Sosialisasi Calon Anggota Tzu Ching di Universitas Prima Indonesia
Jurnalis : Vinson Theodoric (Tzu Chi Medan), Fotografer : Vinson Theodoric (Tzu Chi Medan), Kenji M. (Tzu Ching Medan)Tim 2 yang berlokasi di Sampul Residence berhasil mengumpulkan sampah daur ulang dari rumah warga.
Agar tetap dapat tinggal dengan nyaman dan tenteram, kita perlu menjaga kelestarian lingkungan. Sadar akan hal ini muda-mudi Tzu Chi yang biasa disebut Tzu Ching melakukan misi pelestarian lingkungan dengan mengutip sampah rumah tangga yang masih bisa didaur ulang dari rumah ke rumah, Minggu 20 Agustus 2023. Aksi ini merupakan bagian dari kegiatan WAVES (We are Vegetarian And Earth Saviors) dan Sosialisasi calon anggota Tzu Ching di Gedung Kampus Utama Universitas Prima Indonesia, Medan yang diikuti 20 relawan dan 20 peserta.
Pukul 07.00 pagi, relawan Tzu Ching berdatangan ke kampus, menyusun barang yang diperlukan seperti kursi untuk pemilahan barang daur ulang, juga meja pendaftaran peserta. Para peserta pun hadir untuk melakukan pendaftaran ulang. Jennifer, koordinator utama kegiatan kali ini memberikan kata sambutan dan membagi lokasi untuk para peserta sebanyak 5 tim yang di dalamnya terdapat 2 relawan Tzu Ching yang mendampingi peserta.
Jennifer selaku koordinator utama juga ikut mengumpulkan sampah daur ulang.
Lima titik lokasi yang menjadi target pengumpulan sampah daur ulang adalah di Jalan Sampul yang terdiri dari 5 komplek yaitu Tenun Residence, Sampul Residence, Komplek Sampul Point, Sampul Mas Residence, dan Desultan Residence. Pukul 08.30, relawan Tzu Ching dan para peserta bergegas memulai pengumpulan sampah daur ulang. Terlihat semangat dari generasi muda ini menuju lokasi yang telah ditentukan.
“Kita memerlukan generasi muda ini karena semangat mereka yang bisa saling menularkan untuk sama-sama melakukan pelestarian lingkungan, dan saya berharap teman-teman yang mengikuti kegiatan ini bisa bergabung ke dalam barisan Tzu Ching untuk terus menyebarkan semangat cinta kasih,” ujar Jennifer.
Susilawati menjelaskan perbedaan bahan cup plastik kepada para peserta dan anggota Tzu Ching.
Tidak terasa waktu berjalan cepat, para peserta dan relawan Tzu Ching kembali menuju kampus untuk melakukan pemilahan. Mereka juga mendapatkan edukasi tentang pemilahan sampah yang benar oleh Mariany dan Susilawati, relawan Tzu Chi Medan yang sering melakukan daur ulang di Depo Cemara Asri Medan.
Acara selanjutnya adalah mengajak para peserta mengenal lebih dekat tentang Tzu Chi dan Tzu Ching. Pengenalan Tzu Chi dibawakan oleh Irwanto yang menjelaskan mengenai Master Cheng Yen pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi, 4 Misi utama dan 8 jejak Dharma, Visi dan Misi Tzu Chi. Para peserta sangat antusias mendengarkan, apalagi Irwanto juga memberikan kuis.
Pengenalan tentang Tzu Chi kepada para mahasiswa Universitas Prima Indonesia yang dibawakan oleh Irwanto.
Peserta juga diajak bermain games dengan menggunakan bola yang dibawakan oleh Livi. Tujuan games ini adalah membangkitkan rasa kerjasama sebuah tim supaya bola tersebut tidak jatuh. Permainan ini mengajarkan bahwa melakukan kegiatan organisasi membutuhkan kerjasama yang baik antara satu dengan yang lainnya.
Farel, Ketua Universitas Prima Indonesia Creative mewakili Pembina Tzu Ching Universitas Prima Indonesia juga turut menyemangati para relawan Tzu Ching dan peserta serta berharap para generasi muda bisa terus menyebarkan cinta kasih kepada masyarakat luas. Sementara itu, materi mengenal lebih dekat dengan Tzu Ching dibawakan Jennifer dan Filbert.
Willy menerima suvenir karena bisa menjawab pertaanyan dengan benar.
Willy dari Jurusan Ekonomi, Manajemen Pemasaran semangat mengikuti Waves dan Sosialisasi calon anggota Tzu Ching ini. “Hari ini saya mengikuti kegiatan mengutip sampah daur ulang dari rumah ke rumah dan mengetuk pintu per pintu ada yang langsung respon ada yang tidak tapi itu tidak mematahkan semangat saya untuk mengumpulkan sampah daur ulang dan saya tertarik untuk bergabung ke dalam barisan Tzu Ching dan akan mengikuti kegiatan selanjutnya,” ujar Willy.
Mariany, Pembina Tzu Ching juga berbagi tentang pelestarian lingkungan yang bisa dimulai dari diri sendiri seperti membawa botol air minum, tidak menggunakan tisu tetapi menggunakan sapu tangan, bijak menggunakan kertas dan kapan sesuatu barang bisa terurai di tanah. “Saya berharap anak-anak muda yang mengikuti kegiatan hari ini bisa menjaga alam sejak dini dan mereka juga bisa segera bergabung dan menambah barisan Tzu Ching,” pesan Mariany.
Foto bersama relawan dan para peserta.
Di penghujung acara relawan Tzu Ching bersama peserta memperagakan isyarat tangan berjudul “Satu Keluarga” dilanjutkan foto bersama. Seperti Kata Perenungan Master Cheng Yen, “Cara berterimakasih dan membalas budi kepada bumi adalah dengan terus melestarikan lingkungan”, karena kitalah yang bisa mengubah masa depan akan bumi kita ini.”
Editor: Khusnul Khotimah
Artikel Terkait
Tzu Ching Camp Batam: POWER UP…!!!
04 Mei 2023Tzu Ching Batam sukses mengadakan Tzu Ching Camp yang berlangsung selama dua hari pada 30 April dan 1 Mei 2023. Kamp ini diikuti oleh para siswa dan mahasiswa kota Batam, Tanjung Balai Karimun dan Tanjung Batu.
Tzu Ching Camp: Melihat Dunia dengan Hati
02 Desember 2011 Pikiran pertama yang terlintas saat mendengar “Tzu Ching Camp” adalah Camp di dalam tenda dengan api unggun di tengah – tengahnya. Tepat di bulan Agustus 2010, saya mengikuti Tzu Ching Camp V yang dikemas sebegitu menariknya hingga membuat saya terharu dan mengenal Tzu Chi lebih dalam.Tzu Ching Camp VII: Pengalaman Menjadi Mentor
01 November 2012Tiga hari mengikuti Tzu Ching Camp, saya katakan Camp ini “LUAR BIASA”. Panitia menyiapkan acara dan materi secara apik dan mengemasnya dengan cantik. Mulai dari tema, topik, slogan dan gaya bicara pembicara disesuaikan dengan jiwa anak muda.