Sosialisasi Gerobak Mi DAAI

Jurnalis : Khusnul Khotimah , Fotografer : Arimami Suryo A.


Tim dari PT. DAAI Boga dibantu dari tim Kantin Tzu Chi melayani para pengunjung kantin. Melalui acara ini, PT. DAAI Boga ingin mensosialisasikan bahwa Mi DAAI merupakan bagian dari karyawan dan staff DAAI TV, karena profitnya 100 persen untuk kegiatan kemanusiaan, yang disalurkan lewat Tzu Chi Indonesia.

Siapa yang mampu menahan godaan dari sepiring mi goreng dan mi kuah lengkap dengan topping sayuran, jamur, bakso jamur dan telur? Apalagi mi tersebut adalah Mi DAAI yang terbuat dari bahan baku alami, vegetarian, tanpa pengawet, tanpa pewarna buatan, juga tanpa MSG. Hmm.. itu juga yang membuat antrean mengular di kantin Tzu Chi Center siang ini, Kamis, 5 Juli 2018.

Tim dari PT. DAAI Boga dibantu tim Kantin Tzu Chi Center melayani staf yayasan dan DAAI TV yang penasaran dengan kreasi yang bisa disajikan dari dua varian Mi DAAI. Acara ini merupakan bagian dari sosialisasi Gerobak UMKM Summarecon.


Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma (baju hitam) juga turut meninjau sosialisasi ini. 

Gerobak UMKM Summarecon merupakan bentuk kepedulian Yayasan Summarecon Peduli & PT. DAAI Boga membantu mensejahterakan dan membuka kesempatan berwirausaha kepada masyarakat yang membutuhkan. Saat ini sudah ada 36 gerobak Mi DAAI yang tersebar, di antaranya di Jakarta Utara seperti di wilayah Semper, Koja, dan Kelapa Gading. Ada juga di wilayah Jakarta Timur seperti di Pulo Gadung.

“Tentunya sebagai keluarga besar Tzu Chi Indonesia, kita harus sama-sama tahu dan rasa memiliki untuk produk ini harus lebih ditingkatkan. Dari situ kita lebih ada kepedulian bahwa bagaimana produk ini bisa diterima di market, campur tangan kita sangat dibutuhkan di sini,” kata Dhian Arinofa, National Sales & Marketing Manager PT. DAAI Boga menjelaskan mengapa digelar sosialisasi Gerobak Mi DAAI di kantin Tzu Chi Center.


Kelebihan Mi DAAI antara lain dibuat dari bahan baku alami, tanpa pengawet, tanpa pewarna buatan, tanpa MSG, sehingga sangat aman untuk dikonsumsi. Yang tak kalah penting, profit dari penjualan Mi DAAI digunakan untuk kegiatan kemanusiaan. 


Dhian Arinofa (kanan) menjelaskan, dua varian Mi DAAI tidak membosankan karena bisa diolah dengan berbagai macam kreasi.

Sosialisasi ini, tambah Dhian, merupakan lanjutan dari launching tahap awal pada 28 April 2018 lalu di Taman Jogging 1, Summarecon Kelapa Gading. Saat itu diluncurkan sebanyak 50 gerobak. Launching tahap selanjutnya akan digelar di Summarecon Bekasi Oktober mendatang yang bakal meluncurkan 200 gerobak. Sementara di bulan November akan diluncurkan 185 gerobak di wilayah Serpong.

Katarina Angela, staf dari Badan Misi Bakti Amal terkesan dengan program yang bertujuan membantu warga kurang mampu menjadi lebih sejahtera ini. Melihat langsung tampilan dari sajian MI DAAI yang akan banyak dijumpai di seputaran Jakarta, ia yakin Gerobak Mi DAAI bisa mendapatkan tempat di hati masyarakat, utamanya pecinta mi.


Katarina Angela (kanan) terkesan dengan program Gerobak Mi DAAI yang bertujuan membantu warga kurang mampu menjadi lebih sejahtera.


Lewat program Gerobak Mi DAAI, Yayasan Summarecon Peduli & PT. DAAI Boga memberikan kail bagi masyarakat kurang mampu, sebagai salah satu cara untuk mencari nafkah, dan untuk memulai berwira usaha. 

“Sangat worth it ya kalau dijual dengan harga Rp 10.000. Kalau kita beli mi ayam yang biasa saja itu paling murah 12 ribu. Dan ini kan vegetaris, jadi menurut saya sangat worth it, ada sayur, jamur, dan telurnya. Saya suka sih, sederhana tapi enak dimakannya,” kata Katarina.

Gerobak mi memang sangat umum dijumpai, tapi Gerobak Mi DAAI dengan sajian mi lengkap dengan toping-toping vegetaris yang sehat, ini yang menarik bagi Mulyono, staf di divisi Zhen Shan Mei. Bayar lebih mahal pun ada value yang didapat.


Mulyono (kanan), mengakui sajian Mi DAAI lengkap dengan toping-toping vegetaris yang sehat, sangat menarik baginya.

“Dengan tujuannya untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan sih saya sangat mendukung. Saya ada usul soal cara penyajiannya saja, mungkin bisa dibuat menarik lagi. Pertama kan orang penasaran, MI DAAI kan jenis produk baru, bagaimana agar produk ini lebih mudah diterima oleh terutama yang suka makan mi. Kita lihat di sini ada tambahan sayurnya, ada jamurnya, telur, memang jadi menambah cita rasa,” ucapnya.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Sosialisasi Gerobak Mi DAAI

Sosialisasi Gerobak Mi DAAI

05 Juli 2018
Siapa yang mampu menahan godaan dari sepiring mi goreng dan mi kuah lengkap dengan topping sayuran, jamur, bakso jamur, dan telur? Apalagi mi tersebut adalah Mi DAAI yang terbuat dari bahan baku alami, vegetaris, tanpa pengawet, tanpa pewarna buatan, juga tanpa MSG. Hmm.. itu juga yang membuat antrean mengular di kantin Tzu Chi Center siang ini, Kamis, 5 Juli 2018.
Gerobak Mi DAAI, Upaya Meningkatkan Ekonomi Keluarga

Gerobak Mi DAAI, Upaya Meningkatkan Ekonomi Keluarga

05 Agustus 2019
Program pemberdayaan ekonomi masyarakat oleh Tzu Chi Indonesia dalam bentuk pemberian gerobak Mi DAAI terus berlanjut. Hari ini, Senin 5 Agustus 2019, lima warga Jakarta Utara menerima gerobak Mi DAAI di Kantor Walikota Jakarta Utara.
Gerobak DAAI Mi dan Teladan dari Kader PKK

Gerobak DAAI Mi dan Teladan dari Kader PKK

27 Juni 2019

Tzu Chi bekerja sama dengan PKK tingkat Walikota Jakarta Timur menyalurkan lima gerobak DAAI Mi kepada warga yang membutuhkan. Kali ini para penerimanya adalah lima kader PKK yang aktif memberikan penyuluhan terkait penyakit kanker.

Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -