Registrasi peserta donor yang dilakukan di komunitas Xie Li Tamken, Palembang. Baksos diadakan sejak pukul 08.00 pagi hingga 12.00 siang.
“Tetesan air dapat membentuk sebuah sungai, kumpulan butiran beras bisa memenuhi lumbung. Jangan meremehkan hati nurani sendiri, lakukanlah perbuatan baik meskipun kecil.”
Kata Perenungan Master Cheng Yen
Pada Minggu, 16 Januari 2022 komunitas Xie Li Tamken mengadakan baksos donor darah. Sekalipun pandemi Covid-19 sudah agak menurun, tapi pihak PMI masih kekurangan jumlah darah. Pelaksanaan donor darah dilakukan di Sekolah Kusuma Bangsa, Jl. Residen Abdul Rozak, 8 Ilir Kec. Ilir Timur II, Palembang.
Baksos diadakan sejak pukul 08.00 pagi hingga 12.00 siang. Sebelum kegiatan baksos donor darah, para relawan Tzu Chi dan petugas PMI bergotong royong mempersiapkan dan meyusun semua kebutuhan kegiatan, mereka juga terlebih dahulu diberi briefing oleh Wakil Ketua Hu Ai Palembang Suharjo Marzuki dan PIC kegiatan dr. Mochtar Leonardi.
Proses pendonor darah yang diikuti oleh 116 pendonor.
Pada hari pelaksanaan, para peserta diwajibkan untuk melakukan registrasi serta menjalankan protokol kesehatan terkait Covid-19, seperti cek suhu badan dan mencuci tangan. Setelah proses registrasi selesai, para peserta melakukan test hemoglobin (HB) dan pengecekan golongan darah. Berikut serangkaian kegiatan yang harus dilakukan sebelum mendonorkan darahnya. Semua bagian terdapat beberapa relawan yang mengarahkannya agar tetap teratur dan rapi. Setelah selesai donor darah peserta mendapatkan kesempatan mengecek kolesterol, asam urat, dan gula darah secara gratis.
Sebanyak 134 donor hadir dan bertekad sepenuh hati untuk menyumbangkan darahnya. Saat melakukan screening kesehatan, terdapat 116 pendonor yang lolos dan bisa mendonorkan darahnya, 18 yang belum berhasil dikarenakan kondisi kesehatan menurun atau belum memenuhi syarat saat pengecekan hemoglobin dan tensi darah.
Pengecekan kolesterol, asam urat dan gula darah setelah donor darah dilakukan.
Tujuan diadakan baksos donor darah adalah untuk membantu PMI dalam memenuhi kebutuhan darah di masa pandemi seperti ini, sekaligus mengajak warga sekitar daerah untuk bersumbangsih setetes darah untuk kemanusiaan.
“Saya merasa senang dapat donor di sini karena panitianya ramah-ramah sejak awal masuk dan dipandu harus ke mana dahulu, jadi saya nggak bingung walaupun untuk pertaman kali saya donor di sini. Biasanya saya donor di PMI atau dari kantor kerja saya, kelihatannya semua berjalan lancar dan teratur,” tutur Dini Octavia salah satu donor.
Editor: Metta Wulandari