Sosialisasi Tzu Ching Pertama di Bali
Jurnalis : Hesti (Tzu Chi Bali), Fotografer : Shappo, Hesty (Tzu Chi Bali )
Peserta sosialisasi Tzu Ching mengisi data-data untuk
mendaftar sebagai Tzu Ching.
Untuk pertama kalinya, pada tanggal 25 Mei 2014 Tzu Chi Bali mengadakan sosialisasi Tzu Ching (Muda Mudi Tzu Chi-red). Pukul 10.00 WITA relawan sudah berkumpul untuk melakukan persiapan dan gladi resik. Rencana yang dibuat secara mendadak membuat kami tidak bisa menyebarkan informasi secara maksimal. Dengan dibantu Ce Cin shijie, salah satu Tzu Ching Jakarta, kami bisa mendapatkan poster yang dibuatkan oleh Ketua Tzu Ching di Jakarta. Dalam waktu satu minggu kami mencoba untuk menyebarkan informasi. Bersyukur sekali, walaupun dengan persiapan yang mendadak kami bisa melaksanakan sosialisasi ini dengan lancar.
Acara dimulai pukul 13.30 WITA yang dibuka dengan sambutan dari Catherine Shijie selaku ketua Tzu Chi Bali. Ungkapan terima kasih ia sampaikan karena para peserta sosialisasi mau meluangkan waktu untuk mengkuti sosialisasi ini. Dengan adanya sosialisasi ini Catherine shijie berharap akan ada generasi muda Tzu Chi di Bali. Acara di lanjutkan dengan pengenalan Tzu Chi dan Tzu Ching yang di sampaikan oleh Ce Cin shijie, juga perkenalan budaya humanis Tzu Chi dengan Isyarat tangan Gan Xie dan Xing Fu De Lien.
Relawan dan peserta sosialisasi Tzu Ching bersama-sama melakukan isyarat tangan.
Relawan memberikan kata sambutan.
Untuk mencairkan ketegangan dan mengenal satu sama lain, kami bermain game dan secara bergantian mereka sharing mengenai kesan mereka setelah mengikuti sosialisasi Tzu Ching. Sri Hera Yanti adalah anak asuh Tzu Chi tahun 2010 yang sekarang tengah mengenyam pendidikan di salah satu Universitas di Bali. Ia mengajak teman-temannya untuk datang dalam sosialisasi ini, karena Hera merasa sosialisasi ini sangat baik bagi muda-mudi agar mempunyai kegiatan yang bermanfaat. Tanggapan positif ditunjukan oleh para peserta, “Saya sangat ingin ikut menjadi relawan supaya bisa melakukan kegiatan yang positif, karena pada umumnya anak muda sekarng pasti lebih suka ke dugem, nongkrong dengan ikut kegiatan seperti ini maka akan banyak manfaatnya,” ucap peserta sosialisasi.
Relawan menerangkan tentang Tzu Chi.
Foto bersama peserta dan Relawan Bali.
Relawan juga mengajak peserta sosialisasi untuk ikut memperagakan isyarat tangan “Satu Keluarga”. Dengan lagu ini kami mengungkapkan bahwa kami tidak membeda-bedakan, tetapi satu keluarga. Waktu berlalu dengan cepat, kegiatan ini berakhir pukul 17.30 dengan bersama-sama menyantap snack yang sudah di siapkan oleh Relawan.
Artikel Terkait
Sosialisasi Tzu Ching Pertama di Bali
12 Juni 2014 Untuk mencairkan ketegangan dan mengenal satu sama lain, kami bermain game dan secara bergantian mereka sharing mengenai kesan mereka setelah mengikuti sosialisasi Tzu Ching. Sri Hera Yanti adalah anak asuh Tzu Chi tahun 2010 yang sekarang tengah mengenyam pendidikan di salah satu Universitas di Bali.Sosialisasi Tzu Ching Batam
10 November 2011 Penjelasan dari Budi Shixiong seakan membuat teman-teman yang hadir memiliki rasa penasaran dan ingin tahu yang mendalam tentang Tzu Chi dan kenapa bisa ada Tzu Ching. Rasa penasaran itu pun terjawab setelah David dan Santoso menjelaskan apa itu Tzu Ching dan bagaimana sejarahnya.Membangun Benih-benih Tzu Ching
17 Oktober 2014Hal inilah yang membuat mereka dengan niat tulus dan bersemangat untuk mengenalkan Tzu Ching di Bumi Sriwijaya ini. Maka untuk pertama kalinya diadakanlah sosialisasi Tzu Ching pada tanggal 2 Oktober 2014.