Masih dalam semarak kemerdekaan, seluruh tim dan peserta mengadakan upacara bendera dan lomba 17-an.
Merayakan HUT RI ke-77 yang jatuh pada 17 Agustus 2022, relawan Tzu Chi Medan komunitas Hu Ai Perintis, He Qi Jati Medan, pada 28 Agustus 2022 membawa anak asuh penerima bantuan Tzu Chi ke Central Park Zoo Medan. Acara ini diikuti oleh 30 orang anak asuh jenjang pendidikan SMP dan SMA/SMK sederajat.
Masih dalam semarak kemerdekaan, seluruh tim dan peserta mengadakan upacara bendera dan lomba 17-an. Suasana sangat riang karena seluruh tim yang dibagi dalam beberapa grup semangat ‘45 untuk memenangkan berbagai lomba. Ada lomba tarik tambang, balap karung, membawa bola ping pong dengan sendok, berjalan dengan bakiak, makan kerupuk, dan menebak kata dengan bahasa isyarat. Seluruh peserta terlihat bermain dengan sukacita, penuh keakraban dan saling berbagi walaupun mereka awalnya tidak saling mengenal.
Anak asuh mengikuti perlombaan 17-an seperti tarik tambang, balap karung, membawa bola ping pong dengan sendok, berjalan dengan bakiak, makan kerupuk, dan menebak kata dengan bahasa isyarat.
Tapi bukan Tzu Chi namanya kalau dalam kegiatan itu mereka tidak menyisipkan nilai-nilai visi dan misi Tzu Chi, terlebih kepada para peserta masih di jenjang usia sangat muda dan merupakan generasi penerus. Untuk itu, relawan membagikan sharing tentang pelestarian lingkungan dengan tema Earth Day Every Day.
“Menjaga Bumi sama dengan menjaga hati,” kata Budi Dharmawan mengawali sharingnya. “Keserakahan manusia yang menjadi sebab utama kerusakan bumi dan bencana bencana di dunia. Dengan melakukan usaha pelestarian lingkungan, sama dengan belajar untuk tidak serakah, mensyukuri apa yang kita miliki, juga mengembangkan empati kepedulian, welas asih dan kebijaksanaan,” lanjutnya.
Kebahagiaan Baru yang Tercipta
Berbagai kegiatan yang membawa kebahagiaan itu memberikan kenangan tersendiri untuk para peserta. Kegiatan yang bagi mereka tidak biasa yang membawa kebahagiaan yang baru.
Salah satu peserta Agnes Livita Br Pordasi, sangat senang diajak untuk mengikuti kegiatan 17-an di Central Park Zoo. Agnes berniat untuk membantu yang lain dengan menyisihkan uangnya ke dalam celengan bambu.
“Hari ini saya sangat senang dan bersyukur karena bisa kembali berkumpul. Sebelumnya kan karena pandemi kita sudah dua tahun tidak pernah jumpa dengan anak asuh yang lain,” kata Agnes Livita Br Pordasi, seorang anak asuh Tzu Chi mengungkapkan perasaannya usai berkegiatan.
Agnes menuturkan, selama pandemi ketika seluruh kegiatan dan pertemuan bulanan dihentikan, Agnes lebih banyak melihat berbagai kegiatan Tzu Chi di media sosial. Dari sana pula, ia ikut tergerak dan meminta celengan bambu lalu menyisihkan dana untuk didonasikan ke Tzu Chi. “Walaupun hanya dana kecil, semoga bisa membantu mereka yang sedang kesusahan,” ucap Agnes.
Agnes sendiri merupakan anak yatim yang menerima bantuan Tzu Chi karena mengalami kesulitan dalam mencukupi biaya pendidikan di jenjang SMA. Melalui Tzu Chi, ia tidak hanya mendapatkan bantuan biaya pendidikan, namun juga pendampingan relawan dan hal lainnya. “Yang sangat saya rasakan adalah saya menjadi percaya diri. Dulu saya orangnya sangat pemalu karena kurang bersosialisasi. Sejak kenal dengan Tzu Chi saya semakin berani, semakin banyak teman, semakin banyak bersosialisasi,” akunya senang.
Matthew merupakan anak asuh yang berprestasi dan menjadi juara di kelas. Ia senang mengikuti perlombaan di sekolah dan mendapat juara.
Anak asuh lain yang bergembira hari itu adalah Matthew Gideon Christiano Panjaitan. Seperti Agnes, Matthew juga rindu dengan Tzu Chi dan bersyukur sekali bisa dipertemukan kembali dalam kegiatan yang sangat menyenangkan. “Awal ikut kegiatan tadi sedikit gugup karena belum kenal dengan teman-teman yang lain tapi setelah ikut lomba Matthew sekarang malah banyak kenal teman baru,” katanya senang.
Di penghujung acara, anak asuh memberikan kata gan en kepada panitia dan relawan yang telah membawa mereka mengikuti acara 17-an.
Melihat berbagai respon bahagia, rupanya tujuan relawan yang mengadakan kegiatan untuk mempererat hubungan antara relawan dengan anak asuh, menjalin keakraban, memberi perhatian, dan semangat kepada mereka, khususnya dalam menghadapi tahun ajaran baru ini rasanya telah tercapai. Seperti kata Mega Sari, koordinator kegiatan, “Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi mereka, menambah kenangan indah dan bisa menjadi motivasi dan penyemangat. Semoga ke depannya mereka bisa menjadi anak yang sukses, dan bisa membantu orang lain yang membutuhkan.”
Editor: Metta Wulandari