Seuntai Kasih dari Jakarta
Jurnalis : Djunarto (He Qi Timur), Fotografer : Johan Kohar (He Qi Timur)Relawan Tzu Chi dari He Qi Selatan dan Hu Ai Kelapa Gading bercengkrama dan bergembira bersama anak-anak Panti Santo Yusuf, Sindanglaya, Puncak, Jawa Barat. |
| ||
Setibanya di lokasi acara, seluruh relawan dari tim konsumsi Hu Ai Kelapa Gading segera menurunkan barang-barang yang dibawa dari Jakarta. barang-barang itu kemudian ditata rapi dan dihangatkan dengan pemanas yang telah dipersiapkan. 15 menit kemudian, tim dokter TIMA (Tzu Chi International Medical Association) dari Indonesia pun berdatangan di lokasi acara. Mereka kemudian segera menempati bagian pengobatan umum, spesialis kulit dan spesialis gigi dan mulut. Saat itu, jumlah dokter yang bergabung sebanyak 25 orang. para dokter ini ke lokasi ada yang datang sendiri maupun bersama dengan rombongan, dan semua itu dilakukan dengan sukarela. Kasih itu indah Maka tak heran, para orangtua ini kadang-kadang seminggu sekali datang menjenguk anak mereka. saat kunjungan itu, para orangtua ini pun lantas mendapati bahwa anak mereka telah banyak berubah. Samuel (12) misalnya, mestinya dia sudah harus duduk di bangku SMP kelas 1, namun karena tertinggal kelas sebanyak 2 kali maka dia harus bangga masih duduk di bangku sekolah kelas 5 SD. "Saya akui waktu di rumah saya tidak pernah belajar, namun hanya bermain dan bermain saja," kata Samuel dengan nada sedikit menyesal. "Dan kini saya sudah berada di sini 1 tahun lamanya dan dititipkan oleh orang tua saya kemari, supaya saya bisa berubah," katanya lagi. Pada mulanya, dia tidak kerasan berada di panti, namun sesudah 1 minggu lamanya, dia mendapati dirinya banyak sekali memiliki teman. Sekarang, dia pun sudah sangat betah berada di panti untuk belajar mengubah tabiatnya dan belajar dengan giat di sekolah.
Ket : - Seorang anak panti tampak sedang diwawancarai oleh Bernadetha, reporter dari DAAI TV. (kiri) Dia pun mengakui semua perbuatan masa lalunya, dan sekarang kelihatan sudah sangat enjoy berada di sini. "Saya sudah naik kelas loh," kata Samuel dengan senyum penuh kemenangan. Menurut bapak dan ibu asrama, setiap 10 anak-anak panti dipimpin oleh satu ibu atau bapak asrama, agar supaya lebih terarah dalam membimbing anak-anak tersebut. Jam makan, jam belajar, jam tidur diatur dan semua itu diatur dengan memberikan sedikit kelonggaran agar anak-anak tidak mudah ngambek. "Pernah loh, ada yang mencoba untuk kabur dari tempat ini, terutama anak yang dititipkan orangtuanya ke sini, namun sesudah diberikan bimbingan, sekarang malah tidak mau pulang, dan tetap melanjutkan sekolahnya disini," ujar Fransiskus (37) dengan mimik penuh senyum. Penghayatan makna Tak terasa, relawan Tzu Chu Hu Ai Kelapa Gading pun sudah harus berpamitan pulang. Pelajaran yang dapat kami petik pada hari itu sangat banyak. Tiada yang lebih indah selain mengasihi sesama, itulah pelajaran terbesar yang kami peroleh pada hari itu. Good luck dan selamat belajar untuk semua anak-anak panti.
| |||
Artikel Terkait
Suara Kasih: Membangun Keteladanan bagi Keluarga
11 Juni 2013 Sungguh, kehidupan manusia tidak kekal dan bumi pun rentan. Ditambah lagi, tiada orang yang tahu kapan ketidakkekalan akan terjadi. Karena itu, Buddha selalu berharap manusia bisa meningkatkan kesadaran. Janganlah kita selalu membuat perencanaan untuk ratusan tahun mendatang.Kebakaran di Kawasan Braga, Relawan Tzu Chi Bandung Sigap Salurkan Paket Bantuan
07 Februari 2024Kebakaran melanda pemukiman padat penduduk di kawasan Braga, Kota Bandung pada Jumat 2 Februari 2024. Para relawan Tzu Chi Bandung pun bergegas menyalurkan paket bantuan.