Stroberi dan Kakek Guru ( Bagian 2 )
Jurnalis : Indri Hendarmin (He Qi Utara), Fotografer : Stephen Ang (He Qi Utara)
|
| ||
Saya memang mendapatkan informasi tentang kegiatan Tzu Ching tetapi waktu itu saya sempat di beritahu ada kegiatan di Jing Si Books & Café di Pluit dan saya tidak tahu dimana tempat tersebut, jadi saya tidak mengikutinya. Saya kembali menghubungi Sun Dessy Shijie, dan saya diminta hubungi Sese Shijie. Di Shu Xuan inilah saya bertemu dengan temen- temen Tzu Ching dan juga temen deket saya pada saat mengikuti Tzu Ching Camp. Dari situlah saya jadi terus mengikuti kegiatan,” ujar Hasan Basri Shixiong. Bertemu dengan Kakek Guru “Karena Saya Sayang Tzu Chi”
Keterangan :
Keinginan tersebut akhirnya terwujud melalui dukungan seorang Shibo yang bernama He Le Sheng. Shibo tersebut rela meminjamkan kantornya untuk mendukung kegiatan Tzu Ching. Kegiatan yang pertama kali dimulai pada tanggal 16 Juni 2012 yakni perjamuan teh (Cha Hui). Dalam kegiatan ini saya memperkenalkan Tzu Ching di Indonesia, juga tak lupa membawa paspor vegetarian. Walaupun kegiatan ini hanya dihadiri 5 orang yang terpenting adalah kehangatan untuk membuat atmosfir yang nyaman. Semua dimulai dari yang sedikit dan saya sangat antusias karena sebagian relawan di Guangzhou adalah ibu-ibu yang penuh rasa sayang. meskipun saya tidak bisa menjadi teladan tetapi saya dapat mendampingi mereka. Terakhir pada tanggal 24 Juli 2012 di Guangzhou sudah ada 15 orang muda-mudi. Bagi saya Tzu Chi bukan merupakan organisasi tetapi satu keluarga, apa yang mendasari semangat saya membangun Tzu Ching di Guangzhou karena saya sayang Tzu Chi,” ucapnya dengan penuh semangat. Di acara tersebut Tzu Ching pun mempromosikan Tzu Ching Camp 7 yang akan diadakan pada tanggal 26-28 Oktober 2012. Sjukur Shixiong yang pernah menjadi mentor pada camp sebelumnya mengatakan, “Saya ikut merasakan perasaan yang luar biasa, Master Cheng Yen mengatakan agar kita memiliki hati yang lapang dan pikiran yang murni. Ikut Tzu Ching Camp sebagai mentor saya melihat semangat dan pengorbanan yang luar biasa.” Sharing terakhir dari Elvy Kurniawan Shijie, yang dulunya adalah Tzu Ching dan kini sudah menjadi relawan komite dan tetap membimbing Tzu Ching. Ia mengatakan bahwa Tzu Ching memerlukan Shigu dan Shibo (relawan senior) untuk ikut serta membimbing Tzu Ching sehingga kebijaksanaan para muda-mudi ini pun dapat bertumbuh, “Tzu Ching bukan merupakan generasi stroberi, Tzu Ching perlu diarahkan kebijaksanaan. Saya selalu mengatakan jangan terlalu menjauh, kedekatan berjalan dua arah, jangan bagaikan batu. Dalam satu keluarga semua melengkapi, semua pasti berlalu, asalkan kita mau mengatakan kesulitan, keluarga pasti bantu.” Kita semua tentunya mempunyai harapan yang sama dengan Master Cheng Yen terhadap generasi muda-mudi dan tentunya harus mulai mendukung dan membantu generasi muda-mudi agar menjadi generasi yang kuat dan bersinar bagaikan bola baja. Jangan pernah menyerah dan penuh semangat untuk melakukan kebajikan dalam kehidupan ini. |
| ||
Artikel Terkait
![Perhatian untuk Para Pengungsi di Sentani](https://www.tzuchi.or.id/uploads/pictures/398a_1_20190323_Bantuan-Sentani-3_Marco.jpg)
Perhatian untuk Para Pengungsi di Sentani
27 Maret 2019Di hari ketiga (24/3), relawan Tzu Chi masih terus berkeliling di posko-posko pengungsian untuk melakukan survei dan pemberian bantuan. Di Posko Pokem relawan medis Tzu Chi ikut memberikan pelayanan kesehatan.
![Bertanya Pada Hati](https://www.tzuchi.or.id/uploads/pictures/b_pkb120114pat-01.jpg)
Bertanya Pada Hati
04 Maret 2014 Tzu Chi Pekanbaru berusaha untuk melibatkan para lao phu sha di kegiatan yang lain. Umur tidaklah menjadi penghalang untuk berkontribusi lebih asal ada kemauan dan tekad kuat untuk belajar.Menjalin Silaturahmi dan Menebar Benih Cinta Kasih di Cilincing
21 Juni 2017Insan Tzu Chi di komunitas Timur, Kelapa Gading. di bawah koordinasi Johan Kohar menjalin silaturahmi dengan warga Cilincing, Jakarta Utara yang dulu pernah dibantu program bedah rumah.