Siapa Pun Bisa Menjadi Pahlawan Bumi

Jurnalis : Beby Chen (Tzu Chi Medan), Fotografer : Imelda, Nuraini Loris (Tzu Chi Medan)
 

foto
Sebelum memulai kegiatan pelestarian lingkungan, relawan mengajak warga Komplek Brayan Prima untuk melakukan senam Hoo La La bersama.

Pada tahun 1990, Master Cheng Yen dalam salah satu ceramahnya mengimbau para peserta agar menggunakan sepasang tangan mereka yang sedang bertepuk tangan untuk melakukan pelestarian lingkungan yaitu memilah sampah. Seruan ini menjadi misi pelestarian lingkungan Tzu Chi yang kemudian dijalankan oleh insan Tzu Chi seluruh dunia.

 

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Cabang Medan, pada tanggal 15 Desember 2013 menyelenggarakan kegiatan pelestarian lingkungan di Jln K.L.Yos Sudarso Komplek Brayan Prima, Medan. Lewat kegiatan ini, relawan berharapan untuk merekrut lebih banyak Bodhisatwa, menjalin jodoh baik, memupuk kehangatan dan kekeluargaan antara para relawan dengan warga.

Setelah doa bersama, para relawan mengajak warga komplek untuk melakukan senam Hoo La La sebagai pemanasan sebelum kegiatan pemilahan daur ulang dimulai. Tepat pukul 08.30 WIB, sebagian warga mulai berdatangan mengantarkan sampah daur ulang ke lapangan bulu tangkis Brayan Prima yang saat itu dijadikan sebagai posko daur ulang sementara.

Para Pahlawan Bumi
Tidak hanya para relawan dan warga yang terlihat dalam proses pemilahan sampah daur ulang, ternyata para Bodhisatwa cilik juga tidak mau kalah untuk menjadi pahlawan bumi. Mereka sangat antusias  dan penuh sukacita dalam melakukannya. “Besok datang lagi ya,” tutur seorang Bodhisatwa cilik kepada salah satu relawan.

foto   foto

Keterangan :

  • Warga bersama dengan relawan memilah sampah daur ulang yang terkumpul dari rumah-rumah warga di sekitar komplek (kiri).
  • Dalam kegiatan pelestarian lingkungan, semua peserta juga berdoa untuk keselamatan dan ketentraman hidup di dunia (kanan).

Kegiatan ini juga didukung oleh Yani yang merupakan Kepala Lingkungan setempat. “Kegiatan ini sangat bagus, dengan adanya kegiatan ini sampah-sampah yang tadinya dibuang ternyata bisa dimanfaatkan. Yayasan Buddha Tzu Chi sangat membantu pemerintah dalam melaksanakan program pelestarian lingkungan dan berharap semoga semakin banyak masyarakat yang sadar akan pelestarian lingkungan,” ujar Yani.

Kehangatan yang Tak Terlupakan
Kedatangan para relawan Tzu Chi sangat disambut hangat oleh warga komplek. Salah seorang warga komplek separuh baya yang bernama Ationg yang telah turut membantu dari pagi sampai kegiatan selesai berharap, “Jangan hanya datang sekali, tapi akan ada kedua kali dan seterusnya. Kami warga Brayan Prima sangat mendukung sepenuhnya acara seperti ini,” ungkap Ationg.

Salah satu relawan mengatakan, “Kegiatan kali ini sangat penuh berkah dan penuh kehangatan. Dimana warga komplek menyambut para relawan seperti menyambut keluarganya sendiri datang dari jauh. Beberapa hal yang telah dipersiapkan oleh relawan, juga disiapkan oleh para warga, misalnya menyediakan konsumsi sehingga menambah variasi makanan dan menyediakan transportasi tambahan untuk mempermudah  mengangkut barang-barang daur ulang yang berat (seperti alat-alat elektronik, besi dan karton) dari rumah ke posko daur ulang.”

Usai sosialisasi pelestarian lingkungan dan sharing bersama warga, kegiatan pelestarian lingkungan tersebut ditutup dengan memperagakan isyarat tangan yang berjudul Satu Keluarga  dan Lang Lang Co Huan Bo (Setiap Orang melakukan Daur Ulang).

Melalui kegiatan pelestarian lingkungan ini bersama-sama “Mengubah sampah menjadi emas, emas menjadi cinta kasih, cinta kasih menjadi aliran jernih, aliran jernih mengelilingi dunia”.

  
 

Artikel Terkait

Baksos Degeneratif Lanjutan

Baksos Degeneratif Lanjutan

10 Maret 2016

Tzu Chi mengadakan baksos degenerative lanjutan yang digelar di Sekolah Surya Dharma, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada tanggal 28 Februari 2016. Sebanyak 12 tim medis Tzu Chi bersama 3 orang perawat dari Puskesmas setempat dan 54 relawan Tzu Chi berhasil melayani 47 pasien.

Jalinan Kasih Penuh Suka Cita di Tanjung Priok

Jalinan Kasih Penuh Suka Cita di Tanjung Priok

26 April 2017

Senin 24 April 2017 bertepatan dengan hari libur nasional Isra Mi’raj. Pagi itu, sekitar 60 insan Tzu Chi dan tujuh muda-mudi Tzu Chi komunitas He Qi Timur, Hu Ai Kelapa Gading sudah berkumpul di pelataran parkir Gereja Katolik Fransiskus Xaverius, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Mereka bersiap membagikan 1.193 paket beras 10 kg kepada warga lingkungan paroki gereja dan wilayah di sekitarnya.

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-117: Tekad Tulus Ingin Membantu Sesama

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-117: Tekad Tulus Ingin Membantu Sesama

29 Maret 2017

Melihat kesungguhan relawan kala proses baksos berlangsung, Suhendra mengaku tidak terbiasa. “Kami diperlakukan sangat baik sama bapak dan ibu di sini. Mereka (relawan Tzu Chi) tidak hanya merawat pasiennya tapi juga memperhatikan keluarga pasien. Seperti kami kemarin disediakan makan, diingatkan juga untuk makan, semua dengan ramah,” kata sopir angkutan umum Kota Bogor ini sembari tersenyum.

Lebih mudah sadar dari kesalahan yang besar; sangat sulit menghilangkan kebiasaan kecil yang buruk.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -