Suara Kasih: Bekerja Sama Menciptakan Berkah
Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News Judul Asli:
Tetap waspada meski berada di dalam kondisi tenteram | |||
Sama-sama adalah kerumunan orang. Jika kita bisa membimbing orang dengan baik, hati mereka akan dipenuhi kedamaian. Akan tetapi, jika memiliki pikiran menyimpang, maka akan menciptakan kekacauan di masyarakat. Kini banyak sekali kekacauan di masyarakat. Kita sungguh harus meningkatkan kewaspadaan. Tetaplah waspada meski berada dalam keadaan aman dan selamat. Tadi kita sudah melihat orang-orang yang hidup menderita dan serba kekurangan. Akan tetapi, saat terjadi bencana alam, orang-orang tersebut masih bersedia berkontribusi dan saling membantu. Ini juga bisa dilakukan oleh kerumunan orang. Lihatlah, pascatopan Ketsana, insan Tzu Chi Filipina mulai menjalankan program bantuan dengan pemberian upah. Setiap kali, di mana pun terjadi bencana, para partisipan program bantuan Tzu Chi selalu bergerak untuk membantu kita. Meski para partisipan program bantuan Tzu Chi hidup kekurangan, tetap hati mereka sangat kaya. Dengan sebersit niat baik, mereka menghimpun kekuatan. Kali ini juga demikian. Topan Saola yang terbentuk di atas permukaan laut mendatangkan curah hujan yang tinggi bagi Filipina. Selain Kota Marikina yang sering kita dengar, San Mateo yang terletak di Provinsi Rizal juga tergenang banjir yang besar. Para Bodhisattva di Filipina juga berusaha mencari tahu kerusakan yang terjadi dan mulai menjalankan program bantuan Tzu Chi di sana. | |||
| |||
Setelah kegiatan pembersihan selesai,partisipan dari kedua kota itu merasakan sukacita dan warga yang memperoleh manfaat merasa sangat bersyukur. Mereka saling berpelukan karena merasa sangat tersentuh. Awalnya mereka tidak saling mengenal. Lewat kegiatan berskala besar itu, keindahan sifat hakiki manusia. Tindakan saling membantu ini sungguh membuat orang tersentuh. Mereka bukan sedang melakukan unjuk rasa. Mereka adalah orang yang berjalan kaki menuju provinsi tetangga untuk membantu kegiatan pembersihan. Mereka berjalan kaki dari Kota Marikina menuju San Mateo di Provinsi Rizal. Lihatlah, dengan semangat yang sama, hubungan antarmanusia bisa begitu dekat dan indah. Dengan kelompok orang yang besar, kita bisa melakukan banyak kebajikan. Meski dunia sedang dilanda bencana, asalkan setiap orang tetap bersatu hati dan berjalan ke arah yang bajik, maka kita bisa mempercepat proses pemulihan di suatu tempat sehingga kehidupan warga bisa kembali seperti semula. Ini semua membutuhkan kekuatan manusia. Akan tetapi, jika kurang hati-hati,manusia juga bisa mendatangkan bencana. Kita dapat melihat sebuah berita dari Belanda. Anak muda masa kini sangat gemar main Facebook. Ini juga bisa mendatangkan bahaya. Seorang gadis yang berulang tahun ke-16 mengirim undangan lewat Facebook ke semua temannya agar menghadiri pesta ulang tahunnya. Dengan sekali menekan tombol, undangan lewat Facebook itu tersebar luas. Banyak orang yang menanggapi dan membalas bahwa mereka akan menghadiri pesta ulang tahunnya. Sesungguhnya, jumlah penduduk di kota gadis itu hanya sekitar 18.000 jiwa. Tiba-tiba, dia menerima balasan dari puluhan ribu orang yang berkata bahwa mereka akan menghadiri pesta ulang tahunnya. Gadis itu merasa takut dan melarikan diri ke kota. Pada malam itu, sekitar 4.000 orang datang ke kota gadis itu. Polisi pun segera bergerak untuk menjaga ketertiban karena suasananya sangat ricuh. Saat polisi datang untuk menenangkan situasi, orang-orang itu mulai membuat kerusuhan. Dari tayangan ini, kita dapat melihat sebuah mobil yang dibalik dan dibakar dengan api. Inilah kerusuhan yang terjadi. Sesungguhnya, gadis berusia 16 tahun itu hanya main-main saja, tetapi undangan yang tersebar lewat Facebook mendapat respon yang sangat besar hingga sulit untuk dikendalikan. Akibatnya, terjadilah tragedi seperti itu. | |||
| |||
Kepala rumah sakit, wakil kepala rumah sakit, dan setiap kepala departemen berinisiatif untuk berpartisipasi dalam kegiatan itu. Lihatlah mereka membersihkan setiap sudut dan celah di rumah sakit itu. Sedikit debu pun tidak boleh ada di sana. Inilah kegiatan penuh kehangatan yang dilakukan oleh keluarga besar Tzu Chi. Sungguh indah. Kegiatan pembersihan ini dimulai dari dalam hati dahulu, baru berlanjut ke lingkungan sekitar. Bukankah inilah Tanah Suci di dunia? Lihatlah, kepala RS dan wakil kepala RS juga membantu membersihkan kamar kecil. Dengan demikian, barulah mereka bisa memahami kerja keras petugas kebersihan yang membersihkan setiap ruang di rumah sakit. Intinya, kita harus memiliki arah hidup yang benar. Dengan memiliki arah hidup yang benar, barulah kehidupan kita memiliki harapan dan tujuan. Kita dapat melihat kerumunan orang. Semuanya bergantung pada manusia. Huruf mandarin “ren” (manusia) sangat sederhana. Hanya seperti ini. Itu adalah huruf “ren” (manusia). Akan tetapi, kemungkinan salah tulis sangat besar. Huruf mandarin “ru” (masuk) juga sangat sederhana. Hurufnya seperti ini. Hanya seperti ini. Huruf “ren” dan “ru” hanya berbeda sedikit, tetapi artinya jauh berbeda. Ini adalah huruf “ba” (delapan). Ini huruf “ren” (manusia). Ini huruf “ru” (masuk). Semuanya terdiri atas dua garis, hanya penempatannya saja yang berbeda. Kita sungguh harus tetap waspada meski berada dalam kondisi tenteram. Kita harus tahu arah pergerakan topan. Topan Jelawat sepertinya semakin menguat. Kita harus meningkatkan kewaspadaan.Baiklah, setiap detik terus berlalu. Ingatlah perbedaan “ren”, “ru”, dan “ba”. Singkat kata, kita harus menjaga hati sebaik mungkin agar tidak berjalan menyimpang sedikit pun. Dengan demikian, barulah arah kita bisa tepat. (Diterjemahkan Oleh: Karlena Amelia) | |||
Artikel Terkait
Menjalin Jodoh Baik Melalui Pelatihan Relawan Abu Putih
01 April 2022Tzu Chi Tanjung Balai Karimun melakukan kegiatan Pelatihan Relawan Abu Putih pada Minggu, 27 Maret 2022. Sebanyak 29 orang relawan ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.