Seru dan Haru di Wisma Sahabat Baru

Jurnalis : Amy Haryatmi (He Qi Barat), Fotografer : James Yip, Megawati ( He Qi Barat)

Dalam kunjungan ke panti jompo, para relawan memberikan kehangatan dengan membantu menuliskan harapan dari para lansia di secarik kertas yang kemudian digantung di pohon natal.

Hujan di hari Minggu pagi tanggal 20 Desember 2015, tidak menyurutkan semangat  para insan  Tzu Chi komunitas Kebon Jeruk 1 dan Kebon Jeruk 3, Jakarta barat untuk melakukan kunjungan kasih ke Panti jompo Wisma Sahabat Baru di Duri Kepa, Jakarta barat.

Sebelum menuju lokasi pada pukul 7.30 WIB, beberapa relawan berkumpul di toko Lo Li fang di jl Pesanggrahan raya. Mereka mempersiapkan bingkisan bagi  para lansia di panti mengingat sebentar lagi Hari Raya Natal. Maka persiapan disesuaikan dengan temanya. Pohon natal mini, kado, kartu doa dan aksesoris Natal  menjadi bekal.

Pada pukul 9.10 WIB relawan dan peserta yang berjumlah 28 orang tiba di lokasi. Kedatangan relawan disambut  rengkuhan, salam hangat  dan sapa rindu dari para lansia. Ketika acara di mulai, ucapan Natal, doa dan pembacaan Firman dengan tema “Allah adalah terang” dibawakan oleh Inge Widargo sebagai pembukaan.  

Setelah doa bersama, Susan memandu acara dan para relawan mulai membagikan oleh-oleh dan  melayani 14 orang lansia. Kemudian dilanjutkan dengan acara inti yaitu menyanyikan lagu-lagu natal, bersukacita dan menuliskan doa pengharapan yang digantungkan di pohon natal. Penulisan dan pembacaan harapan mereka membuat acara menjadi seru dan haru. Opa Yo menuliskan permohonan: “ Semoga kita semua diberi hati yang jernih.” Sedangkan Oma Herlina yang dihibur oleh Lilyan Pinadi, Lo Li Fang  dan  dipijat oleh Arif  menuliskan pengharapan: “ Semoga kami sering dikunjungi, kami  rindu sekali,” Dan masih banyak lagi doa-doa pengharapan yang menyentuh hati.

Relawan Tzu Chi membacakan isi pesan yang ditulis oleh para lansia

Acara selanjutnya, dilakukan pembagian bingkisan Natal yang telah dipersiapkan secara spesial. Seorang relawan dari Kebon Jeruk 1 mengatakan jika barang yang diberikan bukanlah barang yang  mewah, namun mereka mempersembahkannya dengan sepenuh hati. Selain itu, semua lansia juga menerima minyak kayu putih dan salonpas.

Selanjutnya acara sentuhan hati, yaitu pemotretan khusus yang dilakukan oleh James Yip, relawan Tzu Chi. Setiap lansia berfoto bersama relawan. Foto tersebut akan menjadi kenangan indah yang nantinya dicetak dan dihadiahkan satu persatu sebagai pengobat rindu  kepada masing-masing lansia  pada kunjungan berikutnya. 

Menjelang acara berakhir, para relawan berfoto bersama para lansia di panti

Dalam kegiatan tersebut, hadir pula Inge Melianti yang berdomisili di Amerika. “ Saya selalu mengikuti kegiatan Tzu Chi ketika berlibur ke Indonesia. Tzu Chi selalu menebarkan kebaikan ke seluruh dunia, ” ucap Inge Melianti yang telah lama menjadi donatur Tzu Chi. Selain itu nampak pula beberapa peserta baru, salah satunya adalah Vina yang juga sedang berlibur ke Jakarta dari tempatnya bekerja sebagai guru di Toraja, Sulawesi Selatan. “Di tengah kesibukan yang mendera, terkadang manusia lupa untuk berbagi kasih pada sesama. Maka kegiatan ini mengingatkan kita untuk selalu menebarkan kebaikan bagi yang memerlukan, hal ini akan membekali saya dalam mengajar di Toraja,” demikian ungkap Vina dengan senyum sukacita.

Kesukacitaan yang terlukis dalam setiap paras relawan, peserta dan lansia seolah tak kunjung ingin diakhiri. Namun saat istirahat bagi lansia hampir tiba. Maka acara diakhiri dengan foto bersama secara keseluruhan. Tak lupa beberapa oma menanam benih kebajikan dengan mengisi celengan bambu Tzu Chi.

Terakhir, acara ditutup oleh Muliawan dengan doa: “ semoga  berkah Hari Raya Natal selalu beserta oma dan opa, semoga semakin  sehat dan bahagia.“ Selamat  Hari Raya Natal dan Tahun Baru, oma dan opa di Wisma Sahabat Baru.


Artikel Terkait

Empati Berlabuh di Hati, Kebajikan Menyertai

Empati Berlabuh di Hati, Kebajikan Menyertai

01 April 2015 Tangis oma Wiwik meledak keras ketika Ridwan, salah seorang relawan Tzu Chi mencium tangan oma Tanti yang duduk di depan oma Wiwik. Tangis itu adalah tangis nelangsa karena oma Wiwik  teringat pada keluarga yang hampir tidak pernah mengunjunginya di Panti Jompo tempat dia dirawat. Air mata Oma Wiwik pelahan surut, ketika sentuhan lembut merangkul pundaknya, menghibur dan membisikkan kata penuh kasih.
Seru dan Haru di Wisma Sahabat Baru

Seru dan Haru di Wisma Sahabat Baru

30 Desember 2015 Sebelum menuju lokasi pada pukul 7.30 WIB, beberapa relawan berkumpul di toko Lo Li fang di jl Pesanggrahan raya. Mereka mempersiapkan bingkisan bagi  para lansia di panti mengingat sebentar lagi Hari Raya Natal.
Raga Tidak Berdaya, Namun Pikiran dan Batin Tetap Merdeka

Raga Tidak Berdaya, Namun Pikiran dan Batin Tetap Merdeka

20 Agustus 2015 Minggu, 16 Agustus 2015, 24 orang insan Tzu Chi mengunjungi Panti Jompo Wisma Sahabat Baru, Jakarta Barat. Kunjungan kasih ini sekaligus mengajak oma-opa untuk turut memaknai, mengingat dan merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia.
Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -