Relawan membantu mengalungkan nomor antrian agar kegiatan sunatan massal berjalan dengan tertib.
“Kebaikan harus diwujudkan dalam tindakan nyata; kebijaksanaan yang tumbuh dari perbuatan baik ini baru benar-benar bermanfaat dalam kehidupan.”
(Kata Perenungan Master Cheng Yen)
Relawan Xie Li Kalimantan Timur (Kaltim) 1 dan 2 turut mendukung perayaan HUT Bhayangkara ke-78 yang digelar oleh Polsek Muara Wahau, salah satunya adalah kegiatan sunatan massal. Kegiatan yang dilakukan pada Rabu (10/7/24) ini dibuka oleh Wakil Bupati Kutai Timur Dr. H. Kasmidi Bulang, S.T., MM dan dihadiri Kapolsek Muara Wahau IPTU Satria Yudha W.R., SE, Ketua Xie Li Kaltim 1 Jhon Oberlin Damanik, Ketua Xie Li Kaltim 2 Hendra O.C. Mapasa, para Ketua Desa, serta tenaga medis TIMA dari berbagai unit turut hadir juga. Tidak lupa 48 relawan gabungan dari Xie Li Kaltim 1 dan Kaltim 2 turut hadir untuk membantu terlaksananya kegiatan sunat massal pada hari itu.
Sunatan massal ini diikuti oleh 64 peserta dari Kecamatan Muara Wahau 2, 43 perserta dari Kecamatan Kongbeng, dan 48 peserta dari Kecamatan Muara Wahau 1, sehingga total 155 peserta yang hadir. Tujuannya adalah untuk memberikan layanan sunat secara gratis kepada anak-anak maupun orang dewasa. Adapun sunat tidak hanya perintah agama bagi umat muslim, namun memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan, seperti menghindari risiko penyakit menular, mencegah infeksi saluran kemih, dan bahkan mencegah kanker.
Dua anak yang bersiap mengikuti sunatan massal.
Tidak luput dari perhatian para relawan, selama proses kegiatan berlangsung relawan selalu memberikan pendampingan dan penyuluhan terkait pentingnya menjaga kesehatan serta kebersihan pribadi setelah menjalani sunat agar anak-anak dapat merawat lukannya dengan baik, dan meminimalkan risiko infeksi.
“Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian pemerintah setempat, Polri dan perusuhaan Sinar Mas, semoga tidak hanya berakhir sampai di sini, namun akan ada aksi-aksi sosial lainnya. Karena perbuatan baik melalui bakti sosial sunatan massal seperti ini, akan membawa berkah kepada setiap orang yang melakukannya, dan memberikan banyak manfaat kepada para peserta sunat khususnya,” ucap Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang, S.T., MM.
Di kesempatan yang sama Kapolsek Muara Wahau IPTU Satria Yudha menyampaikan, bahwa sunatan massal ini merupakan wujud komitmen Polri untuk membantu masyarakat, khususnya keluarga tidak mampu. Dia juga berharap kelak anak-anak menjadi anak yang berbakti pada orang tua, berguna bagi bangsa dan agama.
Memperlengkap kebahagiaan, relawan Xie Li Kaltim 1 dan 2 juga memberikan bingkisan bagi semua peserta sunatan massal sebagai apresiasi untuk mereka yang telah menaklukkan rasa takut dan sakit saat proses sunat.
Aurora Goesman menyerahkan bingkisan untuk peserta seusai menjalani sunatan.
Bayu adalah satu satu peserta sunat yang berumur 8 tahun. Kesempatan mengikuti sunat massal di hari libur sekolahnya menjadi salah satu ajang untuk menaklukkan rasa takutnya. Saat memasuki ruangan sunat, Bayu merasakan ketakutan. Saat dilakukan pembiusan Bayu menangis dan berteriak seraya ingin keluar dari ruangan. Namun dengan kelihaian dan keramahan para tenaga medis yang ahli, tahap demi tahap dilalui dan akhirnya selesai tanpa Bayu terus menangis.
“Sunat tidak sakit ternyata, dokternya baik jadi saya tidak takut. Terima kasih Tzu Chi Sinar Mas dan Polri,” ucap Bayu sambil bermain dengan teman-temannya.
“Alhamdullilah, kamis sangat terbantu. Kegiatan sungguh meringankan beban kami,” ungkap Riswandi orang tua peserta sunat massal.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh relawan Xie Li Kaltim 1 dan 2 yang telah bekerja sama dengan baik selama acara berlangsung. Semoga kegiatan kerjasama antar Tzu Chi Sinar Mas dan Polri terus berlangsung dengan baik, sehingga manfaat dari kegiatan ini dapat memberikan dampak baik untuk masyarakat sekitar,” ucap Ketua Xie Li Kaltim 1 Jhon O. Damanik.
Relawan menyerahkan bingkisan sebagai apresiasi bagi peserta yang telah menaklukkan rasa takut dan sakit saat menjalani sunatan.
Bakti sosial sunatan massal ini tidak sekadar kegiatan medis, tetapi juga sarana untuk mempererat hubungan antara perusahaan, kepolisian, dan masyarakat. Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi contoh positif bagi kerja sama antara berbagai elemen dalam masyarakat. Melalui acara ini, diharapkan anak-anak yang telah disunat dapat tumbuh sehat dan sejahtera, serta mengenang momen ini sebagai bagian dari perhatian dan kasih sayang. Acara ini menjadi bukti bahwa kolaborasi dan kepedulian dapat membawa perubahan positif dan nyata bagi masyarakat. Semoga kegiatan serupa dapat terus dilakukan di masa mendatang, memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat.
Editor: Metta Wulandari