Setetes Darah Cinta Kasih
Jurnalis : Soit (Tzu Chi Medan) , Fotografer : Liani, Lukman, Soit (Tzu Chi Medan)Sebelum memulai baksos, relawan berdoa agar acara baksos hari ini bisa
berjalan dengan baik.
Minggu, 9 Desember 2018, dalam rangka menyebarkan visi misi Tzu Chi kepada masyarakat Kota Medan, relawan Tzu Chi Medan Selatan bekerja sama dengan pihak Prime One School dan Palang Merah Indonesia mengadakan baksos donor darah untuk pertama kalinya di sekolah tersebut. Kegiatan dilaksanakan di Gedung Selatan (SMP/SMA) Prime One School, Jalan Jend. Besar AH. Nasution No. 50 Medan.
Budi Shixiong koordinator baksos donor darah mengatakan bahwa dipilihnya Prime One School untuk baksos donor darah kali ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat di pinggiran kota Medan untuk bersumbangsih melalui donor darah. Sebab, kebanyakan baksos donor darah diadakan di pusat kota atau tempat-tempat ramai. Melalui kegiatan ini, masyarakat juga diperkenalkan dengan visi dan misi Tzu Chi.
Salah seorang donor, Dewi Meilya (49), baru pertama kali mendonorkan darahnya dan berhasil memenuhi persyaratan untuk donor. Dewi datang diajak oleh adiknya namun adiknya malah tidak memenuhi persyaratan untuk mendonor. Dewi paham tentang manfaat dari donor darah namun karena rumahnya di daerah Medan Johor, jauh dari tempat biasanya diadakan donor darah, baru kali ini ia bisa mengikuti donor darah.
Dokter
TIMA Juskitar Sp KJ memberikan perhatian kepada Dewi Meilya yang baru pertama
kali mendonorkan darahnya.
Herry, Wakil Kepala Sekolah SMA di
Prime One School dan rekan-rekannya juga tidak melewatkan kesempatan ini untuk
ikut berdonor
Sebelumnya, Dewi hanya mendengar nama Tzu Chi ketika melihat program Drama di DAAI TV tapi ia sebenarnya belum tahu Tzu Chi itu apa. Dalam kesempatan ini, relawan pemerhati di ruangan donor memberikan penjelasan tentang visi dan misi Tzu Chi kepadanya.
Staf Prime One School juga tidak mau melewatkan kesempatan untuk mendonorkan darah mereka, salah satunya, Herry, Wakil Kepala Sekolah SMA Prime One School. Herry sebelumnya sudah beberapa kali mendonorkan darah. Ia mengenal Tzu Chi dari Buletin Tzu Chi dan DAAI TV. Mengenai kegiatan baksos donor darah yang baru pertama kali diadakan di lingkungan sekolah ini, ia sangat mendukung karena sebelumnya dari pihak sekolah juga mengajak murid untuk mengadakan baksos ke panti asuhan.
“Selama kegiatan itu baik, yah kita lakukan saja,” ujar Herry. Banyak rekan-rekan staf di Prime One School yang juga baru pertama kali ikut donor darah ini, berhasil mendonorkan darah mereka.
Untuk mengenalkan visi dan misi Tzu Chi, baik bagi para pdonor yang berhasil mendonor ataupun tidak, juga pendamping yang tidak ikut mendonor, semua diarahkan ke bagian konsumsi dan taman. Augustina, koordinator taman Tzu Chi menjelaskan bahwa untuk mengenalkan Tzu Chi kepada masyarakat yang hadir, mereka telah mengemas beberapa kegiatan yang cukup mengundang rasa ingin tahu. Beberapa poster tentang tanggap darurat Tzu Chi terhadap bencana Palu dan Donggala disusun dengan rapi dan Hendri Sultan bertugas menjelaskan tentang kegiatan yang dilakukan Tzu Chi ketika tanggap darurat di sana.
Erlina
Khe mengenalkan Dharma Master
Cheng Yen melalui kata perenungan Master Cheng Yen kepada para pendonor.
Di Stan Kreavitas Andre Tanvis menemani anak-anak para donor sambil
menggambar dan mewarnai.
Stan Erlina Khe, mengenalkan Dharma Master melalui Kata Perenungan Master Cheng Yen dengan cara yang unik. Pertama-tama dipilih 3 batu yang tersedia dari 10 batu yang ada, dibalik batu tertera angka 1 sampai 10. Batu yang pertama menunjukan buku ke-berapa, batu kedua menunjukan Bab dan batu ketiga menunjukan halaman yang berisikan Kata Perenungan Master Cheng Yen. Beberapa orang yang ikut mengatakan bahwa Kata Perenungan Master Cheng Yen sangat menyentuh hati mereka.
Bagi para donor yang membawa anak-anak mereka, mereka bisa menitipkannya ke Andre Tanvis di area kreativitas. Ia mengajak anak-anak untuk mewarnai buku gambar yang telah tersedia. Sementara itu, Lim Huey Mei dan Betty bersiap di meja penggalangan calon relawan bagi para donor yang berniat untuk bergabung dalam barisan Tzu Chi.
Adrian
di stan Produk Jing Si menjelaskan kepada pengunjung
tentang produk Da Ai Tech berupa baju yang berasal dari barang daur ulang.
Betty di bagian penggalangan relawan menjelaskan lebih
mendetail tentang visi dan misi Tzu Chi kepada salah satu pengunjung yang
berniat untuk bergabung dalam barisan Tzu Chi.
Tidak lupa juga stan produk Jing Si yang hadir untuk meramaikan Taman Tzu Chi. Adrian dan Inggrid bertugas menjelaskan produk Jing Si berupa buku Dharma karangan Master Cheng Yen, alat-alat makan dan minum Tzu Chi, serta tidak ketinggalan produk Da Ai Tech yang berasal dari barang daur ulang.
Seperti Kata Perenungan Master Cheng Yen, “Asalkan karma telah terjalin dengan baik, tidak usah khawatir jalinan jodoh datang terlambat. Asalkan dapat menemukan jalan, tidak usah takut perjalanannya sangat jauh.”
Budi, koordinator baksos donor darah sebelumya sudah menyadari risiko dari kurangnya donor dengan diadakannya baksos di wilayah pinggiran kota. Dari 124 calon donor berhasil dikumpulkan 78 kantong darah. Tapi hal yang menggembirakan adalah banyaknya donor yang baru pertama kali mendonorkan darahnya. Peserta yang datang juga beragam, memberi kesan keindahan di dalam perbedaan.
Relawan
pemerhati di ruang donor, Agnes Jauhari dan Ellyn
menemani donor yang baru pertama kali mendonorkan darahnya.
“Yang terpenting bukan jumlah kantong darah yang didapat, tapi perhatian dan kesungguhan hati dari kita menjadikan bibit cinta kasih sudah mulai tersemai,” ujar Budi.
Editor: Stefanny Doddy
Artikel Terkait
Sebersit Niat untuk Bersumbangsih Melalui Donor Darah
08 Oktober 2019Untuk memberikan kesempatam bagi masyarakat luas di sekitar Kota Binjai untuk bersumbangsih, sekaligus memperkenalkan visi dan misi Tzu Chi, serta membantu penggalangan kantong darah yang dibutuhkan oleh rumah sakit melalui PMI Kota Binjai, Tzu Chi Medan kembali mengadakan kegiatan donor darah.
Menghimpun Hati Warga Tanjung Balai Melalui Baksos Donor Darah
26 Juli 2022Benih yang telah tersemai di hati warga Tanjung Balai melalui sosialisasi relawan, memberi semangat relawan Tzu Chi Medan dan Tebing Tinggi untuk gelar donor darah yang pertama kalinya di Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara.