Sertakan Aku Untuk Berbuat Kebajikan

Jurnalis : Veronika Usha, Fotografer : Veronika Usha
 
foto

* Menanam benih-benih kebajikan harus dimulai sedari dini.

Tidak ada hari libur bagi para insan Tzu Chi, untuk mengajak orang lain berbuat kebajikan. Di tengah gegap gempita perayaan ulang tahun Perumahan Bumi Serpong Damai (BSD) City yang ke-20 pada tanggal 18 Januari 2009, stan pameran Yayasan Buddha Tzu Chi Perwakilan Sinarmas dan DAAI TV Indonesia justru menawarkan nuansa kehangatan, yang penuh cinta kasih.

“Ini merupakan kerja sama kedua Tzu Chi dengan pihak BSD. Dan seperti kegiatan sebelumnya (Gebyar Merah Putih), pada acara anniversary BSD yang ke-20 tahun ini, kami mencoba mensosialisasikan kegiatan yang telah dilakukan oleh Tzu Chi, serta mengajak masyarakat untuk berbuat kebajikan,” tutur Cerah Iskradono, salah satu relawan Tzu Chi Perwakilan Sinarmas.

Di stan Tzu Chi, para pengunjung mendapatkan informasi bahwa, ada sebuah organisasi non profit yang melakukan kebajikan dan peduli terhadap masyarakat yang membutuhkan. Tzu Chi juga merupakan suatu wahana untuk berbuat kebajikan tanpa membedakan agama maupun ras.

“Untuk mengajak masyarakat berbuat kebajikan memang bukanlah hal yang mudah. Kita harus bisa membuat masyarakat aware (memiliki perhatian) dulu terhadap Tzu Chi, sehingga mereka memiliki ketertarikan, lalu nantinya akan ada keinginan untuk berbuat baik, dan akhirnya mereka akan melakukan kebajikan tersebut,” jelas Cerah.

Satu-persatu para pengunjung mulai mendatangi stan Tzu Chi dan DAAI TV. Ada yang hanya sekadar melihat-lihat, hingga menyumbang sebagian dana untuk DAAI TV.

foto  foto

Ket : - Beberapa poster kegiatan Tzu Chi menjadi salah satu sarana untuk mensosialisasikan kegiatan-kegiatan
           yang telah dilakukan oleh Tzu Chi. (kiri)
         - Dengan kehangatan dan cinta kasih, para relawan memberikan informasi mengenai DAAI TV dan Tzu Chi
           kepada para pengunjung stan. Tidak hanya itu, para pengunjung juga dapat memperoleh informasi
           mengenai kegiatan Tzu Chi melalui buletin dan majalah yang dibagi. (kanan)

Ceriah Sonata salah satunya. Wanita yang bekerja sebagai salah satu staff marketing BSD ini mengaku telah mengenal Tzu Chi dari DAAI TV. “Saya sering melihat kegiatan Tzu Chi di DAAI TV,” ucap Ceriah.

Pada dasarnya, Ceriah suka sekali mengikuti kegiatan-kegiatan kemanusiaan, salah satunya dengan menjadi guru sekolah minggu di vihara. Meskipun mengaku belum bisa bergabung dalam kegiatan Tzu Chi, namun ia memulai kebajikannya dengan berdana untuk friends of DAAI.

“Yang membuat saya tertarik dengan Tzu Chi dan DAAI TV adalah saya melihat segala sesuatu yang dilakukan, dijalankan dengan hati yang tulus, ikhlas, serta tidak memikirkan komersil,” tambah Ceriah.

Tidak hanya Ceriah, Rita Purwanti, salah satu pemirsa setia DAAI TV, juga menuturkan alasan mengapa ia dan keluarga sangat menyukai tayangan-tayangan di DAAI TV. “Drama di DAAI TV sangat bagus. Selain dekat dengan kehidupan sehari-hari, drama tersebut juga mencontohkan hal-hal yang baik kepada kami. Seperti drama Permata Bunda, setelah menonton drama tersebut, anak-anak saya jadi lebih tahu bagaimana bersikap yang baik kepada orangtua. Sekarang ini, saya mulai mengajak teman-teman untuk menonton DAAI TV, dan ternyata mereka juga suka,” ucap Rita, sambil memeluk Nico dan Erik, putranya.

foto   foto

Ket : - Rita Purwanti, salah satu pemirsa setia mengaku, mendapatkan banyak sekali pengaruh positif untuk
           keluarganya setelah menyaksikan DAAI TV. Ia juga mulai mengajak teman-temannya untuk menyaksikan
           tayangan-tayangan humanis di DAAI TV. (kiri)
         - Para pengunjung juga bisa berbuat kebajikan dengan berdana melalui celengan bambu yang telah
           disediakan oleh para relawan Tzu Chi di depan stan. (kanan)

Berdana bukan hanya milik orang kaya saja, adalah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan apa yang telah dilakukan oleh Maufal Rafit. Bocah kelas empat SD ini, tiba-tiba menghampiri stan Tzu Chi, dan memasukkan sejumlah uang ke dalam salah satu celengan bambu yang berada di muka stan.

Dengan polosnya Maufal berkata, “Saya tahu celengan ini bisa bantu banyak orang, jadi saya juga mau bantu banyak orang.” Apa yang dilakukan oleh Maufal adalah bukti nyata tumbuhnya benih-benih cinta kasih. Karena seperti yang pernah dikatakan oleh Master Cheng Yen, “Tetesan air dapat membentuk sebuah sungai, kumpulan butiran beras bisa memenuhi lumbung. Jangan meremehkan hati nurani sendiri, lakukanlah perbuatan baik meskipun kecil.”

 

Artikel Terkait

Membangun Asa di Sentani, Papua

Membangun Asa di Sentani, Papua

02 Oktober 2019

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia membangun 300 unit rumah di Sentani, Jayapura, Papua. Peletakan batu pertama pembangunan Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi di Sentani ini dilakukan pada Minggu, 29 September 2019.

Berbakti adalah Membuat Orang Tua Tenang

Berbakti adalah Membuat Orang Tua Tenang

06 September 2012 “Berbakti kepada orang tua adalah akar dari segala kebajikan”. Sebaris kalimat inilah yang sekiranya menjadi pedoman bagi tim pendidikan Tzu Chi Pekanbaru untuk mengawali materi di kelas Budi Pekerti Er Dong Jing Jin Ban tanggal 12 Agustus 2012 dengan tema “Berbakti Kepada Orang Tua” setelah pertemuan pertama memperkenalkan kisah Tzu Chi.
Menyelamatkan Jiwa, Menyehatkan Raga

Menyelamatkan Jiwa, Menyehatkan Raga

30 Juli 2011
Sama halnya dengan setiap kegiatan yang diadakan oleh Tzu Chi, dalam kegiatan donor darah kali ini pun sangat terasa nuansa dari budaya humanis khas Tzu Chi.
Kerisauan dalam kehidupan manusia disebabkan dan bersumber pada tiga racun dunia, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -