar dibalik masker wajah, lalu bajajnya mulai berjalan pergi.
Ibu Suwanah sudah sulit berjalan kaki dan sesak napas. Relawan Tzu Chi Eric Darmadi sejak awal sudah membantu membawakan paket beras lalu Widosari Tjandra membantu menenangkan ibu Suwanah dan menemani sampai mendapat bajaj dan ibu Suwanah pulang dengan hati senang mendapat bantuan tulus.
Pembagian paket beras secara simbolis dimulai dengan kata sambutan oleh Sim Budiman Setiawan, Wakil Ketua Xie Lie JB2. Seperti biasa ada sepuluh orang warga yang mengikuti acara penyerahan bantuan secara simbolis yang diberikan oleh relawan Tzu Chi dan pihak-pihak pendukung acara baksos ini.
Yuli dari Polsek Tamansari memberikan pujian, "Sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Buddha Tzu Chi, terutama di tengah sulitnya warga memperoleh minyak goreng, terutama menjelang hari raya Idul Fitri. Dan juga sangat membantu memberi semangat untuk percepatan vaksinasi booster warga.”
Warga lainnya Agus Sulaiman berkata sambil mengingat kebaikan hati Tzu Chi, “Saya sudah mengenal Tzu Chi dari dulu sewaktu ada kebakaran di Kartini, Yayasan Buddha Tzu Chi membantu membangun 136 rumah warga, luar biasa, semoga ke depannya kegiatannya semakin banyak dalam membantu masyarakat.”
Lurah Ilham Nurkarim menjadi pengawas dan pembimbing acara gabungan baksos Tzu Chi dan vaksinasi mengatakan, “Mengucapkan banyak terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi atas kegiatan perhatian untuk warga Krukut yang paling padat di Kecamatan Tamansari. Bantuan sembako yang sangat dibutuhkan ini semoga akan berlanjut karena masih banyak warga yang belum menerima ladang berkah ini.”
Bentuk tali kasih dari Yayasan Buddha Tzu Chi adalah untuk 1.000 warga Krukut yang kurang mampu dan terkena dampak pandemi
Covid-19. Sebanyak 900 kupon untuk warga langsung diberikan oleh Tzu Chi sesuai data yang bersifat dinamis dan 100 kupon dibagikan langsung oleh pihak Kelurahan Krukut kepada petugas di lapangan seperti petugas PPSU, Administrasi, dan lain-lain.
Wylen, relawan Tzu Chi membungkukkan badan dengan hormat kepada warga yang mendapat bantuan paket beras. Ini mengandung makna bahwa relawan Tzu Chi berterima kasih karena sudah diberi kesempatan untuk berbuat baik.
Setiap tahun ada 4 periode pendaftaran bagi warga kurang mampu yaitu bulan Maret, Juni, September, Desember. Penentuan status kelayakan si penerima bantuan adalah berdasarkan verifikasi petugas di lapangandan musyawarah mufakat.
Bahkan warga Krukut sudah bisa daftar menjadi penerima bantuan melalui cara online, yang penting sudah mempunyai KTP DKI Jakarta. Pintu RT RW selalu terbuka untuk warga Krukut. Sebenarnya ada sekitar 2.600 warga Krukut yang masuk data kurang mampu. Dalam kegiatan kali ini jumlah paket yang dibagikan sebanyak 1.000 buah, sebagai awal niat baik. Mudah-mudahan ke depannya bisa mencakup lebih luas lagi.
Acara baksos ini mengingatkan kita semua bahwa setiap manusia diciptakan untuk saling tolong menolong. Tidak ada satupun manusia yang tidak memerlukan kehadiran orang lain. Seperti halnya baksos ini juga merupakan perwujudan dari kerja sama begitu banyak pihak yang saling peduli, mulai dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, TNI, Polri, Pemda, Tenaga Kesehatan, Puskesmas Tamansari, Camat Tamansari, Lurah Krukut, Binmas Krukut, PPSU Krukut, Ibu-Ibu PKK Krukut, dan lainnya.
Marilah kita jaga bersama kerukunan budaya humanis yang sudah terjalin erat. Semoga menghasilkan lebih banyak kerja sama di kemudian hari sebagaimana relawan Tzu Chi sudah mempraktikkan budaya humanis di dalam memberikan bantuan paket beras. Mengikuti kegiatan pembagian paket Lebaran ini, mulai dari membagi kupon lalu mengikuti jalannya bagi beras sudah menghiasi ruang di hati saya untuk terus menjaga jalinan toleransi dengan sesama tanpa melihat perbedaan.
Editor: Hadi Pranoto