Sosialisasi Calon Relawan
Jurnalis : Myrna Butar-butar (He Qi Selatan), Fotografer : Myrna Butar-butar (He Qi Selatan) Nasandi Shixiong memberikan pemaparan mengenai Tzu Chi Indonesia, mulai dari visi dan keempat misi Tzu Chi. |
| ||
Reni Shijie sebagai MC membuka acara dan mempersilahkan Nasandi Shixiong memaparkan Kisah Tzu Chi di Indonesia. Sebelumnya diputarkan sebuah video yang bercerita tentang Kilas Balik Tzu Chi di Indonesia. Di antaranya kisah mengenai bantuan Tzu Chi yang cepat tanggap di Aceh pasca tsunami, pembangunan Perumahan Cinta Kasih di Aceh yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, penghuni kompleks tersebut kemudian turut memberi sumbangan ketika terjadi bencana di Taiwan dan banyak kisah-kisah kegiatan Tzu Chi lainnya di Indonesia. Ada beberapa kisah tentang orang yang bersumbangsih walaupun di tengah kehidupan mereka yang terbatas. Mereka memiliki tekad dan cinta kasih yang besar. Dengan adanya himpunan cinta kasih dari setiap orang, maka dunia pun bisa terbebas dari bencana seperti halnya visi Tzu Chi. Nasandi Shixiong menerangkan Tzu Chi bertujuan mengajak orang untuk perduli dan melakukan kebaikan. Tzu Chi juga merupakan wadah untuk pembinaan diri. Salah satu dari empat misi utama Tzu Chi adalah amal sosial. Di sini insan Tzu Chi menggalang dana untuk menggalang hati. Niat baik harus diwujudkan dengan berbuat baik pada sesama.
Keterangan :
Acara dilanjutkan dengan pemaparan Nia Shijie, relawan yang bergabung sejak 2004 tentang Keindahan relawan Tzu Chi. Setiap relawan Tzu Chi wajib mengenakan seragam dalam melakukan kegiatan sosial Tzu chi. Untuk relawan pria harus berambut pendek dan tanpa kumis maupun brewok. Untuk relawan wanita rambut diikat rapi, dandanan tipis, anting pendek. Ciri khas yang dimiliki relawan Tzu Chi berbeda dengan yayasan lain yaitu indahnya satu kesatuan yang ada pada setiap individunya melalui pengendalian diri yang baik. Bantuan terbesar adalah bantuan pada diri sendiri. Dengan berseragam kita menjadi lebih disiplin dan mengendalikan diri. Selanjutnya Lin Vong Shijie menerangkan budaya humanis. Keistimewaan budaya humanis adalah relawan yang tersenyum, melakukan sendiri bantuan atau turun ke lapangan, rendah hati (berusaha menetralisir situasi yang tidak enak), penuh pengertian, berperilaku lembut dan melakukan dengan sepenuh hati. Di Tzu Chi pemberian dilakukan sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Dan kualitas barang yang diberikan adalah sekualitas apa yang kita inginkan bila diberi. Artinya kualitas yang baik. Dalam memberikan bantuan, relawan Tzu Chi menghormati penerima. Caranya dengan mengatur rapi barang yang akan diberikan serta mengucapkan “Gan En” dengan membungkuk 90 derajat sebagai ucapan terimakasih dan syukur telah diberi kesempatan berbuat baik. Dalam berinteraksi dengan penerima bantuan, relawan juga memberi perhatian penuh dan dengan kehangatan.
Keterangan :
Kegiatan Relawan Tzu Chi di He Qi Selatan kemudian dipaparkan oleh Nasandi Shixiong diantaranya adalah Survey kasus, Kunjungan Kasih ke Panti Jompo dan Panti Asuhan, Donor darah setiap 4 bulan sekali, Pelestarian Lingkungan setiap hari Minggu ke-4, Belajar bahasa Isyarat Tangan, Belajar Bahasa Mandarin, Belajar Kerajinan Tangan, Bedah Buku Komunitas, Teori Masak Vegetarian 2 minggu sekali, dan semua kegiatan belajar bebas biaya dan terbuka untuk umum. Sharing dalam acara dilakukan oleh Lian yang datang bersama anaknya Richi (6). Lian mengetahui Tzu Chi dari DAAITV yang ditonton Richie, Richie sendiri menyebut kegiatan Tzu Chi sebagai ‘kerjaan Tuhan‘. Lian yang tidak pernah sempat nonton TV karena sibuk bekerja akhirnya menyempatkan nonton DAAITV. Lian tertarik karena DAAITV menyiarkan acara-acara etika dimana zaman sekarang sudah kurang sekali. Eva Shijie mengatakan bahwa Jing Si terbuka bagi siapa saja. Jing Si adalah tempat untuk perenungan. Orang-orang tua bisa ke Jing Si dan juga bisa ikut kegiatan Tzu Chi. Film-film DAAITV memang penuh dengan kerendahan hati dan budi pekerti agar setiap orang bersyukur, mengormati dan punya cinta kasih. Kami semua sangat terkesan pada Richie yang masih kecil tapi sudah menginspirasi ibunya. Acara kemudian ditutup dengan menyanyi dan berisyarat tangan Satu Keluarga. | |||
Artikel Terkait
Melatih Ketulusan dalam Bersumbangsih
25 Juli 2016Minggu, 24 Juli 2016, Tzu Chi Medan mengadakan pelatihan relawan abu putih ke-2. Kegiatan ini diikuti oleh 83 relawan abu putih dari berbagai wilayah seperti Banda Aceh, Binjai, Langkat, Kuala Simpang dan Medan.
Baksos Tzu Chi ke-120: Pelayanan Kesehatan di Pulau Terluar Banten
25 September 2017Di hari kedua pelaksanaan bakti sosial kesehatan Tzu Chi ke-120 yang bekerja sama dengan TNI dalam rangka HUT TNI ke-72, seluruh tim medis kembali bergerak. Apabila hari pertama tim medis menangani pasien di Pulo Panjang, hari kedua ini (23/9/17) mereka habiskan untuk melayani pasien di Pulau Tunda, Serang, Banten.