Setiap Tetes Darah Merupakan Wujud Cinta Kasih

Jurnalis : Rina Dewi (Tzu Chi Batam), Fotografer : Supardi (Tzu Chi Batam)
Tzu Chi Batam kembali mengadakan Donor Darah pada 18 April 2021.

Master Cheng Yen selalu mengingatkan kepada para muridnya agar senantiasa menjalin jodoh baik dengan sesama karena pada hakikinya tiada manusia yang bisa hidup lebih berarti tanpa bersosialisasi. Cinta kasih, welas asih, dan kepedulian terhadap sesama harus diwujudkan dalam tindakan nyata agar kehidupan menjadi bermakna.

Berdonor darah merupakan salah satu pewujudan cinta kasih, welas asih, dan kepedulian terhadap sesama dalam tindakan nyata. Setetes darah yang dikumpulkan dari pendonor sangatlah berarti bagi mereka yang membutuhkannya.

 

drg Juanna memeriksa dan mewawancarai setiap calon donor yang memasuki area kegiatan.

Melihat betapa pentingnya kebutuhan penyediaan darah, Tzu Chi Batam bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) melaksanakan donor darah rutin setiap 12 pekan sekali. Bertepatan pada bulan Ramadan, pada Minggu 18 April, Tzu Chi Batam melaksanakan kegiatan donor darah yang kedua kalinya di 2021. Donor darah digelar di Halaman Logistik, Aula Jing Si Batam.

Mengedepankan keamanan dan ketertiban untuk mewujudkan kenyamanan bersama merupakan prinsip yang selalu diperhatikan relawan Tzu Chi. Dua pekan sebelum kegiatan, para relawan bersama tim TIMA dan tim PMI sudah melaksanakan rapat koordinasi, memastikan semua persiapan dan standar opersional prosedur (SOP) dari PMI serta protokol kesehatan diterapkan dengan sebaik mungkin.

 
Area mengisi formulir dan pengecekan kesehatan oleh anggota TIMA dan petugas PMI.

Drg. Juanna Soehardy, koordinator dari TIMA mengatakan, terdapat beberapa tahapan prosedur yang harus ditempuh oleh para calon pendonor sebelum diperbolehkan untuk donor darah. Tahap pertama yaitu mencuci tangan dan menjalani screening berupa pengecekan suhu dan wawancara singkat dengan petugas TIMA dengan menjawab beberapa pertanyaan.

Pertanyaan tersebut yaitu apakah peserta ada menjalani vaksinasi dan belum lebih dari 1 bulan? apakah ada keluhan demam/batuk/pilek? apakah pernah melakukan perjalanan ke luar kota dalam 14 hari terakhir? apakah pernah positif Covid-19? Jika ya, Apakah sudah lebih dari 1 bulan setelah dinyatakan sembuh? Jika lolos dari semua pertanyaan, maka diperkenankan untuk lanjut ke meja pendaftaran. Terakhir, calon donor yang tidak menggunakan masker medis akan diberi masker medis oleh petugas TIMA.

 

Seorang Bhikku dari pulau seberang menyempatkan diri untuk mengikuti kegiatan donor darah Tzu Chi.

Tahap kedua yaitu pendaftaran dan mengambil kartu nomor antrean peserta. Kemudian mereka diarahkan untuk melengkapi formulir questioner calon donor yang disediakan PMI. Tahap selanjutnya yaitu melakukan timbangan berat badan, pengecekan tekanan darah oleh petugas TIMA dan kadar hemoglobin oleh petugas medis PMI. Calon donor harus berusia 17 hingga 60 tahun dan memiliki berat badan lebih dari 45 kg untuk pria dan 48 kg untuk wanita. Tekanan darah yang normal yaitu berkisar 100/70–150/90 mmHg diimbangi dengan kondisi klinis yang sehat. Sedangkan kadar hemoglobin berkisar 13– 16 g/dL.

Setiap calon donor yang dinyatakan lolos melalui tiga tahap tersebut baru diarahkan ke ruang antre dan melaksanakan donor darah yang dibantu oleh petugas medis PMI dan beberapa relawan Tzu Chi. Setelah selesai, mereka diarahkan duduk dan istirahat sebentar. Suvenir kemudian dibagikan kepada mereka sebelum meninggalkan lokasi kegiatan.

 

Yasin, Wakil Koordinator Kegiatan, lega jumlah donor tidak berkurang drastis akibat puasa dan vaksinasi.

Kegiatan berlangsung selama tujuh jam dari pukul 09.00–16.00 WIB, melibatkan sebanyak 32 relawan, 12 anggota TIMA (Tzu Chi International Medical Association) dan 7 petugas medis PMI. Darah yang berhasil dihimpun sebanyak 145 kantong darah (Golongan darah A : 35, B : 28, AB : 17 dan O : 65) dari 176 peserta yang mendaftar sebagai calon pendonor darah.

Yasin, wakil koordinator dari kegiatan merasa senang karena ternyata donoryang berpartisipasi melampaui ekspektasinya. Peserta tidak berkurang drastis sehubungan dengan bulan puasa dan program vaksinasi Covid-19 dari pemerintah. Sesuai SOP dari PMI, calon donor yang menerima vaksinasi baru boleh berdonor setelah melewati 1 bulan. Yasin juga merasa terharu dan kagum akan keseriusan dan semangat dari para relawan, tim TIMA dan tim PMI dalam penyelenggaraan kegiatan ini.

 

Martini mengutarakan puasa tidak menghambatnya untuk bersumbangsih bagi sesama.

Salah satu peserta yang lolos sebagai donor mengaku kalau bulan puasa tidak menjadi hambatan baginya untuk saling berbagi. “Selain karena ini sudah waktunya, kan pasti banyak yang butuh darah ya. Kalau buat saya sih merasa puasa nggak menjadi halangan karena saya rasa segar-segar saja,” ujar Martini dengan sukacita. Ia yang aktif berpartisipasi sebagai pendonor darah kini telah mendonorkan darahnya sebanyak empat puluh kali.

Beginilah pewujudan cinta kasih dan welas asih yang sesungguhnya. Tanpa alasan, tanpa syarat dan tanpa beban.

Share Blood, Share Life, Share Smile

Berbagi Darah, Berbagi Kehidupan, Berbagi Senyuman. 

Editor: Khusnul Khotimah
 

Artikel Terkait

Setetes Darah Cinta Kasih

Setetes Darah Cinta Kasih

12 Desember 2018
Minggu, 9 Desember 2018, dalam rangka menyebarkan visi misi Tzu Chi kepada masyarakat Kota Medan, relawan Tzu Chi Medan Selatan bekerja sama dengan pihak Prime One School dan Palang Merah Indonesia mengadakan baksos donor darah untuk pertama kalinya di Prime One School.
Setetes Darah Untuk Kehidupan

Setetes Darah Untuk Kehidupan

22 Agustus 2022

Sebanyak 65 pendonor berhasil mendonorkan darahnya pada kegiatan yang digelar Tzu Chi Palembang di Kelenteng Tridharma Ciu Pek Keng Jl. Sungai Itam, Kec. Ilir Barat. I, pada Minggu, 14 Agustus 2022.

Donor Darah itu Membahagiakan

Donor Darah itu Membahagiakan

14 Juni 2016

Komunitas Hu Ai Jelambar bekerja sama dengan Rumah Sakit Fatmawati Jakarta menggelar kegiatan donor. Kegiatan kali ini berhasil mengumpulkan sebanyak 53 kantong darah dari 59 pendonor.

Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki potensi yang tidak terhingga.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -