Suara Kasih: Bekerja Sama dengan Harmonis

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 

Judul Asli:

 

Melenyapkan Ego dan Bekerja Sama dengan Harmonis

 

Melenyapkan keakuan dan bekerja sama dengan harmonis
Bahu-membahu dan bersumbangsih di tengah masyarakat
Budaya humanis tercermin lewat indahnya kesatuan hati dan keharmonisan
Mengemudikan perahu Dharma dengan tekad yang teguh

Dalam pelantikan kemarin Master Cheng Yen berkata, bola kristal berpusat pada satu titik yang sama; hutan Bodhi berasal dari satu akar yang sama; bersatu hati menggarap ladang berkah; akar kebijaksanaan tertanam dalam di Jalan Bodhisatwa. Master Cheng Yen bertanya, Bisakah kalian melakukannya?”Saya pun berkata dalam hati,“Saya akan berusaha sekuat tenaga. Master, kami akan bekerja sama dengan harmonis demi menginspirasi semua orang. Di He Qi Annan, wilayah Tainan, saya yakin kami akan mampu menginspirasi lebih banyak lagi Bodhisatwa dunia. Saya yakin dapat menginspirasi warga Tainan dengan kerja sama yang harmonis. Inilah tekad yang kami ucapkan di hadapan Master.”

Tadi kita telah mendengar relawan Su-yue berbagi. Dia berkata, “Master bertanya apakah kami bisa mencapainya? Saya ingin memberitahukan kepada Master, kami telah mencapainya. Kami semua merasa bahwa inilah ladang berkah kami. Karenanya, setiap orang memiliki tanggung jawab dan kewajiban  untuk mengemban misi tersebut. Pencapaian ini sungguh luar biasa. Dalam dua tahun yang singkat ini, kami telah berkembang menjadi dua He Qi. Dengan adanya tanggung jawab ini, saya merasa beban kami semakin berat. Awalnya saya sempat merasa takut. Akan tetapi, perkataan seorang relawan senior membuat saya membangkitkan tekad.”

“Dia berkata kepada saya, ’Shu-ping, kamu lebih muda, jadi harus memikul tanggung jawab. Usia kami jauh lebih tua. Ada banyak relawan baru yang memerlukan bimbinganmu. Kamu lebih cocok mengerjakan tugas ini.’Saat dia mengucapkan kata-kata itu, tiba-tiba saya merasa sangat bersalah. Saya pun teringat kepada Master. Dalam ceramah atau pertemuan pagi, jika tak melihat kehadiran Master, kami merasa seperti tak ada sandaran. Karena merasa tak bisa kehilangan Master, kita harus memanfaatkan saat ini, yakni saat Master masih berada di samping kita, untuk melakukan segala hal yang Master ingin kita lakukan. Jadi, kita harus bertekad di hadapan Master untuk giat menggarap ladang berkah dan menggalang lebih banyak lagi Bodhisatwa dunia serta melakukan apa yang ingin Master lakukan, yaitu menyucikan batin manusia dan menciptakan masyarakat yang harmonis sehingga dunia ini bebas dari bencana. Mohon Master jangan khawatir.”

 

Setiap dua tahun saat pergantian fungsionaris, sebagian orang akan mengajukan pergantian orang dalam kepengurusan. Saya merasa sangat khawatir setiap kali ada serah terima jabatan. Sesungguhnya, dari awal saya berkata di Tzu Chi tidak ada masa jabatan karena Tzu Chi merupakan organisasi Bodhisatwa dunia. Saat pertama kali Tzu Chi didirikan, kita tidak membagi diri ke dalam kelompok. Relawan pertama di dalam Tzu Chi adalah saya sendiri( Master Cheng Yen). Jadi, selamanya saya tetap yang pertama.

 

Saat mengunjungi warga dan menyurvei lokasi bencana, saya yang selalu berada di depan. Saat itu, yang ada hanya donatur. Hingga keanggotaan mencapai 6 orang, barulah dibentuk sebuah kelompok. Saat itu 1 kelompok hanya beranggotakan 4 orang. Itu sudah termasuk banyak. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, relawan Tzu Chi pun semakin bertambah sehingga kelompok kecil menjadi kelompok besar. Dari 4 orang bertambah menjadi 20 orang, dan terus bertambah menjadi 40 orang, hingga 80 orang. Untuk kelompok yang besar, anggota bisa mencapai lebih dari 100 orang. Melihat itu, saya pun berpikir apakah seorang ketua kelompok dapat mengenal satu per satu anggotanya yang berjumlah lebih dari 100 orang? Yang paling penting dalam Tzu Chi adalah perhatian. Karenanya, saya pun membantu mereka membagi kelompok.

Di saat itu, banyak sekali pertentangan. Tzu Chi merupakan satu keluarga besar yang memperlakukan semua orang dengan welas asih yang setara. Kita tak boleh membeda-bedakan orang dan terikat pada keakuan. Tidak boleh begitu. Karenanya, saya pun memikirkan cara untuk segera membagi kelompok ini guna mempermudah insan Tzu Chi  untuk saling memerhatikan antarsaudara se-Dharma dan mempermudah langkah mereka untuk menginspirasi dan memurnikan hati orang di dalam komunitas.

Kita menghabiskan beberapa tahun untuk hal ini. Kemudian, saya mulai merancang struktur dan fungsi 4 in 1.Semua insan Tzu Chi harus bersatu hati. Selama lebih dari 40 tahun ini, Tzu Chi telah tersebar di dunia internasional. Tentu saja ini bukan mengandalkan kekuatan saya sendiri. Kini, tak peduli orang dari negara mana pun yang terus memuji saya, saya akan menjelaskan kepada mereka bahwa ini bukanlah hasil kerja saya. Saya sama sekali tak melakukan apa-apa. Sesungguhnya, kekuatan besar yang terhimpun serta citra yang terbangun berasal dari semua insan Tzu Chi. Setiap insan Tzu Chi sangat tulus bersumbangsih dengan cinta kasih tanpa pamrih. Setelah bersumbangsih tanpa pamrih, mereka masih mengucapkan terima kasih kepada penerima.

Saya selalu berbagi dengan para tamu saya tentang sumbangsih kalian bagi banyak keluarga. Rumah mereka yang sudah rusak dan kotor direnovasi dan dibersihkan oleh kalian. Kalian juga menghibur dan mendampingi orang yang menderita. Jika bukan kalian yang melakukannya, tiada kisah yang dapat saya ceritakan. Dengan adanya sumbangsih kalian, kita dapat melihat dan mendengar banyak kisah menyentuh. Berkat dedikasi kalian, banyak hal yang telah dicapai Tzu Chi.

Bagaimana saya dapat membalas kebaikan kalian? Insan Tzu Chi sungguh telah memperlakukan semua orang dengan setara. Kita tidak menolak orang sakit dan lansia. Terlebih lagi, kita tidak menolak orang yang pernah melanggar hukum. Kita sering berkunjung ke lapas untuk membimbing para tahanan. Setelah dibebaskan, mereka pun bergabung dengan Tzu Chi. Kita merasa sangat gembira  dan sangat menghargai mereka, serta mengajak mereka ikut kegiatan daur ulang. Kita selalu menerima mereka dengan hati lapang dan memerhatikan mereka dengan sungguh-sungguh agar mereka dapat memulai hidup baru dan tidak kembali ke jalan yang salah.

Baik bagi pengguna obat terlarang, pemabuk, maupun yang lainnya, cinta kasih kita yang setara dan tanpa pamrih selalu tercurah.

Sesungguhnya, kita telah melakukannya. Hanya ada dua hal yang membuat saya khawatir. Karena telah saling kenal dengan baik, kalian cenderung melupakan tata krama. Akibatnya, dalam interaksi antar sesama, kalian jadi agak saling menuntut dan tak mau mengalah. Terhadap orang yang tak begitu dekat, kita bersikap lebih sopan dan menghargai. Jika berhadapan dengan orang dekat, kita kerap melupakan tata karma. Inilah yang selalu membuat saya khawatir. Jika kita semua dapat bekerja sama dengan harmonis, saya akan merasa tenang. Hal lain yang membuat saya khawatir adalah, sampai sejauh ini, berapa banyak Dharma yang telah kalian pahami? Nasihat yang sering saya berikan, apakah telah disimpan dalam hati kalian? Apakah ajaran itu kalian selami dan pahami? Jika ya, berarti kalian telah mempraktikkannya.

Kini banyak bencana terjadi di dunia ini. Misi saya adalah demi ajaran Buddha dan demi semua makhluk. Kalian harus memiliki hati Buddha dan menjalankan tekad Guru. Kalian harus membantu saya menyebarluaskan ajaran Buddha ke seluruh dunia yang penuh ramah tamah dan harmonis, agar orang dapat melihat keindahan budaya humanis yang kita miliki. Ketulusan hati dan sikap saling mengasihi akan menciptakan kesatuan hati yang akan tercermin lewat keharmonisan kita. Kesatuan hati dan keharmonisan ini akan terlihat. Dengan demikian, agama apa pun yang dianut orang, mereka tak akan bersikap antipati terhadap kita. Ke negara mana pun kita pergi, orang tak akan mengatakan hal buruk tentang kita.

Tzu Chi adalah organisasi Buddhis yang didirikan di Taiwan. Semangat ajaran Buddha harus diwujudkan lewat indahnya keharmonisan kita. Kita harus bahu-membahu untuk bersumbangsih bagi semua makhluk yang menderita di dunia. Apakah kalian telah paham? Baiklah, saya berterima kasih kepada kalian. Kali ini, saya telah melihat kalian mementaskan adaptasi Sutra. Sungguh penuh energi pelatihan diri. Dengan begitu, saya dapat merasa lebih tenang. Saya sungguh merasa khawatir pada masalah yang terjadi dunia ini. Karena itu, kita harus menghimpun lebih banyak orang untuk mencurahkan cinta kasih. Terima kasih atas sumbangsih kalian yang penuh cinta kasih. Kalian harus meneruskannya. Pada kunjungan berikutnya, saya harap formasi perahu Dharma bisa lebih besar. Baiklah, saya mendoakan kalian dengan tulus. Diterjemahkan oleh: Karlena Amelia.

 

 

 

 

 

 
 

Artikel Terkait

Basuh Kaki Ibu, Mengenang Budi Luhur Orang Tua

Basuh Kaki Ibu, Mengenang Budi Luhur Orang Tua

21 Desember 2023

Relawan Tzu Chi di Xie Li Semitau mengajak 150 siswa SMP Eka Tjipta Tengkawang mengenang jasa seorang ibu dengan menggelar acara basuh kaki. 

Membentuk Generasi yang Pandai Bersyukur

Membentuk Generasi yang Pandai Bersyukur

31 Agustus 2023

Penting sekali untuk mengingatkan anak-anak agar selalu menyadari, menghargai, dan terus menanam berkah. Inilah yang diajarkan di Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Tanjung Balai Karimun pada 20 Agustus 2023.

Hadiah paling berharga di dunia yang fana ini adalah memaafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -