Suara Kasih: Berpegang Teguh Pada Tekad
Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai NewsJudul Asli:
Berpegang Teguh Pada Tekad untuk Menyelamatkan Kehidupan Membimbing para staf dengan menjadi teladan nyata | |||
“Lima, empat, tiga, dua, satu. Pemirsa di seluruh dunia, apa kabar? Selamat menyaksikan acara “All About Health.” Sesungguhnya, kami harus bersyukur karena memiliki kesempatan untuk mengadakan penyuluhan kesehatan bagi para warga etnis Tionghoa di seluruh dunia. Kami juga ingin membuat pemirsa tahu bahwa sesungguhnya ada banyak tenaga medis yang bersedia memberi info kesehatan. Meski yang dilakukan tidak banyak, namun mereka memiliki ketulusan hati. Ketulusan hati itu selalu menjadi kekuatan paling besar untuk mengubah sesuatu. Sungguh, saya sering berterima kasih kepada para dokter, kepala divisi, dan para staf RS Tzu Chi di Taiwan. Terlebih lagi, dr. Chien yang telah bersumbangsih di RS Tzu Chi selama lebih dari 20 tahun. Ia sungguh memanfaatkan waktu dalam mempraktikkan “Tiga Kebaikan”. Kita sering mengulas tentang “Tiga Kebaikan”.Ia berusaha keras untuk mempraktikkannya. Ia telah mencapainya. Ia memanfaatkan keterampilan medisnya untuk mengobati dan memerhatikan pasien. Sebelum RS Tzu Chi Dalin dibangun, dr. Chien bekerja di RS Tzu Chi Hualien. Pada saat itu, ada seorang pasien berusia 12 tahun yang berasal dari Taichung. Keluarganya adalah penerima bantuan Tzu Chi. Mereka hidup dalam kondisi minim. Saat bersekolah, temannya bermain alkohol sehingga mengakibatkan kebakaran. Akibatnya, ia menderita luka bakar yang parah. Dari bagian bawah telinga hingga ke bawah leher, semuanya penuh dengan luka. Ia bahkan tak bisa menggerakkan kepalanya. Saya sungguh tidak tega melihatnya. Pada saat itu, dr. Chien adalah ahli bedah plastik di RS Tzu Chi Hualien. Ia menjalankan beberapa kali operasi untuk menyelamatkan anak itu. Kini anak itu telah berusia 20-an tahun. Lihatlah, kini ia bisa menggerakkan kepalanya dengan mudah. Sesungguhnya, tangannya juga mengalami luka bakar yang parah. Berkat bantuan dr. Chien, ia tumbuh dewasa dengan normal. Kini ia telah bekerja. Ia telah bisa menggerakkan tangannya untuk mengerahkan keterampilan. Ini semua berkat keterampilan dr. Chien dalam mengobati pasiennya. dr. Chien juga memanfaatkan waktunya sebaik mungkin. Ia sangat sibuk. Saya tidak tahu bagaimana ia membagi waktu untuk melakukan begitu banyak hal dan mengapa ia masih begitu energik. | |||
| |||
Ia juga memberi penjelasan mengenai berbagai info kesehatan. Sungguh mengagumkan. Ia juga memanfaatkan ruang sebaik mungkin. Ia tak hanya memberi pengobatan di Taiwan. Di mana pun bencana terjadi, ia akan berangkat bersama tim medis untuk mengadakan baksos kesehatan. Ia memanfaatkan waktu untuk mempraktikkan “Tiga Kebaikan”, yaitu berbuat baik, berkata baik, dan berpikiran baik dalam melindungi kehidupan dengan penuh cinta kasih. Ia sungguh mendedikasikan dirinya. Tanggal 27 September lalu adalah episode ke-3.000 acara “All About Health”. Hal ini sungguh tidak mudah. Adakalanya saya berkata kepada dr. Chien, “Anda begitu sibuk. Anda harus mengurus rumah sakit, mengajar, memeriksa pasien, menjalankan operasi, bahkan harus mengajak para staf rumah sakit untuk bertani.” Ia juga akan pergi menanam padi, memanen padi, dan lain-lain. Bila ada acara khusus, ia akan turun ke dapur untuk memasak. Ia memiliki hubungan yang erat dengan seluruh staf rumah sakit. Ia sangat dekat dan perhatian dengan seluruh staf di rumah sakit. Cara ia memimpin para staf rumah sakit sungguh membuat orang tersentuh melihatnya. Di Tzu Chi, kita membimbing orang lain dengan menjadi teladan nyata. Cara terbaik untuk membimbing rekan kerja adalah dengan menjadi teladan. dr. Chien melakukannya dengan baik. Ia selalu menjadi teladan. Bila meminta staf untuk melakukan sesuatu, ia akan melakukannya terlebih dahulu. Saat mengikuti berbagai kegiatan, ia selalu ikut serta untuk memberi bimbingan. Dengan demikan, barulah ia dapat mewujudkan budaya humanis dan membimbing para staf untuk melangkah maju. | |||
| |||
Jumlah pemirsa pada program yang ia bawakan jauh lebih banyak dari program saya. Hal ini sungguh tidak mudah. Saya tak bisa menang darinya. Melihat murid saya melakukannya lebih baik dibanding saya, saya sungguh merasa bangga. Saya sungguh merasa tersentuh dan bersyukur karena ada murid sepertinya. Pada pementasan adaptasi Sutra kali ini, ia sangat sibuk mempersiapkan akreditasi rumah sakit. Saya berkata kepadanya, “Anda tengah menjalani akreditasi rumah sakit, karena itu janganlah mengikuti pementasan.” Namun, ia menjawab, “Master, saya tidak boleh melewatkannya. Usai akreditasi, saya akan bekerja keras untuk mengejarnya.” Akhirnya ia benar-benar mengejarnya. Rumah Sakit Tzu Chi di Dalin, baik wakil kepala rumah sakit, kepala divisi, beserta seluruh staf rumah sakit mengikuti langkah dr. Chien untuk mengikuti pementasan adaptasi Sutra. Ia sungguh menjadi teladan bagi para stafnya. Meski RS Tzu Chi Dalin berlokasi di pedesaan, namun ia tak seperti rumah sakit atau pusat kesehatan di desa. Ia adalah rumah sakit yang telah lulus akreditasi. Ini semua berkat kesungguhan hati dan sumbangsih penuh cinta kasih. Baiklah. Waktu sangatlah singkat. Saya sering membahas 2 hal dengan kalian. Yang pertama, waktu tidak bisa dihentikan. Yang lainnya adalah ketidakkekalan tidak bisa dihentikan. Karena itu, kita harus memanfaatkan waktu, mawas diri, dan berhati tulus. Meski kini kita tengah dipenuhi kehangatan dan sukacita, namun janganlah lupa untuk mawas diri dan berhati tulus. Kini saya sangat mengkhawatirkan topan Nesat yang melanda Filipina. Karena itu, kita harus berdoa dengan tulus bagi warga di Filipina. Diterjemahkan oleh: Karlena Amelia.
|
Artikel Terkait
Hadiah Istimewa di Penghujung Tahun
26 Desember 2012 Hari demi hari berlalu, tak terasa sudah sampai pada penghujung tahun 2012. Jumat, 21 Desember 2012 adalah hari yang dipilih oleh para relawan Yayasan Buddha Tzu Chi untuk melakukan penyerahan kunci kepada lima keluarga penerima bantuan Program Bebenah Kampung Tzu Chi di Cilincing, Jakarta Utara.Suara Kasih: Merayakan Hari Dokter
23 November 2012 Demikian pula dengan Rumah Sakit Tzu Chi Dalin. Selama beberapa tahun ini, kepala rumah sakit, wakil kepala rumah sakit, beserta seluruh staf rumah sakit juga selalu memanfaatkan waktu senggang mereka untuk memerhatikan orang yang membutuhkan.Bantuan Oxygen Concentrator dari Tzu Chi Taiwan ke Sekretariat Presiden RI
28 Juli 2021Tzu Chi Taiwan membantu penanganan Covid-19 di Indonesia dengan menyerahkan 500 unit oxygen concentrator (dari total 5.000 unit bantuan) ke Sekretariat Presiden RI pada Selasa, 27 Juli 2021.