Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi di Desa Cilangari

Jurnalis : Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Galvan (Tzu Chi Bandung)


Relawan Tzu Chi Bandung mengadakan Sosialisasi program SMAT kepada warga Cilangari, 14 Mei 2019. Sosialisasi ini digelar di kantor desa setempat. 

Bersumbangsih bisa dilakukan oleh semua orang, bahkan oleh penerima bantuan sekalipun. Pada 14 Mei 2019 lalu Tzu Chi Bandung mengadakan Sosialisasi SMAT (Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi) bagi warga Cilangari, di Kecamatan Gununghalu, Bandung Barat. Sebanyak 17 warga mengikuti sosialisasi yang berlangsung di kantor Desa Cilangari ini. Mereka di antaranya adalah para penerima bantuan bedah rumah dari Tzu Chi.  

Sosialisasi SMAT sendiri bertujuan menghimpun relawan dan donatur Tzu Chi untuk bersama-sama membantu mereka yang hidup di garis kemiskinan atau tertimpa bencana. Salah satunya melalui celengan bambu untuk berdana.

Warga Cilangari yang mengikuti sosialisasi SMAT ini di antaranya adalah para penerima bantuan bedah rumah dari Tzu Chi.  


Relawan Tzu Chi membantu warga mengisi data pribadi pada celengan SMAT-nya. 

Dalam sosialisasi tersebut warga pun mendapatkan penjelasan tentang Tzu Chi. Melalui penayangan video Misi Amal Tzu Chi, warga dapat melihat tindakan nyata Tzu Chi dalam menolong orang-orang yang membutuhkan bantuan tanpa membedakan agama, ras, golongan, serta negara.

Sosialisasi SMAT ini disambut baik oleh warga. Irma Muldiani (24), warga yang juga penerima bantuan bedah rumah dari Tzu Chi mengatakan, kegiatan seperti ini sangat baik diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat. Bersumbangsih tak melihat besar atau kecil nominalnya, tetapi niat tulusnya.

Irma Muldiani (tengah) ikut memperagakan lagu isyarat tangan berjudul Satu Keluarga.

“Saya jadi mengetahui lebih banyak tentang Tzu Chi, lalu misi-misi kemanusiannya. Ternyata Tzu Chi ini benar-benar peduli terhadap sesama, terutama bila ada bencana Tzu Chi kerap memberikan bantuan bagi para korban yang terkena musibah,” kata Irma.

Irma Muldiani adalah juga berharap lebih banyak warga Cilangari yang memiliki celengan SMAT. “Jadi saya juga bisa tahu, dari uang koin ternyata bisa bermanfaat bagi orang banyak. Mudah-mudahan dengan celengan ini, dana kecil amal besar ini bisa menyebar luas di Desa Cilangari,” lengkapnya.

Warga Cilangari bahagia menerima Celengan Bambu. 

Erti Rostikasari, relawan Tzu Chi berharap jalinan jodoh warga Cilangari dengan Tzu Chi akan terus terjalin di masa-masa mendatang.

“Semoga dengan kehadiran Tzu Chi masyarakat setempat dapat menjadi bagian dari dunia Tzu Chi dengan menanamkan budaya humanis Tzu Chi serta menumbuhkan rasa kebajikan di hati para warga. Dengan begitu warga pun dapat memberi dan membantu sesama.

Kata perenungan Master Cheng Yen menyebutkan, Masalah di dunia tidak dapat diselesaikan oleh satu orang saja, dibutuhkan uluran tangan dan kekuatan banyak orang untuk dapat menyelesaikan.’

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Berbagi Itu Universal

Berbagi Itu Universal

12 Agustus 2015

Setelah 5 bulan lalu berkunjung ke Tzu Chi Center, kini relawan Tzu Chi yang mengunjungi jemaat GKI Kayu Putih pada Rabu, 12 Agustus 2015. Sebanyak 49 celengan terkumpul yang dananya akan digunakan untuk membantu sesama. Ini membuktikan bahwa tolong menolong dan membantu satu sama lain dapat dilakukan tanpa memandang sekat-sekat perbedaan. 

Menebar Kasih di Pedalaman Asmat

Menebar Kasih di Pedalaman Asmat

01 Maret 2018

Relawan Tzu Chi memberikan perhatian untuk masyarakat Kabupaten Asmat yang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) gizi buruk pada anak dan campak dengan membagikan sembako. Bantuan terdiri dari gelombang 1 dan 2 supaya bisa menunjang pemulihan masyarakat Asmat setelah KLB tersebut statusnya dicabut.

Kedewasaan dalam Keimanan

Kedewasaan dalam Keimanan

03 Juli 2014
Kunjungan ke yayasan Buddha Tzu Chi  Center, PIK pada 2 Juli 2014. peserta yang datang berjumlah 20 orangn para ibu. Sambutan hangat dirasakan oleh peserta kunjungan dari relawan. untuk pertama kallinya komunitas Katolik Budi Indah mengunjungi Tzu chi. Banyak hal baru yang didapat dari kunjungan ini salah astunya adalah sosialisasi mengenai SMAT dengan menggunakan celengan bambu.
Sikap mulia yang paling sulit ditemukan pada seseorang adalah kesediaan memikul semua tanggung jawab dengan kekuatan yang ada.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -