Solidaritas dan Kerja Bakti untuk Manado
Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy Lianto
|
| ||
Untuk menggugah para masyarakat setempat, relawan Tzu Chi melakukan program bantuan secara bertahap di beberapa wilayah. Misalnya pada tanggal 6 Februari 2014, bantuan solidaritas kerja bakti bertambah di satu titik, yaitu di Jalan Daan Mogot, Kecamatan Tikala, Kelurahan Tikala Baru, Manado. Tidak hanya itu, relawan juga mengadakan kegiatan bakti sosial kesehatan dan pembagian kupon kompor kepada warga sekitar jalan daan mogot. Melindungi Komunitas dan Menciptakan Harapan Sambil bernyanyi ria dan berjoget poco-poco warga memulai acara pembagian solidaritas Tzu Chi. Setiap orang menerima bantuan tunai sebesar Rp 100.000. “Saya merasa bantuan ini sangat perlu untuk membangkitkan kembali semangat para warga yang mulai turun,” ujar lurah Tikala Baru, Eva M. Kaunang. Eva merasa jika bantuan Tzu Chi sangat tepat sasaran, karena bantuan yang diberikan memberikan kehangatan di hati warga dan sebuah harapan akan hari yangcerah. “Tzu Chi datang dengan memberikan bantuan berupa angkong dan troly untuk kami membersihkan rumah dan lingkungan dari kubangan lumpur. Selepas bekerja kami juga mendapat bantuan dana tunai. Relawan Tzu Chi tidak hanya membantu kami membersihkan lingkungan tetapi juga memberikan harapan baru kepada warga. Kesan yang mendalam ini tidak akan mudah kami lupakan, terima kasih,” ujar Eva dengan haru.
Keterangan :
Senada dengan Eva, Ary Batkunde, warga dari lingkungan III, Kelurahan Tikala baru ini merasa terharu dengan kepedulian relawan Tzu Chi kepada masyarakat Manado yang tertimpa bencana. “Sangat bersyukur ada bantuan berupa peralatan angkong dan troly dari Tzu Chi, sehingga kita bisa membersihkan rumah dan selokan air dari lumpur,” ujar Ary dengan penuh gembira. Apresiasi hangat juga datang dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Noldy W. D. Liow. Menurut Noldy apa yang dilakukan Tzu Chi pada masyarakat Manado sangat luar biasa kontribusinya terutama bagaimana membangkitkan semangat para warga untuk bangkit.” Yang lebih istimewa lagi adalah dengan jumlah relawan yang terbatas, dapat menggalang ribuan warga dari berbagai wilayah untuk bergerak membersihkan lingkungan dan rumah mereka. Saya atas nama pemerintah, mengucapkan terima kasih,” terang Noldy . Asalkan Ada Cinta Kasih, Dunia Dapat Tentram dan Sejahtera Relawan yang mendengar hal ini pun langsung membawa mobil dan menjemput Johan untuk berobat di baksos kesehatan Tzu Chi. Setelah berobat, relawan pun mengantarkan kembali mereka pulang ke rumahnya. “Saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada para relawan dan tenga medis yang telah datang ke Manado guna berbagi kasih, simpati dan empati kepada kami. Terima kasih banyak, tuhan memberkati,” ucapnya dengan tulus.
Keterangan :
Selain Anita dan Johan, manfaat baksos kesehatan Tzu Chi juga dirasakan oleh Cindy. GAdis berusia 13 tahun ini berasal dari Paal IV, yang jaraknya 4 km dari Kelurahann Tikala Baru. Jodoh Cindy dengan baksos terjalin berkat kunjungan relawan Tzu Chi ke Paal IV untuk melihat kondisi lingkungan pasca dibersihkannya lingkungan dari tumpukan lumpur. Cindy yang terjatuh dari motor, tidak dapat berobat ke puskesmas terdekat karena puskesmas masih belum beroperasi, akibat bencana banjir. Maka dari itu, dengan pengobatan seadanya, Cindy membalut luka-luka di kaki kanannya itu. Tetapi makin lama, luka di kakinya semakin sakit. Perjumpaanyya dengan relawan membuat perasaan tidak nyaman dan ketakutannya berkurang. Maka dengan menggunakan mobil yang ada, Cindy diantar menuju lokasi baksos kesehatan Tzu Chi di Kelurahan Tikal Baru. Di baksos kesehatan Tzu Chi, luka kaki Cindy yang mulai bernanah segera di bersihkan oleh para relawan medis.Selain itu, relawan medis juga memberikan beberapa obat untuk dipakai agar lukanya dapat segera kering dan tidak lagi bengkak. “ Terima kasih karena sudah di antar dan di obati luka saya,” uajr Cindy dengan gembira. Dengan adanya program solidaritas kerja bakti, baksos kesehatan, dan pemberian kupon kompor gas, membuat warga semakin tergugah. Karena kini awan kelabu yang menutupi relung hati mereka, mulai sirna digantikan dengan sinar mentari hangat yang menghangatkan hati mereka dan membuat mereka kembali ceria dan penuh dengan harapan. | |||