Setetes Darah untuk Sesama

Jurnalis : Djunarto (He Qi Timur), Fotografer : A ping Rianto
 
foto

Suyatno (25) seorang pegawai showroom alat-alat fitness bersama kedua temannya ikut serta mendonorkan darah di saat jam istirahat makan siang.

Pengalaman Pertama

 Memiliki kemampuan untuk bersumbangsih, membantu orang lain, dan menyelamatkan orang lain merupakan kebahagiaan yang paling besar. (Master Cheng Yen)

“Sus, jangan terlalu ditekan jarumnya yah, takut sakit. Saya baru pertama kali donor darah, itu pun diajak temen saya ini, “ kata Suyatno sembari menunjuk ke arah temannya. Mereka bertiga merupakan pegawai toko alat-alat fitness (latihan kebugaran tubuh -red) dan datang ke Toko Buku Jing-Si, Mall Kelapa Gading, di sela jam istirahat makan siang. Sambil mengarahkan tangannya ke petugas PMI, Suyatno menutup matanya dengan tangan kirinya karena takut. “Santai aja, tidak sakit kok,” celetuk petugas PMI yang menanganinya. Hal yang sama dialami oleh relawan Kelapa Gading, yakni Lie Tjun Meng (41), yang juga baru pertama kali mendonorkan darahnya. “Saya tidak berani lihat darah saya,” kata Tjun Meng sembari tertawa sehabis jarum dilepas dari urat nadinya. Dengan berat badan 83 kg, Tjun Meng mendonorkan sebanyak 300 cc darah.

Hari itu, Sabtu, 1 Agustus 2009, jam 13.00-16.00 WIB, Toko Buku Jing-Si Kelapa Gading menyelenggarakan donor darah yang kedua kalinya, dengan total peserta sebanyak 86 orang. Kali ini, relawan Tzu Chi tidak mengadakan pendaftaran seperti kali pertama, namun dengan sistem jemput bola dan hanya mengirim sms serta email kepada para peserta donor darah periode yang lalu. Para relawan yang bertugas sebagai tim penyambutan menunggu di depan toko buku sembari mengajak para pengunjung mal yang lewat untuk ikut serta.

Setetes Darah Untuk Sesama

Di dalam ensiklopedia, darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.

Bilamana seseorang kekurangan darah karena beberapa faktor seperti kecelakaan, maka  harus dilakukan transfusi darah dengan segera, dan dalam hal ini peran para donor sangat besar untuk menyelamatkan kehidupan orang tersebut. Karena itu, donor darah merupakan tindakan menolong hidup orang lain.

foto  foto

Ket : - Sehari sebelum acara donor darah, persiapan dilakukan dengan menata meja dan kursi agar pada hari
            acara petugas PMI bisa melaksanakan tugasnya dengan tertib dan lancar. (kiri)
         - Meja dan kursi ditata rapi dengan sepenuh hati untuk memberi kenyamanan bagi para peserta donor darah.
           (kanan)

Acara donor darah kali ini berjalan lancar, mulai dari bagian konsumsi yang tetap menyiapkan makanan dan minuman sampai acara selesai, begitu pula dengan petugas PMI yang sigap dan cepat dalam melaksanakan tugasnya. “Saya udah mengabdikan diri di PMI DKI Jakarta selama 15 tahun,” kata Abdul Syukur (44) sambil mengetik kartu donor untuk kepentingan administrasinya dan untuk mengidentifikasi kartu golongan darah yang akan dibawa pulang oleh donor. Selama bekerja sekian lama di PMI Abdul sempat bermutasi dari bagian pengadaan peralatan PMI dan sekarang dia bertugas di bagian pencatatan administrasi para donor untuk wilayah DKI Jakarta. “Kalau PMI Gatot Subroto berhubungan dengan bencana nasional maupun internasional, sedangkan PMI DKI Jakarta untuk sebatas wilayah DKI saja,” demikian Abdul memberikan penjelasan.

foto  foto

Ket : - Beberapa orang merasa takut dan khawatir saat akan mendonorkan darah mereka, sehingga relawan
           berusaha menghibur dan menenangkan mereka. (kiri)
         - Tampak relawan menghibur para donor dengan isyarat tangan dan mengajak bicara pendonor agar mereka
            tetap rileks. (kanan)

Tetap Semangat
Tingkat kesadaran para pengunjung mal maupun karyawan yang bekerja di sekitar Mal Kelapa Gading sudah cukup tinggi untuk berbuat bagi sesama, serta memahami makna dari donor darah. Dari total calon donor yang ikut berpartisipasi, yakni 135 orang, ada puluhan orang yang tidak memenuhi syarat untuk mendonorkan darahnya. Hal ini dikarenakan tingkat hemoglobin (Hb) yang terlau tinggi ataupun terlalu rendah. Acuan bagi PMI mengenai tingkat Hb yang bisa mendonorkan darahnya untuk pria antara 13-16, sedangkan untuk wanita 12,5-15. Ada seorang calon donor bernama Anton (29), yakni teman kerja Suyatno yang mempunyai Hb yang terlalu tinggi. Tingkat Hb-nya 17,1 sehingga ia ditolak untuk mendonorkan darahnya oleh petugas PMI. Bagaimana agar Anton dapat menormalkan tingkat Hb sehingga kelak dapat mengikuti donor darah? Menjawab ini, dokter PMI menyarankan agar dalam 2 minggu pertama berturut-turut minum teh, dan sesudah itu baru minum air putih seperti biasa, dan kalau bisa sayuran hijau dikurangi, diganti dengan sayuran yang berwarna lain seperti wortel, sayur putih. Anton pun setuju dan akan melaksanakan anjuran dokter tersebut. Setetes darah sangat berguna bagi sesama, marilah kita ikut membantu sesama dengan mendonorkan darah kita.

 

 

 

Artikel Terkait

Mewujudkan Relawan Duta Sehat Melalui Seminar Kesehatan

Mewujudkan Relawan Duta Sehat Melalui Seminar Kesehatan

07 Mei 2024

Tzu Chi Bandung bersama TIMA Bandung melaksanakan seminar kesehatan di Aula Jing Si Tzu Chi Bandung. Melalui seminar ini, relawan Tzu Chi diharapkan dapat menjadi duta kesehatan bagi masyarakat.

“Niat Menolong Sesama”

“Niat Menolong Sesama”

20 Desember 2012 Wejangan Master Cheng Yen di atas selalu diingat oleh para insan Tzu Chi. Seperti halnya pada hari Sabtu, tanggal 14 Desember 2012, relawan Tzu Chi Lampung kembali mengadakan kegiatan rutin donor darah.
 Modal Dasar Pendidikan Tzu Chi

Modal Dasar Pendidikan Tzu Chi

15 November 2010
Di Tzu Chi School ini nantinya para siswa akan mendapatkan pelajaran budi pekerti setiap hari minimal 15 menit, dimulai dari Kata-kata Perenungan Master Cheng Yen yang kemudian diinterpretasikan di dalam pelajarannya.
Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -