Siswa-siswi Sekolah Silaparamitha Makin Paham Apa Itu Pelestarian Lingkungan

Jurnalis : Beh Guat Ngo (He Qi Pusat) , Fotografer : Susilawati, Beh Guat Ngo (He Qi Pusat)
Noni Thio menjelaskan pentingnya pelestarian lingkungan kepada anak - anak sekolah Silaparamitha. Dennis, salah satu siswa menjelaskan jika sampah di rumahnya juga sudah dipisahkan sesuai jenisnya.

Komunitas relawan Tzu Chi di Xie Li Cipinang  mengenalkan tentang Pelestarian Lingkungan kepada 130 murid sekolah dan orang tua siswa Sekolah Silaparamitha, Jumat 15 Maret 2024  Sebelum memulai sesi sosialisasi, para relawan mengajak anak-anak mempraktikkan isyarat tangan Satu Keluarga.

"Ke depannya Xie Li Cipinang akan membuka titik pilah di sekolah ini, maka hari ini mulai diadakan sosialisasi pentingnya pelestarian lingkungan kepada para murid dan umat. Karena banyak juga yang belum memahaminya" ungkap Fanny Khemadassi, koordinator sosialisasi hari itu.

"Anak-anak boleh tidak kita membuang sampah sembarangan? Sampah di rumah dipisahkan tidak?" Tanya Noni Thio membuka percakapan dengan anak-anak.

"Sampah di rumah dipisah plastik atau yang lainnya, ada beberapa bagian yang basah dan kering," jawab Dennis siswa kelas 3SD.

Naomy menjawab pertanyaan Noni Thio di sesi tanya jawab.

Marcello menjawab tentang 3 dari 5 kebajikan yang dapat dilakukan dalam satu hari.

Sekolah Silaparamita yang terletak di Jalan Cipinang Jaya Raya No 1 ini berdiri sejak tahun 1982 berada di bawah naungan Yayasan Dana Tridharma. Soka Dharma selaku ketua yayasan mengapresiasi kegiatan yang dilakukan para relawan Tzu Chi. "Sudah beberapa kali kami kerjasama dengan Tzu Chi, sama-sama yayasan amal, bekerja untuk membantu sesama yang membutuhkan, sangat senang bisa menjalin jodoh dengan Tzu Chi," ungkapnya.

Untuk menarik minat para siswa, sosialisasi diisi dengan sesi tanya jawab, "Tadi saya sudah ceritakan 1 hari 5 kebajikan, adik-adik coba sebutkan 3 saja" tanya Noni Thio, "Saya bisa, makan sayur, hemat listrik, hemat air " jawab Marcello kelas 6 SD.

Fanny Khemadassi berbincang dengan Pak Soka Dharma mengenai kelanjutan pelestarian lingkungan di lingkungan sekolah.

Para relawan mengajak anak – anak mempraktikkan isyarat tangan lagu Satu Keluarga.

"Apa dampak pemanasan global terhadap kutub Utara?" Pertanyaan selanjutnya yang Noni Thio ajukan, "Es mencair, jadinya banjir" jawab Naomy kelas 3SD.

Terlihat anak-anak antusias dan bertekad untuk mulai menerapkan pola pemilahan sampah di rumah masing-masing.  Hal ini sesuai dengan harapan Master Cheng Yen yang tertuang dalam Kata Perenungan Master Cheng Yen "Lakukan upaya pelestarian lingkungan sebagai unjuk rasa sayang kepada bumi ini"

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Pelestarian Lingkungan di Pulau Gusung

Pelestarian Lingkungan di Pulau Gusung

13 Oktober 2016
Tzu Ching (muda mudi Tzu Chi) Makassar menggelar kegiatan pelestarian lingkungan di Pulau Gusung, 8 dan 9 Oktober 2016. Kegiatan yang mengusung tema Mengubah Sampah Menjadi Emas, Emas Menjadi Cinta Kasih ini diikuti sebanyak 47 relawan dari berbagai universitas yang ada di Makassar.
Edukasi Pelestarian Lingkungan Melalui Gathering Gan En Hu

Edukasi Pelestarian Lingkungan Melalui Gathering Gan En Hu

16 Januari 2024

Semangat dan sukacita dirasakan para Gan En Hu (penerima bantuan Tzu Chi) yang berkumpul bersama di Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan Soak, Kota Palembang, Sumatera Selatan. 

Sosialisasi Pelestarian Lingkungan Perdana Di Cikarang

Sosialisasi Pelestarian Lingkungan Perdana Di Cikarang

31 Oktober 2018

Pagi itu, Minggu 14 Oktober 2018 para relawan Tzu Chi di Cikarang berkumpul di kawasan Hollywood Junction, Jababeka untuk melakukan sosialisasi pelestarian lingkungan.

Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -