SMAT di STIE Trisakti

Jurnalis : Mikidana (Tzu Ching Jakarta), Fotografer : Yusnianty (heqi utara) & Mikidana(tzu ching jakarta)


Mahasiswa yang menerima celengan bambu sebelumnya mendanakan tabungannya pada acara pengembalian celengan bambu.

Pada tanggal 24 – 26 Maret 2014 penuangan celengan bambu Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia berlangsung di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trisakti di Jakarta. Awalnya program SMAT ini dimulai pada bulan Agustus 2013, saat itu dalam rangka Penerimaan Mahasiswa baru di STIE Trisakti. Ada sekitar 1000 celengan bambu Tzu Chi dibagikan kepada mahasiswa-mahasiswi baru angkatan 2013.

Celengan Bambu sendiri memiliki makna khusus bagi Isan Tzu Chi diseluruh dunia karena awal mulanya Yayasan Buddha Tzu Chi di Taiwan berdiri melalui celengan bambu ini. Pada saat itu 30 Ibu rumah tangga memiliki kesungguhan hati ingin membantu Master Cheng Yen dalam mendirikan Rumah Sakit agar orang yang kurang mampu bisa berobat kerumah sakit secara gratis dan sejak itu banyak orang yang ikut serta dalam berbuat amal melalui celengan bambu.

Program SMAT sudah berlangsung di pekantoran, perumahan, sekolahan, dan perguruan tinggi.  Tujuan program ini seperti tulisan yang ada di celengan bambu “Dana Kecil Amal Besar” yang berarti bahwa meskipun dana kecil yang kita tuangkan di celengan bambu, dari  dana kecil ini bisa bermanfaat untuk membantu sesama yang membutuhkan. Sebenarnya dengan setiap hari kita memasukan dana ke celengan bambu sama halnya setiap hari kita melakukan kebajikan. 

Sebelum menuangkan celengan setiap celengan di dafatarkan kembali.

Program SMAT ini berlangsung pada hari senin, selasa dan rabu meskipun jatuh pada hari kerja namun semangat relawan Insan Tzu Chi menyempatkan diri untuk mengambil ladang berkah ini. Salah satunya Se Jie Puspa menurutnya “Kesempatan baik ini harus kita gengam karena setiap dana ini bisa sangat bermanfaat untuk sesama dan pastinya anak–anak muda seperti mahasiswa ditanamkan berbuat kebaikan melalui celengan bambu ini”.

Setiap harinya ada tiga sampai lima relawan Komunitas Tzu Chi serta relawan Tzu Ching (Muda-mudi Tzu Chi)  yang menyempatkan diri untuk datang ke kampus. Selain itu Insan Tzu Chi juga ditemani oleh rekan-rekan dari Unit Kegiatan Kerohaniaan Buddha dalam mensosialisasikan dan penuangan celengan bambu.  Beberapa mahasiswa dari STIE Trisakti juga meluangkan waktunya di jam kosong untuk membantu di stand Tzu Chi di lobby depan kampus. Total celengan bambu yang balik ada 159, meskipun tidak banyak diharapkan 3 bulan berikutnya akan bertambah banyak karena program SMAT ini akan di lakuakan 3 bulan sekali. Mahasiwa yang bernama Novianty Santoso menurutnya “Dengan adanya Program Celengan bambu Tzu Chi di STIE Trisakti itu benar-benar bermanfaat. Kita mahasiswa yang sibuk sama tugas masih diberikan kesempatan untuk beramal untuk yang kurang mampu. Saya berharap program ini terus berjalan dikampus STIE Trisakti.” Novianty ini juga sudah mengikuti kegiatan Tzu Chi beberapa kali seperti baksos untuk manula di Rusun Cinta Kasih Tzu Chi,Muara Angke serta kunjungan ke Aula Jing Si Tang di Tzu Chi Center,Jakarta Utara.

Tidak hanya mahasiswa yang ikut dalam program SMAT ini beberapa Dosen juga ikut dalam penungan celengan bambu ini. Salah satunya bapak Sugi, saat mengetahui ada pemulangan celengan bambu ,beliau segera mengambil celengannya di meja kerjanya dan menuangkan. Setiap penuangan Celengan Bambu Insan Tzu Chi memberikan kata perenungan Master Cheng Yen dan membungkuk 90 derajat mengucapkan kata Gan En yang memiliki arti bersyukur telah diberikan kesempatan untuk berbuat baik. 


Artikel Terkait

Mengonsumsi minuman keras, dapat melukai orang lain dan mengganggu kesehatan, juga merusak citra diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -