Sosialisasi Celengan Bambu di SD Permai

Jurnalis : Sufenny (He Qi Utara), Fotografer : Henry Tando (He Qi Utara)
 
 

foto
Penyerahan celengan kepada para guru SD di Sekolah Permai. Sebanyak 33 relawan Tzu Chi datang ke SD Permai di Jl. Muara Karang Blok O VI No. 1 Jakarta untuk mensosialisasikan Misi Amal Tzu Chi.

Di pagi hari yang cerah, sebanyak 33 relawan Tzu Chi datang ke SD Permai  di Jl. Muara Karang Blok O VI No.1 Jakarta. Hari itu, 30 Juli 2013, relawan Tzu Chi mensosialisasikan celengan bambu di SD Permai. Sejak jam 7 pagi, anak-anak kelas 3 A,B,C,D dan kelas 4 A,B,C,D sudah tertib masuk ke dalam ruangan aula. Ada 256 anak murid yang hadir dan 12 orang guru yang mengikuti acara ini.

Acara dimulai dengan memperkenalkan relawan Tzu Chi terlebih dahulu dengan panggilan Shiqu untuk relawan perempuan, Shibo untuk laki-laki. Kemudian guru menyuruh anak-anak memberi salam selamat pagi Shiqu-Shibo.

Kebahagiaan Membantu Sesama
Setelah itu Shelly Shijie memperlihatkan slide tentang apa itu “Bahagia”. Foto mengenai anak-anak yang sedang berlarian dengan wajah yang takut, ada yang terlihat tidak berpakaian, dan ada juga tentara di belakang anak-anak tersebut. Lalu Shelly Shijie bertanya kepada anak-anak, “Apakah mereka ini terlihat bahagia?” Anak-anak sontak menjawab dengan serentak, “Tidak!”

foto  foto

Keterangan :

  • Relawan membagikan celengan kepada murid-murid SD Sekolah Permai. Diharapkan anak-anak dapat turut bersumbangsih membantu orang lain dengan cara menyisihkan uang jajan mereka (kiri).
  • Audrey Tharajie murid kelas IV B begitu mendapat celengan tanpa berpikir panjang, langsung menyisihkan uang jajannya ke dalam celengan untuk membantu orang lain yang membutuhkan (kanan).

Nah, di negara mereka itu sedang terjadi peperangan, ada yang belum sempat berpakaian pun ikut berlari. Shelly Shijie memberi penjelasan kepada anak-anak mengenai foto tersebut. Sekarang siapa di sini yang bahagia? Anak-anak menjawab, “Saya.” “Ya, kita beruntung tinggal di sini tidak terjadi peperangan,” kata Shelly Shijie.

Lalu ada foto jari anak yang kurus dan mungil, yang sedang dipegang oleh sebuah tangan dengan welas asih. Shiqu lihat di sini anak-anak tidak ada ya, yang seperti di foto ini, yang tangannya kecil dan kurus. Itu tandanya anak-anak di sini penuh gizi dan bahagia. Maukah anak-anak menolong yang menderita? Mau, jawab anak-anak dengan spontan.

Ketika dibagikan celengan, ada anak yang langsung memasukkan uang jajannya ke dalam celengan tersebut tanpa berpikir panjang lagi. Begitulah hati seorang anak yang polos dan murni.Seperti yang Master Cheng Yen inginkan terhadap kita (relawan), agar mempunyai hati sepolos anak kecil. Lakukan tanpa pamrih, lakukan yang seharusnya dilakukan, jangan menunda.

foto  foto

Keterangan :

  • Shelly Shijie bertanya kepada anak-anak, “Siapakah di sini yang bahagia?” Dan anak-anak serentak mengacungkan tangan dan menjawab, “Saya” (kiri).
  • Sebanyak 256 anak murid mengikuti kegiatan ini. Kegiatan ini merupakan salah satu cara mendidik anak-anak untuk peduli kepada orang lain yang membutuhkan bantuan (kanan).

Shelly Shijie bertanya kepada seorang anak, “Bryan, mengapa uang jajanmu mau dimasukkan ke dalam celengan?” Bryan menjawab, “Untuk membantu orang yang menderita.” Shelly Shijie bertanya lagi, “Tapi nanti Bryan tidak bisa jajan, bagaimana?” Bryan menjawab, “Tidak apa-apa. Dia bahagia bisa membantu yang lain.”

Setelah itu kita memeragakan isyarat tangan lagu “Celengan Bambu dan Satu Keluarga”. Anak-anak terlihat sangat antusias melihat gerakan isyarat tangan, dan ada yang langsung ikut memeragakan.

Ada satu anak yang bernama Audrey Tharajie, kelas IV B sangat berminat untuk belajar isyarat tangan. Lalu saya pun meminta nomor teleponnya untuk dicatat, supaya saya bisa menghubunginya kelak. Kemudian temannya bilang, “Audrey ini Kristen.” Saya bilang tidak apa-apa. Lalu teman-temannya juga pada bilang, “Saya mau, saya mau.” Saya pun mencatat nama mereka satu per satu. Ada Kevin, Raystar, Marcella, Wilson dan Fany.

Saya sungguh bahagia bisa turut merasakan kebahagiaan mereka pada saat itu.  Sampai-sampai Shelly Shijie memperingatkan saya, anak-anak sudah disuruh berbaris kembali ke kelas sambil mengambil suvenir. Terasa begitu singkat pertemuan tersebut. Semoga harapan Master Cheng Yen untuk menyucikan hati dan pikiran manusia, dapat tercapai.

  
 

Artikel Terkait

Bersyukur Walaupun Kekurangan

Bersyukur Walaupun Kekurangan

16 Maret 2012
Sabtu, 10 Maret 2012, bertempat di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi diadakan pemberian biaya pengobatan dan biaya hidup serta biaya pendidikan yang rutin dilakukan tiap bulannya.
Banjir Serang: Mereka Tersenyum Bahagia

Banjir Serang: Mereka Tersenyum Bahagia

23 Januari 2013 Di saat Jakarta penuh dengan tanggap darurat untuk mengatasi banjir di berbagai daerah, kawasan Serang, Banten juga tertimpa musibah banjir. Namun banyak masyarakat yang tak mengetahuinya dan hanya mengetahui Jakartalah yang tertimpa banjir besar.
Wu Liang Yi Jing dalam Pelatihan Relawan Abu Putih

Wu Liang Yi Jing dalam Pelatihan Relawan Abu Putih

24 Juli 2018
Sebanyak 169 relawan Tzu Chi dari He Qi Utara 2 mengikuti Pelatihan Relawan Abu Putih ke-3, Minggu pagi 15 Juli 2018 di Ruang Xi She Ting, Aula JingSi PIK. Acara yang berlangsung selama kurang lebih tujuh jam ini dibagi menjadi beberapa sesi.
Kita sendiri harus bersumbangsih terlebih dahulu, baru dapat menggerakkan orang lain untuk berperan serta.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -