Siklus Cinta Kasih di Tanjung Pinang

Jurnalis : William (Tzu Chi Perwakilan Batam), Fotografer : Celia (Tzu Chi Perwakilan Batam)


Tiga orang relawan Tzu Chi Batam juga berturut serta dalam kegiatan donor darah kali ini, salah seorangnya ialah Soehartieny shijie.

“Kita tidak mampu mengendalikan panjangnya sebuah kehidupan, namun kita mampu dan mengembangkan potensi dalam kehidupan bermanfaat bagi banyak orang.” - Kata Perenungan Master Cheng Yen -

Pada tanggal 20 April 2014, relawan Tzu Chi Tanjung Pinang kembali menggelar aksi donor darah di Kota Tanjung Pinang. Setelah menyelenggarakan aksi donor darah rutin selama 1 tahun, benih-benih kebajikan Yayasan Buddha Tzu Chi di Tanjung Pinang telah tumbuh dan berkembang dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain penyelenggaraan acara yang semakin mandiri, jumlah pendonor yang terus bertambah, dan Celengan Bambu Tzu Chi.

Aksi donor darah pertama kali Tzu Chi di Tanjung Pinang dimulai pada bulan April 2013. Pada saat itu, relawan Tzu Chi Tanjung Pinang masih dibimbing oleh relawan Tzu Chi Batam dalam penyelenggaraan kegiatan donor darah yang pertama kali itu. Hingga sekarang, relawan Tanjung Pinang sudah semakin siap dan mandiri dalam penyelenggaraan acara. Mulai dari tata hias lokasi hingga acara kegiatan donor kali ini, semuanya dilakukan oleh relawan Tanjung Pinang sendiri.

Mulai dari tata hias lokasi hingga acara kegiatan donor kali ini, semuanya dilakukan oleh relawan Tanjung Pinang sendiri.

Ada sebanyak 100 orang warga yang mendaftarkan diri mereka pada kegiatan donor darah kali ini.

Jumlah pendonor yang bertambah juga menunjukkan bahwa Tzu Chi semakin disambut baik oleh masyarakat Tanjung Pinang. Pada aksi donor darah yang diadakan pertama kali, relawan berhasil mengumpulkan 50 bungkusan darah cinta kasih dari 83 warga yang mendaftarkan diri. Hingga donor darah yang kelima kali ini, jumlah bungkusan darah yang terkumpul telah mencapai 80 dari 100 orang warga setempat.

Pada setiap kegiatan donor darah, relawan selalu memperkenalkan Tzu Chi kepada para peserta melalui kisah Master Cheng Yen beserta Celengan Bambu. Setelah mendengarkan kisah awal Tzu Chi dan Master Cheng Yen, mereka juga diajak untuk menanamkan kebiasaan ‘1 hari 1 kebajikan’ melalui celengan bambu. Setelah beberapa bulan kemudian, celengan bambu yang sudah terisi penuh dengan niat kebajikana akan dikembalikan kepada relawan Tzu Chi Tanjung Pinang.

Selain mengadakan kegiatan donor darah, relawan juga senantiasa mengajak para peserta untuk membangun kebiasaan 1 hari 1 kebajikan melalui celengan bambu.

Buletin Tzu Chi juga merupakan salah satu media yang paling mudah untuk memperkenalkan Dunia Tzu Chi kepada para peserta donor darah.

Banyak diantara masyarakat setempat yang menanggapi celengan bambu dengan positif, salah satunya Henki Gunawan. Beliau merupakan salah seorang peserta donor darah kali ini. Setelah dijelaskan tentang dunia Tzu Chi dan semangat Celengan Bambu, beliau juga terkesan dan ikut menanamkan kebajikan. “Saya dijelasin tentang celengan bambu yang artinya dengan berdana sedikit saja kita dapat memberikan manfaat besar bagi orang lain,” ujar beliau. “Kesan saya bagus hari ini dan saya siap untuk berpartisipasi selama kita mampu dan bisa,” jelas beliau.

Selain itu, semangat celengan bambu yang diteruskan ini juga berperan sebagai pintu masuk bagi masyarakat setempat untuk menjadi relawan Tzu Chi. Salah satunya ialah Ridwan Shixiong. Ia mengenal dan bergabung di dalam Tzu Chi setelah ditawari sebuah celengan bambu oleh temannya. Dengan cara yang sama, beliau juga kembali menginspirasi para peserta pada kegiatan kali ini untuk mulai bersumbangsih melalui celengan bambu. “Kita tawarkan kepada para peserta bahwa selain donor darah, kita juga ada kegiatan bernama celengan bambu, dimana dana untuk mendirikan Tzu Chi itu pertama kalinya juga bermula dari celengan bambu, bukan dari uang langsung,” jelas beliau. “Kemudian, kita juga tawarkan kepada mereka untuk membawa pulang dan terserah mau tabung berapa sehari yang penting setiap hari gitu, sampai penuh kita akan tukar yang kosong, yang penuh itu kita akan untuk melakukan sosialisasi,” sambungnya.

Meskipun kegiatan rutin Tzu Chi di Tanjung Pinang masih terbatas pada donor darah, namun hal ini merupakan awal bermulanya siklus cinta kasih yang akan terus berulang dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat. Dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan secara rutin ini, relawan Tzu Chi Tanjung pinang dapat terus menjalin jodoh baik dengan masyarakat setempat. Masyarakat semakin tertarik untuk bergabung dalam serangkaian kegiatan Tzu Chi yang akhirnya akan menuntun mereka untuk menjadi salah seorang Bodhisatwa dunia.


Artikel Terkait

Donor Darah untuk Kemanusiaan

Donor Darah untuk Kemanusiaan

13 Maret 2023

Dengan semangat gotong royong, para relawan Tzu Chi di Xie Li Kemuning kembali menggelar donor darah yang bekerjasama dengan PMI Kota Palembang, Minggu 12 Maret 2023. Donor darah kali ini digelar di Institut Teknologi dan Bisnis PalComTech.

Menghimpun Hati Warga Tanjung Balai Melalui Baksos Donor Darah

Menghimpun Hati Warga Tanjung Balai Melalui Baksos Donor Darah

26 Juli 2022

Benih yang telah tersemai di hati warga Tanjung Balai melalui sosialisasi relawan, memberi semangat relawan Tzu Chi Medan dan Tebing Tinggi untuk gelar donor darah yang pertama kalinya di Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara.

Kita Sehat, Mereka Selamat

Kita Sehat, Mereka Selamat

28 April 2015
Alasannya, Susanto mengaku dengan berdonor dapat membantu kelancaran sirkulasi darah sehingga membuat tubuh donor lebih sehat. Pengakuan Susanto ini selaras dengan slogan dari PMI sendiri yaitu “Kita Sehat, Mereka Selamat”. “Ada kepuasan pribadi karena ada kesempatan membantu sesama. Sehingga kita mengulangi perbuatan baik ini dan mengajak orang lain untuk ikut serta,” tambah Susanto.
Memberikan sumbangsih tanpa mengenal lelah adalah "welas asih".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -