Sosialisasi Celengan Bambu di Pasar Muara Karang

Jurnalis : Sufenny (He Qi Utara), Fotografer : Tan Surianto, Yusniaty (He Qi Utara)
 
 

foto
Shu Fen Shijie dan Adenan Shixiong sedang membantu mencatatkan tanda terima penerima celengan kepada salah satu pemilik toko, pengumpulan celengan ini akan dilaksanakan pada 3 bulan kemudian.

Pada minggu pagi hari yang cerah ini tanggal 17 November 2013, telah berkumpul sebanyak 25 orang relawan Tzu Chi dari komunitas Hu Ai PIK, He QiUtara. Sejak pukul 10.00 WIB sudah berkumpul di Pasar Muara Karang, untuk mensosialisasikan misi amal Tzu Chi celengan bambu ke pemilik Toko dan pedagang sayur, buah dan ikan di Pasar Muara Karang.

 

Setibanya kita di sana, sudah ada Indrawati Shijie yang meminta ijin terlebih dahulu kepada pihak pengelola (keamanan) di pasar, lalu Indrawati Shijie dan Puspawati Shijie memberikanbriefing kepada kita bagaimana cara penyampaian, sapaan dan pemberitahuan cara pengumpulan kembali celengan bambu ini setelah tiga bulan sejak dibagikan.

Ada enam tim yang masing-masing terdiri dari empat sampai lima orang relawan. Masing-masing tim bergerak sesuai dengan pembagian kerja per-lantai yang sudah ditentukan. Ada sebanyak 6 lantai, terdiri dari lantai dasar, lantai 1, lantai 1A, lantai 2, lantai 2A dan lantai 3. Berbagai reaksi dari pedagang, ada yang sudah memiliki celengan bambu namun masih menjalin jodoh baik untuk berbuat amal dan ada juga yang meminta beberapa buah celengan untuk dibagikan kepada temannya karena temannya pernah menitip pesan. Ada juga yang khawatir akan hilang celengannya, ada yang segan untuk menolak lalu memberikan dana, kemudian dijelaskan oleh relawan bahwa kita butuh niat baik setiap hari supaya terhindar dari bencana. Kita galang hati dengan niat baik untuk melakukan kebajikan, bukan sekedar galang dana. Akhirnya pemilik toko tersebut memahami tujuan kita.

foto   foto

Keterangan :

  • Interaksi antara relawan dan pedagang di pasar muara karang terlihat pedagang sangat senang dapat ikut membantu orang yang membutuhkan dengan dana kecil (kiri).
  • Mei Hui Shijie sedang menjelaskan dan membantu mencatatkan tanda terima penerima celengan kepada salah satu pengunjung pasar (kanan).

Selain di dalam area gedung pasar ini, relawan juga bergerak ke ruko-ruko dan pedagang di kaki lima sekitar gedung ini. Dari pembagian celengan bambu ini, yang berhasil dibagikan sebanyak 220 buah celengan.

Pada pukul 12.30 WIB kita berkumpul kembali di food court untuk menghitung kembali sisa celengan dan mengumpulkan data serta berbagi cerita berbagai kendala yang dihadapi dan kejadian yang ditemui di lapangan. Semua bekerja dengan sepenuh hati dan terlihat wajah gembira para relawan. Langit mulai gelap dan hujanpun segera turun membasahi bumi ini. Kemudian kamipun segera kembali pulang ke rumah masing-masing.

 

 
 

Artikel Terkait

Kehangatan Natal dari Rumah ke Rumah

Kehangatan Natal dari Rumah ke Rumah

29 Desember 2016

Selama tiga hari berturut-turut, dari tanggal 23-25 Desember 2016, relawan Tzu Chi Komunitas He Qi Utara 1 mengantarkan cinta kasih dan kehangatan Natal kepada penerima bantuan Tzu Chi yang merayakan Natal. Relawan datang ke rumah mereka dengan bergaya seperti Sinterklas, membawa hadiah dalam karung merah, diikuti “kurcaci-kurcaci” di belakangnya.

Sumbangsih Para Pencari Suaka pada Kegiatan Tzu Chi

Sumbangsih Para Pencari Suaka pada Kegiatan Tzu Chi

11 Oktober 2016

Tak ada alasan untuk tidak berbuat baik sekalipun dalam masa sulit. Hal itu dibuktikan para pencari suaka dari Afghanistan yang berada di Jakarta. Mereka ikut bersumbangsih dalam kegiatan donor darah yang digelar oleh Tzu Chi Cabang Sinar Mas, Selasa 4 Oktober 2016 lalu.

Suara Kasih: Mengingat Tekad Awal

Suara Kasih: Mengingat Tekad Awal

12 Juli 2012 Selama lebih dari 40 tahun ini, tekad awal saya hingga kini tidak pernah berubah. Berhubung tekad awal saya tidak berubah, saya sangat yakin terhadap diri sendiri. Saya sangat yakin terhadap diri sendiri dan saya percaya setiap orang memiliki cinta kasih. Sikap percaya diri ini hendaknya dimiliki setiap orang.
Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -