Setiap Tanggung Jawab Merupakan Kesempatan untuk Bertumbuh

Jurnalis : Meta Sari (Tzu Chi Batam), Fotografer : Freddy, Supardi, Winsen (Tzu Chi Batam)
Selain merupakan yayasan social kemanusiaan, Tzu Chi juga merupakan tempat pelatihan diri bagi setiap anggotanya.

Di pagi hari yang cerah, tepatnya Minggu, 3 September 2023, Tzu Chi Batam mengadakan Pelatihan Relawan Abu Putih ke-4. Panitia pelatihan kali ini merupakan relawan dari komunitas Hu Ai Tiban Uma yang sudah mempersiapkan kegiatan ini dari beberapa minggu sebelumnya. Sungguh sangat menyenangkan bisa kembali berkumpul untuk melakukan pelatihan ini. Jumlah panitia dan peserta pelatihan kali ini mencapai 144 orang, di antaranya 43 orang tunas relawan (rompi) yang akan dilantik dan 44 orang relawan Abu Putih Tzu Chi.

Tema pelatihan yang dibawakan oleh Agus Lee selaku ketua pelatihan kali ini adalah Bersemangat di Jalan Bodhisatwa, Mengemban Tanggung Jawab, Mengurangi Penderitaan Dunia. Awal acara, peserta dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas Keindahan Budaya Humanis Tzu Chi dan Tata Krama Buddhis. Kemudian kelas kembali digabungkan. Setelah selesai materi pertama, pelatihan diikuti dengan materi bertema Ajaran Jingsi, Mazhab Tzu Chi.

Tim isyarat tangan terdiri dari relawan pria membawakan isyarat tangan lagu Zhen Xin Ying Xiong atau Pahlawan Yang Tulus.

Ketelandan merupakan kunci bagi Ru Xin dalam mengajak orang terdekatnya untuk menjadi relawan bahkan menjadi Komite Tzu Chi.

Acara dilanjutkan dengan mengundang relawan Komite Tzu Chi dari Tanjung Balai Karimun yaitu Sukmawati atau yang lebih dikenal dengan Ru Xin. Beliau membawakan materi Mengemban Tanggung Jawab dan Komitmen di Jalan Tzu Chi. Beliau mengatakan bila ada niat tulus dimana pun pasti ada jalannya.

“Mengerjakan Misi Tzu Chi dibilang susah ya tidak, dibilang gampang juga tidak, yang penting bila ada sebuah jalinan jodoh maka perlu digenggam. Jangan melewatkan setiap kesempatan bagi kita untuk terlibat,” kata Ru Xin berpesan.

Hardy berharap para peserta berani mengemban tanggung jawab di Tzu Chi.

Materi berikutnya dibawakan oleh Hardy, relawan Komite dari Selatpanjang. Hardy awalnya merasa takut membuat kegiatan karena takut tidak ada yang hadir, akan tetapi relawan komite Batam Djaya Iskandar selalu memotivasi beliau untuk berani. Bila takut maka tidak ada ilmu atau pengalaman yang didapat dan juga bila tidak membuat acara, bagaimana orang bisa hadir. Hardy sekarang memahami sebelum mencoba sudah merasa tidak mampu, bagaimana bisa maju, sehingga Hardy selalu aktif melakukan kegiatan yang positif untuk menggalang lebih banyak relawan yang mau berkontribusi.

Di Tzu Chi tidak ada pahlawan sendiri, seperti semut kecil yang saling bekerja sama untuk mengangkat beban besar, Hardy mengingatkan agar relawan perlu selalu mawas diri, tidak merasa diri paling hebat atau menjadi sombong.  Pada setiap kegiatan ataupun tanggung merupakan kesempatan untuk saling belajar. Belajar dari kekurangan, jangan saling menyalahkan, sehingga lain kali bisa lebih baik. Yang penting ada belajar.

Bun Hiong, relawan Komite Tzu Chi Batam merasa terharu hingga meneteskan air mata melihat video yang menampilkan para relawan di Selat Panjang memungut sampah yang benar-benar kotor saat kegiatan pelestarian lingkungan. Selama ini beliau hanya mendengar cerita tanpa melihat sehingga saat video ditampilkan, sangat menyentuh hati beliau.

Pelatihan Abu Putih kali ini melantik sebanyak 43 orang relawan rompi.

Salah seorang peserta, Anita Koh, relawan yang baru dilantik pada pelantikan hari ini, awal jalinan jodoh beliau bergabung dengan Tzu Chi adalah saat melihat para relawan yang berseragam sehingga membuat beliau tergugah untuk bergabung dalam barisan Tzu Chi dan dimulai dari kegiatan awalnya yaitu mengikuti kunjungan kasih. Hari ini beliau pertama kali mengikuti pelatihan Abu Putih pertama kali dan mendapatkan  kesan batin yang mendalam saat pelatihan ini. Anita sangat terkesan dengan kata-kata Hardy Shixiong yang membuat beliau lebih bisa menyediakan banyak waktu dan tenaga untuk bersumbangsih dalam misi Tzu Chi.

Kegiatan pelatihan ditutup dengan pesan cinta kasih dari Nelly selaku Wakil He Qi Batam. Beliau kembali mengingatkan tekad awal para peserta saat bergabung bersama Tzu Chi agar selalu bisa dipertahankan. “Jangan hanya semangat di awal dan kendor setelah memakai seragam Tzu Chi, tetapi harus terus bisa mempertahankan semangat ini,” tegas Nelly berpesan. Tzu Chi dari kita semua dan untuk kita semua sehingga setiap relawan yang hadir diharapkan bisa menjadi bagian dari setiap kegiatan Tzu Chi.

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Tangan Menengadah Itu Kini Berbalik Arah

Tangan Menengadah Itu Kini Berbalik Arah

13 Oktober 2015 Berawal dari penerima bantuan Tzu Chi, Hong Ju Jen bersama kedua putrinya bertekad menapaki jalan Bodhisatwa dunia untuk membantu sesama. Semakin terkukuhkan kala ketiganya mengikuti Pelatihan dan Pelantikan Relawan Biru Putih 2015 yang digelar pada 9-11 Oktober 2015 di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
Mewariskan Pembabaran Dharma Tanpa Suara

Mewariskan Pembabaran Dharma Tanpa Suara

05 Juli 2024

Minggu, 23 Juni 2024, komunitas He Qi Angke dan Pluit mengadakan kegiatan Pelatihan Relawan Abu Putih ke-3 di ruang Fu Hui Ting, Aula Jing Si, yang diikuti oleh 72 orang peserta dan 67 orang panitia. 

Bersama Melatih Diri dan Bersumbangsih

Bersama Melatih Diri dan Bersumbangsih

30 Agustus 2016

Kerja sama terus dilakukan Ehipassiko School dan Yayasan Buddha Tzu Chi sesuai dengan visi dan misi keduanya. Guru-guru dan staf sekolah Ehipassiko pun mengikuti Pelatihan Relawan Abu Putih untuk mendalami visi misi dan budaya humanis Tzu Chi.

Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -