Suara Kasih : Berjalan di Jalan Kebenaran

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 
 

Dapat membedakan hal baik dengan hal buruk
Berjalan di jalan yang benar
Kebajikan akan mengubah dunia
Semoga dunia dipenuhi berkah

 

“Belakangan ini sering terjadi bentrokan di sekolah. Sering terjadi suatu hal secara tiba-tiba. Contohnya seperti saat belajar, tiba-tiba terdengar suara bom. Para guru dan siswa sangat panik. Terkadang situasi sangat kacau sehingga kami tak dapat bersekolah. Namun, saya tetap berangkat ke sekolah. Para siswa di Somalia bersikeras untuk menuntut ilmu,” kata seorang siswa di Somalia.

Saya sungguh merasa tersentuh dan tak sampai hati melihatnya. Bila kondisi di Somalia ini stabil, para siswa setempat pasti dapat bersekolah dengan hati tenang. Karena itu, kita harus berdoa bagi mereka dengan hati yang tulus agar kondisi masyarakat lokal dapat harmonis. Beberapa hari ini saya sering berkata bahwa segala hal harus dilakukan dengan sepenuh hati dan segala hal bersumber dari pikiran kita. Asalkan setiap orang memiliki cinta kasih, maka kekuatan kita akan terus bertambah dan banyak orang akan terinspirasi.

Lihatlah insan Tzu Chi di Las Vegas, Amerika Serikat. Saat orang mendengar nama kota ini, mereka akan berkata bahwa Las Vegas adalah kota judi. Namun, cinta kasih insan Tzu Chi mulai dicurahkan di kota ini. Karena banyak warga setempat yang ikut serta dalam kegiatan Tzu Chi, masyarakat pun kini terlihat lebih harmonis.

Sungguh, setiap hari saya berbicara tentang prinsip kebenaran. Kebenaran sesungguhnya sangat dalam, terlebih bila kita berbicara tentang Dharma. Ajaran Buddha sangatlah luas dan dalamnya tak terukur. Karena itu, banyak orang berkata bahwa ajaran Buddha sangat menakjubkan. Namun, prinsip kebenaran yang menakjubkan ini mudah dipahami tetapi sulit dipraktikkan.

Bagaimanapun, semuanya bergantung pada pikiran. Sesungguhnya hal ini tak sulit dilakukan. Bila kita memiliki tekad yang teguh dan mulai mengambil tindakan, maka segalanya tak akan terasa sulit. Bila ingin memahami ajaran Buddha, kita harus mempraktikkannya dalam keseharian dan Dharma tak akan terlepas  dari kehidupan kita. Jadi, Dharma tak jauh dari kita. Sesulit apa pun kita pasti dapat memahaminya.

Hanya saja, kita harus berusaha  dan meluangkan waktu. Jadi, fokuslah dalam kehidupan sehari-hari. Setiap niat dan tindakan kita berkaitan dengan ajaran Buddha. Dharma tak berada jauh dari kita. Ia ada dalam keseharian kita. Sungguh, Dharma tak jauh dari kita. Ia ada di dalam hati kita. Pada zaman ini,  perkataan Buddha mengenai ketidakselarasan 4 unsur alam, pembentukan, keberlangsungan, kerusakan, kelenyapan, ketidakkekalan, maupun fenomena tanpa inti. bukankah dapat kita saksikan dan alami setiap hari?

Mengapa pada zaman ini bencana sering terjadi? Kita harus tahu bahwa ini adalah zaman penuh krisis. Bukankah saya sering berkata bahwa hal-hal yang salah selalu dianggap benar oleh manusia. Saya selalu membagikan kebenaran  yang saya dengar. Kebenaran dapat kita pahami melalui segala hal yang kita dengar dan lihat. Inilah prinsip kebenaran, membimbing kita ke arah yang benar. Setelah memahami prinsip kebenaran, kita harus mempraktikkannya dan terus berjalan ke arah yang benar. Bila arah kita benar, maka secara alami, semua niat dan tindakan akan dapat mengembangkan welas asih dan kebijaksanaan. Sebaliknya adalah niat dan tindakan yang salah. Bila pikiran menyimpang, kita akan mudah tersesat. Hal ini tidak kita sadari karena kita tak dapat membedakan hal baik dengan hal buruk.

Bila seseorang berjalan menyimpang, ia tak tahu bagaimana cara kembali  ke jalan yang benar dan mudah terjerumus ke dalam hal yang buruk. Karena itu, kita harus berjalan  ke arah yang benar dengan langkah mantap. Jika suatu hal itu baik, lakukan sajalah! Kita akan memperoleh sukacita setelah berbuat kebajikan. Jika kita tak melakukan hal kecil, bagaimana kita dapat melakukan hal besar? Kebajikan besar merupakan akumulasi dari kebajikan kecil.

Prinsip kebenaran dapat kita pahami melalui praktik Dharma setiap hari. Bila setiap orang melakukannya, maka secara alami, mereka akan menjadi teladan bagi semua orang untuk mencurahkan cinta kasihnya sehingga banyak orang akan terinspirasi. Inilah bimbingan yang penuh kesungguhan. Cinta kasih yang sebenarnya adalah menciptakan dan menghimpun berkah. Kita dapat melihat berkah yang mulai memenuhi semua tempat. Siklus cinta kasih ini berawal dari hati yang penuh ketulusan. Karena itu, kita harus mengimbau semua orang agar hidup sederhana dan penuh ketulusan.

Dua atau tiga tahun terakhir, para pejabat dari Thailand sering berkunjung ke Taiwan untuk memahami cara Tzu Chi menjalankan keempat misinya. Sekembalinya ke Thailand,  mereka pun mempraktikkannya. Saya sangat kagum akan tindakan mereka sekaligus merasa tersentuh. Saya berharap semua orang tahu bahwa mempelajari Dharma sesungguhnya adalah memahami semua prinsip kebenaran di dunia ini dan kita harus mulai dari keseharian.

Saya berharap tindakan kebajikan dan kekuatan cinta kasih kita dapat memengaruhi orang di seluruh dunia sehingga cinta kasih mereka semua dapat terbangkitkan. Hal ini bagaikan aliran jernih yang mengalir ke seluruh dunia untuk memurnikan hati manusia. Dengan begitu, bukankah dunia akan penuh berkah dan iklim akan menjadi stabil?

Singkat kata, jika kita ingin hidup tenang dan semua orang memiliki harapan, maka hati kita harus dimurnikan. Bila kebenaran dipraktikkan dalam keseharian, maka semua orang akan berpengharapan. Sedalam apa pun prinsip kebenaran itu, ia tak terlepas dari niat dan tindakan kita dalam keseharian. Prinsip kebenaran ada dalam niat dan tindakan kita sehari-hari. Baiklah. Akhir kata, hendaknya kita lebih bersungguh hati. Diterjemahkan oleh: Lena

 
 

Artikel Terkait

Sukacita Natal di Perumahan Cinta Kasih Sentani, Jayapura

Sukacita Natal di Perumahan Cinta Kasih Sentani, Jayapura

22 Desember 2023

Warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Sentani kembali berkumpul dan bersukacita bersama relawan Tzu Chi Jayapura dan relawan Tzu Chi Sinar Mas wilayah Jayapura dalam rangka Ibadah Pra-Natal 2023.

Terus Menanam Benih Kebajikan

Terus Menanam Benih Kebajikan

10 Juli 2018
Anak-anak Kelas Budi Pekerti di Tzu Chi Bandung diajak untuk membuat celengan bambu dari barang yang sudah tak terpakai dan mengubahnya menjadi barang yang berguna. Para Xiao Pu Sa pun antusias menggambar pada kertas yang disediakan, nantinya kertas tersebut ditempel pada sisi celengan yang mereka buat.
Belajar Berbagi

Belajar Berbagi

08 Oktober 2021

Relawan Tzu Chi di Pati bersama-sama menanam kebajikan melalui penuangan celengan bambu sebagai wujud cinta kasih, dana kecil amal besar. Kegiatan ini tersebar di 30 vihara di Kabupaten Pati dan 1 vihara di wilayah Kabupaten Jepara.

Kerisauan dalam kehidupan manusia disebabkan dan bersumber pada tiga racun dunia, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -