Silaturahmi yang Penuh Kehangatan dan Sukacita

Jurnalis : Tony Honkley(Tzu Chi Medan), Fotografer : Hasan Tiopan, Ryanto Budiputra(Tzu Chi Medan)

doc tzu chi indonesia

Kumpul bersama Gan En Hu yang digelar Tzu Chi Medan pada Minggu, 7 Januari 2018 juga diramaikan dengan penampilan isyarat tangan para xiau pu sa.

Mengawali tahun 2018 dengan penuh semangat dan menciptakan berkah, sebanyak 63 relawan Tzu Chi Medan berkumpul di Pujasera Rose Garden, Minggu, 7 Januari 2018. Kali ini agendanya adalah  kumpul bersama dengan Gan En Hu atau keluarga penerima bantuan Tzu Chi. Acara ini dihadiri oleh 221 orang baik dari Medan dan juga Lubuk Pakam.

Acara dimulai pukul 09.30 WIB yang dibuka oleh dua orang MC yakni Tony Honkley dan Jessica.  Lim Ik Ju sebagai Ketua Hu Ai Medan Timur kemudian melanjutkan dengan menyampaikan kata sambutan.

“Tujuan hari ini mengumpulkan Gan En Hu adalah untuk mempererat hubungan tali silaturahmi dengan relawan Yayasan Buddha Tzu Chi. Acara hari ini ada pembagian Parsel, sharing dari keluarga yang dibantu, dan pembagian Angpau. Harapan dari acara ini adalah agar keluarga yang dibantu bisa membantu orang lain kembali,” ujar Djuli Daud selaku koordinator acara kepulangan Gan En Hu pada hari itu.

doc tzu chi indonesia

Anak Asuh dari Sekolah Dharma Bakti Lubuk Pakam memperagakan dua lagu isyarat tangan untuk menghibur para undangan.

doc tzu chi indonesia

Sharing dari Gan En Hu tentang titik balik menjadi relawan Pelestarian lingkungan.

Sementara itu Handra, salah satu pembicara memberikan gambaran sejarah singkat Yayasan Buddha Tzu Chi dan sejarah tentang Celengan Bambu yang merupakan semangat dari organisasi yang telah menyebar ke lebih dari 50 negara ini. Penjelasannya membuat para Gan En Hu mengerti dan mengenal lebih dalam apa saja yang telah dilakukan oleh Tzu Chi dan diharapkan agar para Gan En Hu senantiasa bersyukur dengan apa yang telah mereka terima.

Sementara itu, ada juga sharing dari Ibu Riana, orang tua tunggal dari anak asuh yakni Cornelius Austin dan Cornelia Valeri. Ia menceritakan jodoh awal mengenal Tzu Chi. Saat itu kondisinya ia telah menunggak biaya sekolah anaknya selama tiga bulan, dan hampir dikeluarkan dari sekolah. Jalinan jodoh dengan Tzu Chi ini telah terjalin 2,5 tahun lamanya, dan untuk mensyukuri hal ini, Riana sekarang telah menjadi relawan pelestarian lingkungan di Depo Mandala dan menjadi seorang donatur.

“Harapan saya agar semua teman-teman yang dibantu Tzu Chi juga bisa datang ke depo hari Minggu ikut bersama membantu,” ujar Riana.

doc tzu chi indonesia

Radit (6) turut menyanyikan sebuah lagu dengan penuh keceriaan.

doc tzu chi indonesia

Para Relawan dengan hati suka cita menghidangkan makanan sederhana dengan penuh kehangatan dan cinta kasih.

Kasus lain yang dibagikan adalah kisah yang dialami  Radit. Ibunda Radit bercerita tentang penyakit yang diderita oleh anaknya dan hampir merenggut nyawa anaknya. Radit (6) adalah anak ke-4 dari 4 bersaudara yang sangat kuat menghadapi penyakit yang dideritanya yakni TB yang kemudian menjadi radang otak. Kondisi Radit sekarang sudah membaik serta telah pulih. Sewaktu tampil di atas pentas, Radit sempat menyanyikan sebuah lagu kesukaannya untuk semua peserta dengan penuh keceriaan.

Di sela-sela acara para xiau pu sa atau bodhisatwa cilik, tidak ketinggalan mereka menampilkan dua buah lagu dengan judul Gan Xie serta La Che Xiang Quan Zhow. Para xiau pu sa adalah murid-murid dari Kelas Budi Pekerti Kata Perenungan yang berlokasi di Depo Mandala. Selain itu tampil juga anak-anak dari Sekolah Dharma Bakti yang berada di Lubuk Pakam. Penampilan mereka sungguh menghibur para peserta dan menambah keceriaan dengan tampilnya dewa keberuntungan, Chai Sen Ye, membagikan angpau kepada para peserta untuk mendoakan para peserta agar diberi kesejahteraan dan kesehatan di tahun baru 2018 ini.

doc tzu chi indonesia

Keluarga besar Sekolah Dharma Bakti Lubuk Pakam ikut serta dalam acara kepulangan Gan En Hu.

Tidak ketinggalan Juli, guru dari Perguruan Dharma Bakti Lubuk Pakam memberikan motivasi kepada anak anak asuh Yayasan Buddha Tzu Chi termasuk di dalamnya 38 murid dari Sekolah Dharma Bakti yang turut hadir di acara ini.

“Kami berharap anak-anak ini bisa bersumbangsih kembali walaupun tidak kepada orang lain minimal dia bisa mengerti bahwasanya segala bantuan apapun sedikit atau banyak pun sebenarnya adalah untuk perubahan diri dia sendiri. Dan juga supaya ke depannya bisa membantu orang lain juga,” ucap Juli.

Wujudkan welas asih dengan aksi nyata

-Kata Perenungan Master Cheng Yen-

 

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Bersih-bersih Rumah Oma Lim Kim Hiok

Bersih-bersih Rumah Oma Lim Kim Hiok

05 Juli 2019

Sembilan relawan Tzu Chi Medan membersihkan dan merenovasi rumah Oma Lim Kim Hiok (60), penerima bantuan Tzu Chi pada Sabtu, 29 Juni 2019. Relawan dengan hati-hati menaiki lantai dua rumah yang kayunya sudah mulai lapuk.

Berbagi Rasa Syukur dengan Penerima Bantuan

Berbagi Rasa Syukur dengan Penerima Bantuan

12 April 2023

Relawan He Qi Utara 2 menyelenggarakan Gathering Gan En Hu (Penerima bantuan jangka panjang) yang rutin diadakan pada awal bulan di Basement Gedung DAAI TV. 

Mengembalikan Rumah Nyaman Kho Seng Huat (Bag.3)

Mengembalikan Rumah Nyaman Kho Seng Huat (Bag.3)

03 November 2017

Pada Rabu, 1 November 2017, para relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali berkumpul di rumah Kho Seng Huat. Agenda pada hari itu adalah melanjutkan pembersihan rumah miliknya untuk yang ke-3.

Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -